Chapter 1

3 2 0
                                    

Lelaki itu melesak masuk ketika pintu aula terbuka. Derap langkah cepatnya di karpet merah, menarik perhatian para tamu yang sudah menempati tempat duduk yang disediakan.

"Hyung―" Jin Seok terbata mengatur napas. "g-gawat."

Melihat adiknya bertingkah tak biasa, Jin Hwan merasakan pasti ada sesuatu yang salah. Adiknya tidak suka berlari. Bahkan Jin Seok lebih memilih putus dari pacarnya alih-alih berlari karena panik terlambat datang saat kencan.

"Tenanglah." Padahal Jin Hwan sendiri juga sedang gugup setengah mati. Well, sebentar lagi ia akan mengucapkan janji suci di hadapan keluarga dan para tamu undangan. Dan ia harap Jin Seok hanya memberitahukan hal sepele yang tidak akan merusak hari bahagianya. "Apa yang membuatmu terburu-buru?" Jin Hwan lanjut bertanya.

"N-noona... Ha Nee Noona m-menghilang."

"A-apa?"

Bagai disambar petir tepat di ubun-ubun. Jin Hwan berharap ia hanya salah dengar. Atau Jin Seok sedang bercanda. Namun, hal ini terlalu serius jika dijadikan bahan candaan.

"Kami tidak bisa menemukannya, Hyung."

Jin Hwan terdiam. Tatapannya kosong seolah nyawanya baru saja dicabut oleh malaikat maut. Kedua orang tuanya menghampiri. Mereka bertanya apa yang terjadi. Namun Jin Hwan bergeming. Ia tidak bisa mendengar suara mereka, juga suara tamu lain yang mulai menatapnya. Senyap.

"Hyung!" Begitu sadar oleh suara Jin Seok, Jin Hwan berlari keluar aula. Ia berlari seperti orang gila. Tempat pertama yang ia tuju adalah ruang pengantin wanita. Kosong. Hanya buket bunga yang tergeletak di atas kursi. Jin Hwan mengambil ponsel di saku jas. Ia sangat tidak sabar hanya mendengar nada panggilannya tersambung. Lelaki itu memijit kedua pelipisnya yang berdenyut. Sambil terus membuat panggilan hingga seseorang di sana menjawabnya.

["Y-yebeoseo?"]

***


To be continued...

IntoxicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang