Prolog

1.7K 67 0
                                    

"Sakit, Teh!" Mawar berteriak saat Asti menjambak rambut madunya.


Sementara, Bayu mencoba merelai keganasan istri pertamanya. Asti tak terima saat jatah malam bersama sang suami coba direbut Mawar. 


Dengan alasan sedang hamil, Mawar menjadi lebih manja dengan Bayu. Asih merasa menjadi nomor dua dalam pernikahan mereka.


"Asti sudah, kasihan Mawar. Lepas, Ti," ujar Bayu.


"Biarin saja, biar mikir Aa. Hayo atuh balik ke kamar Asti. Ini jatah Aa sama Asti, enak aja dia maunya lebih. Udah ngambil Aa, nggak mau ngalah. Masih mending Asti mau nerima dia jadi madu di sini."


"Aduh, Aa pusing sama kalian."


"Pusing? Biar mikir kamu Aa. Lagian kesenengan disuruh nikah sama ibu kamu. Mentang-mentang aku belum bisa kasih kamu anak. Biar saja kusiksa madumu!"


Jangan harap bisa hidup enak menjadi maduku. Aa Bayu hanya cinta sama aku, kalau bukan karena baktinya pada Ibu mertua, dia pun menolak menikah dengan Mawar.

Kubalas Madu Dengan RacunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang