01

1.7K 149 7
                                    

"Pagi-pagi banget sih lo." Sunghoon yang dipaksa berangkat pagi oleh sang kakak tak berhenti protes sejak tadi.

Sungchan yang sedang mengeluarkan motornya berdecak. "Protes mulu lo ah kayak rakyat, naik buruan."

Hari ini adalah hari pertama ospek, kedua kakak beradik itu kebetulan satu kampus. Sungchan yang bertugas sebagai divisi dokumentasi harus berangkat dini hari.

Sunghoon mau tidak mau harus ikut sang kakak berangkat pagi-pagi sekali, karena jarak dari rumah kekampus mereka tidak dekat.

"Mana ada maba berangkat subuh-subuh gini, disuruh ngepel lapangan apa gue." meskipun protes, pemuda itu tetap patuh dan naik keatas motor.

Sungchan menoleh kearah sang adik lalu mengerutkan keningnya. "Helm lo mana dek?"

Sunghoon menepuk dahinya. "Lah iya, lo sih buru-buru." Pemuda itu turun lagi dari motor Sungchan, lalu masuk kerumahnya untuk mengambil helm.

Mina yang berniat jogging, mengerutkan keningnya saat melihat Sungchan masih ada didepan bagasi. "Belom berangkat?"

"Nungguin si adek, teh." Sungchan melirik Mina sekilas, pemuda itu sedang sibuk menscroll roomchat.

Mina hanya mengangguk, lalu ia berjalan keluar untuk memulai joggingnya. "Jagain si adek, Chan."

Sungchan menganggukan kepalanya, ia menunggu beberapa menit sebelum sang adik keluar dengan muka cemberut.

"Ngeselin abang lo." Sunghoon menekuk mukanya.

Sungchan mengerutkan keningnya. "Ini anak kenapa lagi sih anjir, ngomel mulu."

"Kemaren bang Ino bikin trend tiktok yang pukul-pukul helm itu, helm gue rusak. Nih sisa helm pororo."

Sungchan tertawa kencang melihat helm yang disodorkan Sunghoon kearahnya, ia mengangguk puas. "Udah pake itu aja sih dek, lo gak liat tuh ada baling-balingnya? Lucu, nanti kalo kena angin pasti muter."

"Sungchan monyet."

"Sunghoon adeknya monyet."

Sunghoon mendengus, lalu kembali naik keatas motor sang kakak. "Lo ngebut gue gebuk ya, a."

"Ngebut ah." Sungchan terkekeh pelan.

"Aa ih, gue aduin bang Ino liat aja."

"Gue hampir telat adek, harus ngebut. Lo peluk gue aja." Sungchan melirik adiknya dari kaca spion. "Pegangan deh kalo gak mau peluk, pegangan jaket gue."

Sunghoon menoyor kencang kepala sang kakak yang terlindungi oleh helm. "Bawel lo, buruan berangkat."

Sungchan sebenarnya mau banget gebuk adiknya ini, tapi dia masih sayang nyawa. Selain karena Sunghoon emang segalak itu, dekingannya sang adik tuh abang mereka, Lino.

Mereka akhirnya berangkat, Sungchan ini beneran hampir telat makanya dia ngebut bikin Sunghoon kumat-kamit.

"Brengsek lo Sungchan, liat aja gue aduin bang Ino beneran lo abis ini." Sunghoon ngomel, ditambah baling-baling diatas helmnya berputar kencang.

Jarak rumah mereka ke kampus lumayan jauh, biasa ditempuh satu jam setengah. Tapi karena Sungchan super ngebut kali ini, mereka berhasil sampai dalam waktu satu jam. Menghemat 30 menit.

Sunghoon turun dari motor Sungchan, ia pusing. "Sungchan brengsek."

Sungchan melepas helmnya kemudian ia menoleh kearah sang adik. "Pucet amat muka lo."

Jealousy | heehoon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang