Chapter 2 --New Schedule--
" hey.. semuanya.. mohon perhatian nya sebentar..!" kata Yoruchi, si ketua kelas.
" kita dapat jadwal baru..! " lanjutnya.
Heh..?! Apa ?! Jadwal baru ? Itu aneh. Jujur, selama aku bersekolah, aku belum pernah mendapatkan jadwal baru. Pasalnya, jadwal yg untuk anak kelas 1, baru saja diberikan minggu lalu. Dan sekarang, ada jadwal baru lagi ?" sebenarnya tidak terlalu banyak yg berubah, hanya saja.." katanya, sambil berhenti sejenak. Semua anak menjadi hening. Bahkan termasuk aku. Huh.. dia memang selalu berhasil membuat seisi kelas penasaran.
" hhmm.. Hanya saja.. Jadwal PE kita, yg tadinya bersama dengan kelas 1- a, jadi berubah dengan kelas 1 - d. "
Hhm..? 1 - d ? Sepertinya familiar." hey.. Hey.." kata Renjou sambil mencolek punggung ku dengan ujung pulpen nya.
" hey.. Kita barengan dengan 1- d.."
Kata Renjou sambil sedikit berbisik.
" ya, lalu..? Kenapa memangnya kalu denga 1- d ? " balasku.
" hah.. kau ini, bukankah kau mau mendekati gadis berambut coklat itu ? Dia kan anak kelas 1- d."
Oh iya.. Gadis itu.. Gadis itu kan anak kelas 1- d. Berarti.. aku bisa 'pdkt' dengan nya pada saat PE dong.
" kau benar .. " jawabku sambil menjentikkan jari ku.
" ya.. Itu bagus. Tapi aku masih bingung , kenapa jadwal kita berubah ? " kata Renjou
" masa hanya karena kau ingin 'pdkt-an' dengan gadis itu, tau2 jadwalnya langsung berubah ? "
" nggak mungkin lah.. " jawabku.
Hhm.. Tapi benar juga. Apa hal yg menyebabkan keberuntungan ini datang kepada daku ? ( halah lebay )" hey..Yoruchi..! Memangnya kenapa jadwal pelajaran kita berubah ? "
" ya.. Tdi sih.. Kata Yui- sensei, guru PE kita, Sakato-sensei sedang sakit, dia kan juga sudah tua, jadi dia memutuskan untuk pensiun. Jadi, guru yg aka menggantikan Sakato-sensei adalah Tomo-sensei, yg mengajar kelas 1-d "
"Oh , jadi karna itu."
Sungguh. Aku amat sangat berterima kasih kepada Sakato-sensei, yg memutuskan untuk pensiun. Tentu saja, karna dia lah, aku bisa mendapatkan kesempatan itu.* tomorrow, at PE class
" baiklah, kita akan mulai pelajaran hari ini. Oh, ya.. Kalian tentu saja sudah tau kalau kita akan olahraga bersama dengan kelas 1- b kan? " tanya Tomo- sensei kepada para murid kelas 1-d.
" sudah pak.. " jawab mereka serempak.
" oh ya, kan bapak mengajar 2 kelas secara bersamaan, jadi untuk mempermudah pengambilan nilai, kalian akan berpasangan dengan anak dari kelas lain sebagi partner kalian."
" hey.. Isshi, itu bagus bukan ? Kau bisa berpasangan dengan gadis itu " seru Renjou.
" bagaimana kalau dia sudah punya partner lain ? "
" ah sudahlah, jangan banyak bertanya 'bagaimana', lakukan saja.." kata Renjou sambil mendorong ku ke arah gadis itu. Dan sial nya lagi, aku menambraknya. Otomatis aku harus berbicara padanya kan ?.Rei's POV
-_- itu sebenarnya cukup menyebalkan. Kenapa harus dengan kelas lain ?. Aku kan tidak punya seseorang yg kukenal dari kelas 1-d. Tiba- tiba, di saat aku sedang diam ada sesuatu yg menubruk ku dari belakang. Lalu aku pun menoleh ke arahnya.
" eh.. Eh maaf. Itu karena temanku. Maafkan aku. " katanya.
" oh eh, tidak apa2 kok "
" hhm.. Kau .. Mm.. Kau dari kelas 1-d kan ? Apa kau sudah punya partner ? "
Oh dia dari kelas sebelah. Hhmm.. Bagus juga sih, kan setidak nya aku bisa punya partner. Ya.. Habis mau bagimana lagi ? Aku kan tidak punya teman yg di kelas 1- b.
" hhm.. Belum. "
"Maukah kau jadi partnerku ? " "Maukah kau jadi partnerku ? " kata kami bersamaan.
" ahaha.. Baiklah " jawabku.
Oh.. Sungguh itu sangat gaje. Itu hanya asal tawa garing saja. Hanya untuk mencairkan suasana. Ya.. Begitullah.Isshiro's POV
Benar2 Renjou. Sungguh aku akan benar2 menghajarnya nanti. Fyuhh.. Tapi untung saja, aku berhasil mengendalikan nya. Kalau dari tampangnya sih, dia cukup manis. Baik juga sih. Tapi jujur, yg pas dia ketawa tadi, itu garing banget. Ya.. Mungkin untuk menghilangkan canggung kali ya..?
" baiklah, kalian sudah menemukan partner kalian kan ? Ayo kita mulai. Untuk kali ini kita akan latihan lari marathon. "
Hah..?!! Apa ?! Serius ni guru ?! Et.. What the fuck ! Kalau ketauan kan, bisa gawat..!" hmm.. Kawazu-kun ? Kau tidak apa2 ? " tanya gadis itu.
" ooh..hm.. Iya, aku tidak apa2. Memangnya kenapa ? Apa ada yg salah denganku ? "
" hhmm.. Tidak terlalu sih, hanya saja muka mu langsung menyeramkan begitu, seperti ingin menyerang Tomo-sensei dengan katana "
Serius. Aku tak tau dia bisa membaca pikiran atau bagaimana, tapi tebakan nya sma persis seperti yg baru saja kupikirkan ." ok, kita mulai sekarang. 1.. 2.. Priiit..!!!!"
Aku pun mulai berlari. Di samping ku ada gadis itu. Oh ya.. Namanya adalah Yaranai Rei. Namun. Sesuatu yg baru saja aku sadari, datang. Sampai mana kita akan bermarathon ?!?!" ha..ha.. Ha.. Ya.. Yara..nai.. S..san, sampai.. Ma..na kita akan ber..la..ri..?" tanyaku dengan nafas tersengal - sengal.
Nafasku tak teratur. Dadaku semakin sesak. Aku pun berhenti. Dan bodoh nya aku, aku tak membawa minum, dan alat itu. Rei juga berhenti. Dia melihatku dengan tatapan serius.
" Kau kenapa ? Dadamu sakit ? Kau menderita asma ? " tanya nya.
Rei bukannya menjawab pertanyaanku, malah berbalik menanya padaku. Aku hanya menjawab nya dengan anggukan kepala. Sungguh. Aku tak bisa berbicara lagi disaat seperti ini.
" aduh.. Bagaimana ini ? Mana masih jauh lagi. Kau membawa obatmu ? "
Aku hanya menggeleng. Aku sudah tidak kuat lagi. Aku pun langsung jatuh terduduk sambil memegang dadaku. Sungguh. Tak ada seorang pun yg tau tentang penyakitku ini. Bahkan Renjou, yg sudah bertahun2 bersama ku dari SMP, tidak tau kalau aku punya asma. Aku tak pernah terlihat selemah ini di depan orang lain. Bahkan tidak, di depan orang tua ku. Dan, sungguh, itu sangat memalukan." baiklah. Ini.. Minum saja. Habiskan kalau perlu. Kau diam disini. Di dekat sini ada toko obat. Tunggu sebentar ya.."
Dia pun langsung berlalu meninggalkan ku. Sebenarnya aku ingin mengejarnya, tapi apalah daya. Seluruh tenaga ku sudah habis.Rei's POV
Aduh.. Bagaiman ini ? Kalau dia pingsan bagaimana ? Kalau dia meninggal bagimana ? Hah..! Jangan sampai. Aku harus cepat. Kalau tidak... Ah.. Aku tidak bisa membayangkan nya.Hanya butuh waktu 2 menit bagiku untuk berlari menuju toko obat itu. Untung tokonya sudah buka. Aku pun langsung membeli obat pereda asma , dan bento yg sudah siap saji beserta minum nya. Lalu dengan segera, aku langsung berlari kembali ke tempat dimana Isshiro tadi.
* 5 minutes later.
Rei datang. Dia lari dengan sangat tergesa2. Dia datang dengan membawa sekantong plastik, yg entahlah aku tak tau apa isi nya.
" ha..ha..ha.. Ini, makanlah dulu. Dan ini obatnya. " katanya dengan napas tersengal-sengal.
Aku hanya mengangguk kan kepala ku. Dia pun duduk di sebelah ku, sambil meminum sebotol isotonik yg baru saja dibeli nya." terima kasih. " kataku setelah memakan bento dan meminum obat itu.
" ya.. Sama2, bagaimana asma mu ? Sudah reda ? "
" hhm. Maaf merepotkan. "
" iya, tidak apa2. Lagipula, kenapa kau tak bawa obatmu? Kenapa juga, kau tak bilang kepada Tomo-sensei kalau kau punya asma? "
" aku lupa bawa. Kenapa kau tidak melanjutkan lari mu tadi ?"
" ohh.. Begitu. Jadi, kau pikir, aku akan meninggalkan partner baru ku, yg sedang asma nya kambuh ? Begitu ? "
" ya.. Tapi kan, nanti nilai mu jelek "
" itu kan hanya nilai. Lagipula aku tidak akan mendapat nilai jelek sendirian. Kau juga akan dapat nilai jelek "Ya.. Begitulah. Hari ini, rahasiaku terungkap. Kurasa dia cukup baik, untuk seseorang yg baru saja kukenal. Tanpa buang waktu lagi, kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke sekolah. Dan, benar saja. Nilai kami berdua, sangat jauh di bawah rata2.
Makasih ya.. Buat para readers, yg udh baca ceritaku, ini chapter 2 nya, gmn? Kepanjangan ya ? Ditunggu voment2 nya ya.. Makasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Take a shoot
Teen FictionSeorang lelaki yg masih duduk di bangku SMA, Kawazu Isshiro, adalah seorang fotografer paruh waktu, yg bermasalah dengan gadis"model nya. Namun , sekarang ia bebas dari para gadis itu. Ia yg sudah kapok, berurusan dengan gadis" modelnya itu, tiba...