"Aku tidak mengenalmu, jadi tolong jangan menggangguku!" Nada bicara Daniella terdengar ketus, menandakan bahwa wanita itu benar-benar terganggu dengan kehadiran dari pria ini.
Hans mengulas senyumnya, sembari memasukkan kedua tangannya ke saku celana.
"Kau mungkin tidak mengenalku, namun aku sangat mengenalmu hingga ke akar-akarnya."
Sontak saja dahi Daniella mengkerut heran, "Benarkah? Apa yang kau ketahui tentangku?"
"Segalanya. Dimana kau di lahirkan, hingga bagaimana tumbuh kembangmu, semuanya aku tahu."
Sesaat Daniella bergeming, wanita tersebut kemudian melipat kedua lengannya di dada sambil menaikkan sedikit dagunya.
"Aku tidak perduli. Urus saja dirimu sendiri."
Setelah mengatakan hal itu, Daniella akan pergi namun lagi-lagi tangannya di tarik oleh Hans. Kali ini, Hans menyeret Daniella agar ikut bersamanya. Daniella ingin berteriak meminta tolong, tapi pemandangan di depannya langsung membuatnya terdiam.
"Apa yang..." Belum sempat Daniella menyelesaikan ucapannya, Hans sudah lebih dulu membawanya untuk memasuki sebuah cahaya di hadapan mereka.
Daniella mengedipkan matanya berulang kali, kemudian menoleh ke cahaya tadi yang perlahan menghilang.
"Selamat datang di Negeri BloodyMoon, tempat yang seharusnya dimana kau berada..." Hans tersenyum ramah, Daniella tidak menanggapinya dan justru ia terlihat bingung.
"Tadi itu apa?" tunjuk Daniella pada cahaya yang sudah menghilang.
"Teleportasi."
Kerutan dan kebingungan semakin tercetak jelas di wajah wanita tersebut. Hans yang memahaminya, kembali tersenyum sebelum akhirnya mengajak Daniella untuk melangkah mengikutinya.
"Wajahmu terlihat polos, namun nyatanya kau tidak jauh berbeda dengan ibumu!" Daniella yang berada di belakang Hans, seketika mendelik sinis. Di detik berikutnya, ia jadi penasaran sehingga menarik tangan Hans agar berbalik menghadapnya.
"Ibuku? Siapa yang kau maksud? Ibuku sudah tiada!!"
Hans menggeleng dengan senyum yang tak pernah pudar, "Dia masih ada, disini."
"Bagaimana kau tahu?"
"Bukankah sudah kukatakan bahwa aku mengetahui segala tentangmu?"
Kedua mata Daniella menyipit curiga, "Siapa sebenarnya dirimu?"
"Masa depanmu." Hans terkekeh, pria itu lalu kembali melanjutkan langkahnya dan mengabaikan decakan sebal dari wanita di belakangnya.
Karena tidak tahu tempat yang ia pijaki sekarang, mau tidak mau Daniella mengikuti langkah kaki dari pria menyebalkan di depannya ini. Banyak hal aneh yang Daniella lihat. Mulai dari flora hingga fauna disana yang terlihat asing baginya, sangat jauh berbeda dari tumbuhan dan hewan yang ada di dunia manusia.
"Kemana kau akan membawaku?"
Hans kembali bersikap menyebalkan, dengan mengabaikan pertanyaan dari wanita itu. Daniella hendak memukul kepalanya, namun dengan cepat Hans berbalik dan menangkap tangan tersebut.
"Jaga sikapmu, Daniella!!"
Entah kenapa sikap dingin Hans membuat nyali Daniella mendadak menciut. Ia memilih mundur dan menjaga jarak dari pria itu. Melihat wanita tersebut tidak bersuara lagi, Hans pun kembali melanjutkan langkahnya. Sementara Daniella yang tidak memiliki pilihan, hanya bisa mengikuti sembari mengumpati pria itu.
Sampai setengah jam lamanya mereka berjalan tanpa adanya yang mengeluarkan suara, tibalah kedua pasangan tersebut pada sebuah rumah tua. Rumah itu terlihat begitu kuno. Ukurannya pun begitu kecil bagi Daniella. Kira-kira, ada berapa orang yang tinggal di rumah ini? pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniella : Princess The Bloodymoon Kingdom
FantasyMy first fantasy story🍀🍀 ############ Kehidupan Daniella berubah dalam sekejap setelah bertemu dengan seorang pria misterius dan membawanya ke sebuah dunia asing melalui teleportasi. Banyak kejadian aneh yang sulit untuk Daniella pahami. ...