Malam itu, kutatap langit yang kelabu.
Kupandangi setiap bintang yang hanya terlihat buram.
Sekitarku, mereka berkumpul.
Tertawa, melepaskan seluruh gejolak masa muda.
Pernah terlintas dalam benak.
Bagaimana jika aku masuk kedalam suasana itu?
Tapi dengan cepat kubuang pemikiran itu.
Aku merasa tak pantas, dengan semua kehangatan itu.
Aku merasa ... aku akan merusak kebahagiaan itu.
Kau mungkin tak tau, tapi aku merasakan sakit.
Aku tertawa disaat kau bertanya keadaanku didepan semua orang.
Kukatakan aku baik-baik saja.
Terimakasih, kau baik.
Tapi hentikan, kau menyakitiku.
Jika hatiku dapat bicara,
Kau mungkin akan mendengar segala teriakannya.
Tapi seperti yang kau tau, tidak ada yang dapat melontarkan kata.
Selain mulut yang telah dianugrahkan kepada kita.
Kau tau, senyummu bagaikan racun yang mematikan.
Membuat diriku menepis kebenaran.
Kau tau, khawatir mu bagaikan mawar.
Indah tapi menyakitkan.
Aku sendiri, tapi tidak sendiri.
Kalian bersamaku, menemaniku.
Tetapi tetap tidak bisa membantuku untuk melepaskan kekosongan ini.
Aku sendiri, dalam keramaian.
Sekarang, kau katakan lagi.
"Apa kau baik-baik saja?"
Jika kau berkata seperti itu, tentu saja kan kujawab.
"Ya, aku baik-baik saja."