kehilangan

22 0 0
                                    

Hari ini hari pemakaman papanya syea akan di laksanakan , sedaritadi syea tidak berhenti menangis ia tak pernah menyangka semua nya akan terjadi secepat ini nya meninggalkannya

"Kalo syea tau semuanya jadi gini syea ngga akan minta papa ajarin syea naik motor pa " batin syea sambil menatap gundukan tanah.air matanya sedari tadi terus mengalir mengisyaratkan betapa sedihnya dia saat ini

Mama syea yang melihat anaknya sedari tadi tidak henti menangis dengan tatapan kosong ke gundukan tanah segera menghampiri dan memeluknya, disaat itulah tangisan syea semakin pecah

"Syea mama tau kamu pasti belum bisa Nerima ini semua,tapi kita ngga bisa apa-apa nak semuanya sudah terjadi mama juga ngerasain hal yang sama kayak kamu nak "ucap mama syea berusaha menenangkannya

"Maafin syea ma ini semua terjadi gara-gara syea penyebabnya"

"Ngga nak ini semua sudah takdir, walaupun papa pergi dengan cara seperti itu bukan berarti salah kamu"

Syea semakin menangis ketika peristiwa kecelakaan yang merenggut papanya terlintas di pikirannya

Mama syea yang melihat anaknya yang tak kunjung tenang dan semakin menangis merasa tak tega akhirnya mencoba mengajak syea untuk pulang agar syea bisa istirahat dan mungkin bisa membuat syea sedikit tenang.

"Syea ayo pulang nak , kamu kan baru keluar dari rumah sakit,dari kemarin juga kamu belum makan"

" syea mau disini aja ma" syea rasanya tidak sanggup untuk pulang karena jika ia pulang pasti kenangan syea bersama ayahnya akan terlintas dan itu membuat syea semakin sakit dan merasa bersalah

" Nanti kita kesini lagi , Tapi Sekarang kita pulang dulu,mama ngga mau kamu sakit,mama ngga mau kehilangan kamu juga sayang,papa pasti sedih kalau ngelihat anak gadis kesayangannya seperti ini."merasa tidak tega melihat mamanya memohon seperti itu akhirnya syea mengiyakan ajakan mamanya.

_♡_

Syea yang melihat kakaknya baru keluar dari kamar berusaha ingin menyapanya karena sedari kemaren mereka tidak tegur sapa.

"Kak syam" panggil syea akan tetapi syam sama sekali tak menggubris panggilannya.

"Apa kakak ngga dengar aku panggil ya" gumamnya

"Kak" panggil nya lagi,akan tetapi tetap sama syam sama sekali tak menggubris panggilan dari syea.

Syea pun berjalan menghampiri ke arah kakaknya yang sedang berada di tepian tangga

" kakak ngga denger syea panggil ya" tanyanya.

Hening tanpa jawaban dari syam ,syea yang melihat kakaknya hanya diam semakin sedih,ia pun mencoba meraih tangan kakaknya ketika hampir saja tangan itu ia genggam syam pergi menuruni tangga berlalu dari hadapannya.

"Kakak kenapa gini ya? apa kakak marah sama aku?"batinnya

"Papa kenapa papa pergi secepat ini pa ,maaf gara-gara aku mama jadi sedih dan kak syam juga kayaknya ngebenci aku karena aku penyebab papa meninggal "syea bergumam membayangi hari-hari yang akan ia lewati tanpa kehadiran seorang papa dan dibenci oleh kakaknya jujur jika bisa ia memutar waktu ia tak akan pernah meminta diajari mengendarai motor.

_♡_

Pagi ini syea memutuskan untuk mulai bersekolah walaupun sejujurnya syea masih berat untuk membiasakan hari-harinya tanpa hadirnya figur dari seorang ayah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SYEA DAN LUKANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang