Take a Shoot

75 4 2
                                    

Chapter 1--New girl--

Aku bangun terlambat. Lagi. Semua ini karena gadis pemaksa itu. Dialah semua penyebab dari menurunnya nilaiku, menurunnya nilai kedisiplinanku ( karena sering telat ) dan penyebab menurunnya saldo tabunganku. Bahkan aku sudah menghabiskan 1/2 tabunganku hanya untuk membuatnya berhenti memaksa padaku. Aku tak mengerti apa yg diinginkannya. Dia sangat cerewet. Dan aku sudah kapok untuk menjadikan gadis yg sejenis dengannya untuk menjadi modelku lagi.
Tapi kini,
Akhirnya,
AKU BEBAS !!!

Oh, ya.. Namaku Kazuwa Isshiro.Dan ini adalah tahun pertamaku, di SMA Uminoda. Dan sekarang , aku bebas!
Bebas dalam artian kata , tidak ada lagi gadis" yg cerewet, yg memasang 'puppy eyes' mereka, dan tidak ada lg yg mengaku" sebagai pacarku lg.

Aku ini seorang fotografer paruh waktu yg meraup keuntungan dengan mengirimkan foto" gadis muda yg mau menjadi modelku ke redaksi suatu majalah. Aku sudah menjanjikan uang bagi mereka yg cocok menjadi gadis modelku. Namun. Mereka malah meminta hal lain. Mereka malah ingin menjadi pacarku. Aku tak habis pikir, dan tak pernah menduga juga. Bagaimana. Bisa. Mereka. Menemukan. Ide semacam itu.

Padahal menurutku, aku ini tidak tampan. Kalau didefinisikan, aku ini adalah fotografer 'part time' yg bergaya sedikit nerd ( karna aku pakai kacamata ), yg juga terlihat cool, ber-intellegent tinggi dan bersifat dingin. Dengan definisi itu, aku tidak mengerti, kenapa mereka memberiku beragam jenis 'puppy eyes', rayuan dsb, untuk menjadikanku kekasih mereka. Dengan berbagai serangan tipu muslihat yg menggangguku itu, tentu saja, jelas, aku menolak mereka. Mereka itu 'ANOYYING!'

* at classroom, 1-B

" hey kau.. Kenapa melamun saja, kau tak mau makan siang? Bel kan sudah berbunyi " Kata Renjou
" eh.. Oh ya.. Aku bawa bekal, kau mau makan dimana?"
" bagaimana kalau di atap?"

*at the rooftop, after have lunch

" hey.. Fotografer, kau tidak mencari model baru disini ? "
" hhm.. Kurasa tidak. Aku sudah kapok dengan hal itu."
" hahaha.. Bukankah itu salahmu sendiri, karna terlalu 'famous' di kalangan wanita ?"
" hah?! Famous ? Siapa ? Aku ? Aku bahkan tak mengerti apa yg mereka pikirkan "
" hahah.. Aku tau , kau itu hanya berpura" bodoh saja dengan mengatakan kau ini tidak 'famous' " kata Renjou sambil berjalan menuju balkon atap.
" sudahlah, jangan mengganguku." jawabku sambil memainkan game di handphone ku
" hey.. Kawa.. Lihatlah , banyak gadis cantik disini. Seperti nya mereka anak kelas 1- D yg baru saja selesai PE "
" tidak, terimakasih. Lagipula aku kan sudah bilang, aku sudah kapok menjadikan seorang gadis yg seperti itu, untuk menjadi modelku."
" ayolah.. Sebentar saja. Ahh.. Yg dikuncir dua itu sangat manis.. ! Dia adalah loli sejati !. Ah yg itu jg, kaki nya sangat jenjang, dan yg itu.. "
" hah ('Д`) kau ini.. Kau kan memang playboy. Setiap ada gadis yg lewat, kau juga pasti akan bilang kalau mereka cantik " kataku sambil mendekati Renjou menuju balkon
" hey..! Apa katamu ?! Aku playboy ?! Heh.. Tapi aku sungguh", mereka itu sangat cantik. Mungkin tidak untuk menjadi modelmu, tapi bagaimana kalau menjadikan mereka sebagai pacarmu ? Huh?!"
" Dia. "
" huh ?! Apa ? Siapa ? "
" dia. "
" hey.. Kalau ngomong yg jelas ! Siapa ? Dia siapa ? Yg mana ? Yg rambutnya seperti apa ? "
" ituu.. Yg dikuncir kuda "
" yg rambutnya coklat itu ? "
" iya.. "
" yg pakai kacamata itu ? Huh ?! Kau yakin ? Menurutku, jika dibandingkan dengan yg lain. Dia itu kurang cantik ."
" tapi, dia itu manis.. "
" huh?! .. Ah yasudahlah.. Mata setiap orang kan berbeda. Kau mau menjadikan nya sebagai modelmu ? "
" ehhmm.. Sepertinya. "
" tapi, bagaimana caranya ? Bukankah kau sudah jera, berhubungan dengan gadis" macam mereka ?"
Aku pun menoleh ke Renjou. Aku baru sadar, bagaimana caranya untuk bisa mendekati 'dia' , menjadikannya sebagai modelku, namun, tanpa disadari olehnya. Pasalnya, jika dia sadar, kalau aku mendekatinya hanya untuk menjadikannya sebagai modelku, aku tak tau masalah apa lagi yg aka datang padaku.
" hey..! "
" eh oh apa ? "
" aku bertanya padamu, tapi kau malah melamun. Bagaimana caranya? Memotret nya secara diam" ? "
" itu masuk akal. Tapi,..." kataku sambil berpikir sejenak
" tapi apa ? "
" tapi, kalau aku memotret nya secara diam", berarti aku menjadi stalker dong ? Itu kan merepotkan. Harus mengikutinya. Belum lagi menunggu moment yg pas "
" ya.. Jadi.. Bagaimana? Menyatakan nya secara terang"an? Untuk memintanya sebagai modelmu ? Kau yakin cara itu efektif ? Dengan berbagai pengalamanmu , kau masih yakin mau menggunakan metode itu ? "
" makanya itu.. Bagaimana cara nya agar dia bisa menjadi modelku, tanpa ia sadari "
" hm.."
" hmm.."
Kami berdua sama" memikirkan bagaimana caranya .
" bagaimana kalau menjadikan nya pacarmu, nah trus kan kau pasti akan dekat dengannya tuh, nah saat itu, kau tinggal mencari moment yg pas untuk memotret nya!"
" hhmm.. Boleh juga, itu masuk akal. Lebih praktis dari cara yg sebelumnya ."
" haha tentu saja. Aku ini kan pintar, tentu saja, ide" ku cemerlang "
" tapi.."
" huh ?! Apa lagi ?"
" bagaimana caraku mendekatinya? Aku dan dia kan tidak saling kenal."
".... L(・o・)」aku tak tau. Itu sih urusanmu sendiri. Yang jelas kan, aku sudah membantumu memberi tau caranya. Nah, sekarang giliranmu untuk berusaha juga, Isshi. " Kata Renjou sambil pergi berlalu, meninggalkanku.
" hufft.. "
Aku hanya menghela napas. Kulihat, gadis itu masih ada di bawah pohon sakura. Dia sedang tertawa geli mendengar ocehan teman nya itu.
" (•ิ_•ิ) (^~^) hhm.. Dia itu memang tidak cantik. Tapi, manis. Ekhm..! Apa itu ? bicaraku melantur " kataku sambil memalingkan wajahku .
Aku jg heran. Memang benar, kata Renjou. Jika dibandingkan dengan gadis" lain yg tadi sedang makan siang bersama gadis itu, dia memang tidak ada apa" nya. Dia bahkan nerd. Tapi kenapa, aku malah memilih gadis biasa sepertinya, diantara ribuan gadis cantik di sekelilingnya ?

Take a shootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang