Meet again

411 53 2
                                    

"WEI YANG!! KAU TARUH DIMANA NOVEL YANG KAU PINJAM KEMARIN?!" Teriak Wei Wuxian dari kamarnya. Ia tengah mengutak-atik seisi kamarnya, dari lemari, kasur, bahkan toilet. Namun, nihil.

"WEI YANG! KAU DENGAR AKU NGGAK SIH?!"

"Ya, ya. Aku mendengarmu, aku nggak tuli~" Jawab Wei Yang dengan santai, membuat Wei Wuxian semakin kesal dibuatnya.

"DIMANA NOVELKU, DASAR BOCAH!"

"En? Novel yang mana?"

Wei Wuxian mengusap wajahnya gusar. "NOVEL YANG KAU PINJAM KEMARIN SETELAH PULANG SEKOLAH!!"

"Oh itu? Temanku nggak sengaja menghilangkannya."

"...." Nafas Wei Wuxian berhenti seketika, beraninya sang adik menghilangkan novel yang sudah lama ia cari berbulan-bulan. Dengan mudahnya dihilangkan olehnya hanya dalam sehari.

Oh Tuhan, apa ia boleh menampar adiknya?

Wei Yang terkekeh kecil didepan pintu kamar Wei Wuxian. "Beli saja yang baru, toko buku nggak jauh dari sini."

"Kau!"

"Ya, kenapa aku?"

"Bocah sialan!"

.

.

.

.

.

"Ck, awas saja jika dia menghilangkan bukunya lagi." Wei Wuxian berjalan menelusuri seisi toko buku tersebut.

Matanya tidak henti-hentinya menyapu seisi rak yang berisi banyak buku yang disusun dengan rapi oleh para pekerja disana.

Ia tidak akan segan-segan memutilasi sang adik jika novelnya hilang kembali.

Sudut bibirnya terangkat, akhirnya ia menemukan buku tersebut, ternyata sisa satu. Segera ia berlari pelan, tangannya hendak mengambil buku tersebut, namun ternyata ada orang lain juga yang akan mengambil buku itu.

Spontan Wei Wuxian menarik kembali tangannya. "Ah, maaf." Ia menoleh ke samping untuk melihat sosok yang juga ingin mengambil buku tersebut. "Kau?"

Lan Wangji mengambil buku tersebut disaat Wei Wuxian tengah terdiam seraya menatapnya dalam-dalam. Ia beralih menatap Wei Wuxian, buku tersebut kini sudah berada di tangannya. "Kau mau buku ini?" Ia menyodorkan buku tersebut ke hadapan sang empu.

Wei Wuxian tersadar dari lamunannya, "Ah, ya." Baru saja ia akan meraih buku tersebut, sudah terlebih dahulu di tarik kembali oleh Lan Wangji. Sebelah alis Wei Wuxian terangkat. "Apa maksudmu?"

"Kau mau buku ini kan?"

"Ya."

"Ada syarat."

Wei Wuxian menghela nafas, "Aku yang menemukan buku itu duluann!! Kenapa aku harus mendengar persyaratanmu lagi? Kau punya masalah denganku?" Sungutnya, ia kembali kesal mengingat jika novel ini sudah dicarinya selama berbulan-bulan. Namun dihilangkan kembali oleh Wei Yang.

"Nggak ada masalah."

"Lalu?!"

"Berikan nomor teleponmu dan akan kuberikan buku ini."

Feeling because of you [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang