02 : Pohon & Nina Bobo

467 88 27
                                    

Entah sudah berapa jam Yoongi duduk di sana, mewarnai gambar-gambar Hobie yang entah kenapa semakin lama semakin seram.

Setelah boneka yang tergantung di pohon, ada boneka yang diikat kaki dan tangannya di ranjang membentuk huruf X dengan perut digergaji. Ada juga boneka yang digantung terbalik dengan kepala masuk ke dalam air. Dan ada pula gambar boneka yang tampak menjerit ketakutan saat dimasukkan ke sebuah kotak kaca berisi ribuan tarantula.

Inilah pentingnya memfilter tontonan anak anda Bun, nih bocah kayaknya kebanyakan nonton film thriller... Batin Yoongi.

"Cukup"

Yoongi mendongak dan diam-diam menghembuskan nafas lega.

"Kertas yang ini kau gambar sebuah pohon" Hobie menyerahkan kertas kosong padanya.

"Pohon apa?"

"Terserah"

Yoongi mengangkat bahu dan mulai menggambar pohon seingatnya dia saja.

"Sini Hobie lihat"

Yoongi menyerahkan gambarnya. Hobie memiringkan wajahnya dan mengamati pohon yang digambar Yoongi.

"Lemah"

"Apa?!"

"Tak punya tekad yang kuat. Tak punya keteguhan hati. Terlalu gampang percaya pada orang lain. Sangat mudah dimanipulasi"

"Hah? Apa?!" Yoongi tercengang. Nih bocah ngebacot apa sih?

Hobie tersenyum malas sambil menyerahkan kembali gambar pohon itu lalu perlahan dia menguap lebar.

"Hoamm.. Ugi hyung, Hobie ngancuk.. Mao tidul... " Hobie merajuk manja dan ekspresi mukanya kembali terlihat polos seperti anak kecil.

"Hobie mau tidur? Oke... Ah ini bantalnya" Yoongi buru-buru mengambilkan bantal berbentuk kuda poni bertopeng biru.

"Umh, .... Enggak mau dicitu tidulnya" Hobie menggelengkan kepalanya.

"Lalu?"

"Mau tidul di paha Ugi hyung"

"Oh... Oke" Yoongi meluruskan kakinya. "Sini"

Hobie tersenyum dan merebahkan kepalanya di paha Yoongi.

"Nyanyikan Nina Bobo setelah itu baru hyung boleh pulang"

"Em ya... Nina bobo... Oh Nina bobo... " Yoongi mulai bernyanyi.

Hobie memejamkan mata dalam pangkuannya.

"Elus rambut Hobie"

Yoongi menuruti perintahnya tanpa banyak protes. "... Kalau tidak bobo digigit nyamuk... "

Rambut Hobie terasa halus dan harum vanilla. Yoongi terus bernyanyi hingga Hobie benar-benar jatuh tertidur dalam pangkuannya.

"Ayo"

Yoongi tersentak kaget ketika tiba-tiba tampak seorang pelayan wanita di hadapannya.

"Tuan muda sudah tidur, sekarang kau boleh pulang"

Dua orang pelayan wanita lain maju dan mengangkat tubuh kurus Hobie, dibawa ke kamarnya.

"Mari"

Yoongi mengangguk dan buru-buru berdiri.

"Aduh" ia meringis. Kakinya terasa kebas dan kesemutan. Ia berdiam diri sejenak memberi waktu darah kembali mengalir di paha dan kakinya sebelum berlari kecil mengikuti si pelayan wanita.

"Apakah pelayan di sini semuanya wanita?" tanya Yoongi.

Si pelayan diam tak menjawab dan malah menyodorkan sebuah bungkusan pada Yoongi.

"Pakai ini saat kau datang kembali besok" ucapnya.

"Apa ini?"

"Pakai saja. Silahkan" ia membuka pintu pagar. Walau masih terheran-heran Yoongi pun keluar dan segera menghubungi Taehyung agar menjemputnya.

.

Taehyung datang 15 menit kemudian dan menyerahkan helm Yoongi padanya.

"Bagaimana? Kamu ngapain aja kerjanya?" tanya Taehyung sambil menjalankan motornya perlahan membelah senja di Kota Seoul.

Yoongi tidak langsung menjawab melainkan menghirup udara luar dalam-dalam. Ia merasa sangat lega. Malam mulai turun. Namun kegelapan di luar sini entah kenapa terasa lebih aman daripada suasana terang benderang dan harum semerbak dari rumah yang baru saja ditinggalkannya.

"Yah... Aku menemani dia menggambar dan mewarnai. Lalu menyanyikan Nina Bobo dan pulang" gumam Yoongi.

"Anaknya tidak rewel kan?"

"Ah... Tidak" jawab Yoongi.

"Oh syukurlah. Aku agak khawatir tapi rasanya kekhawatiranku terlalu berlebihan. Kau hanya menjadi babysitter seorang anak kecil kan. Anak kecil kan tidak mungkin bisa menyakiti siapapun. Haha.. " ujar Taehyung riang.

Yoongi menggigit bibirnya dan mengangguk. Taehyung benar. Pelayan mengatakan usia mental Hobie adalah 7 tahun. Memangnya anak umur 7 tahun bisa melakukan apa?

"Sudah sampai"

Taehyung berhenti di depan kos-kosan Yoongi.

"Makasih ya Taetae" Yoongi turun dan memberikan helmnya.

"Ya sama-sama. Besok kamu kerja lagi?"

Yoongi mengangguk.

"Aduh maaf tapi besok aku tidak bisa mengantar... Ayah dan ibuku mau mampir ke kosan"

"Ah tidak apa-apa, Tae. Aku bisa naik ojek online"

"Oke. Yasudah istirahat. Besok pagi masih kuliah kan?"

Yoongi mengangguk lagi. Taehyung mengusak rambut pacarnya sebelum mengenakan helm-nya lalu berpamitan.

.
.

Keesokan harinya, Yoongi kuliah seperti biasa. Ia jalan kaki ke kampusnya yang memang dekat dengan kos-kosannya. Makan siang di kantin, tidur di perpus, dan akhirnya kuliahnya selesai jam 1 siang.

Setelah istirahat sebentar ia pun mandi dan bersiap kembali untuk kerja sambilannya. Menjadi babysitter untuk Hobie.

Saat itulah tiba-tiba Yoongi teringat pada bungkusan yang diberikan si pelayan wanita di rumah Hobie saat ia akan pulang.

Bukankah si pelayan mengatakan ia harus memakai apapun yang ada di dalam bungkusan itu saat ia masuk kerja hari ini?

Perlahan Yoongi membuka bungkusan
itu. Jelas sekali ada pakaian di dalamnya.

Mungkin ini seragam yang sama seperti yang dipakai para pelayan di sana? ... Pikir Yoongi.

Namun saat ia membuka dan menjembreng pakaian yang terbungkus rapi itu matanya terbelalak kaget.

"Apa-apaan ini? Aku harus memakai ini?!"

.
.

TBC

✔️ ALTER EGO [TEASER ONLY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang