[END] NOTAD

Chapter 1 - Prolog

버려진 공작부인의 밤
Night Of The Abandoned Duchess

Author(s)
은서정

Artist(s)
Editor: Nabi,Translator: Effe

Genre(s)
Korean Novel, R19, Romance Fantasy

Type
Korean Novel

Release
2020
────────────────────────────────────────────────── ──────────
Bab 1 - Prolog

"Du, Duke-Haahk, haaa..."

Suara wanita itu bergema tajam di ruangan besar dan berwarna-warni. Dia mencoba menahan erangannya, meskipun kekuatan pukulan dari belakang mencegahnya menelan suara.

Rosalyn, mencengkeram tangannya erat-erat, dibebani dengan gelombang rasa sakit dan kesenangan.

"Angkat pinggulmu lurus, itu tidak akan mengandung benihku dengan benar."

Tepat sebelum posturnya runtuh, tangan pria itu terbang dengan keras.

Tamparan!

Tangan besarnya membanting pantat putih Rosalyn, dan dengan cepat berubah menjadi merah seperti buah matang.

Atas perintahnya, dia nyaris tidak mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi. Dengan pinggang yang diturunkan dan hanya pinggulnya yang menonjol dan gemetar, dia seperti binatang buas yang memohon untuk dipukul.

...Tidak, suami yang memasukkan barangnya ke dalam dirinya sudah menjadi binatang buas yang besar. Dan, yang mengemis di bawahnya akan menjadi kecil dan tidak berarti, seperti kelinci atau burung.

Tindakan naluriah hanya makan untuk memuaskan rasa lapar. Pertunangan tanpa cinta.

Begitu dia mengingat keadaannya sendiri, tidak hanya tempat dia dipukul, tetapi juga seluruh tubuhnya terasa merah. Dia merasa ingin menangis karena malu.

"Tolong, tolong..."

Bahkan sebelum dia bisa mengatakan dia tidak menyukai hal semacam ini, perasaan senang sepihak datang lagi. Rosalyn linglung sejak dia mengangkat roknya dan memberinya belaian yang intens, tetapi dia tidak tahan lagi ketika dia memukulnya dengan anggotanya yang ganas.

Dia menggoyangkan kakinya dan mengeluarkan kata-kata, apakah itu erangan atau permohonan.

Tolong hentikan!

Namun, dia tidak memperhatikan suara tulus istrinya, dan hanya menusukkan hasratnya dengan liar ke dalam dirinya.

"Ha-aku, aku sedang...!"

Saat dia terengah-engah dan berteriak, dia bisa mendengar erangan rendahnya. Napas pria itu menyerempet tengkuknya.

Rosalyn merasakan benih itu mengalir melalui dirinya saat dia menarik napas dengan tenang di bawahnya. Tidak ada kekuatan yang tersisa di tubuhnya, karena kesenangan telah menyapunya.