Part. 4

456 52 17
                                    

Author POV.

Arka menghelai nafas saat melihat matahari yang bersinar terang di atas kepalanya.

Baru satu hari dia di rumah keluarga besar ayahnya tapi dia sudah mulai muak di sini.

"Arka" panggil Dinar pelan.

Hah...

Arka menghelai nafas panjang, dia dengan malas membalikan badannya dan menatap Dinar dengan datar.

"Ini kartu-mu terima kasih sudah menolong ayahku, aku pasti akan membayarnya kembali" kata Dinar tegas.

"Tidak perlu, semoga paman cepat sembuh" kata Arka.

Dia bangun dari duduknya dan berjalan masuk kedalam rumah besar kakeknya dengan langkah berat.

Baru saja dia menikmati matahari yang indah dan sudah di ganggu.

"Oh iya lebih baik kau sekarang tidur sebelum pingsan" kata Arka sambil membalikkan badannya.

"Eh..?"

Dinar menatap Arka bingung dan Arka hanya tersenyum hingga membuat pipi Dinar tanpa sadar memanas.

"Lingkaran hitam di matamu terlihat jelas" kata Arka sambil melanjutkan langkahnya masuk kedalam rumah kakeknya.

Dinar menyentuh wajahnya yang memerah dengan tangannya, ini pertama kalinya anggota keluarganya memperhatikannya.

Arka menatap kearah kucing hitam yang berjalan di samping sambil menatapnya dengan pandangan aneh.

"Apa ?" Tanya Arka malas.

"Wah...aku tidak tahu jika kau bisa bersikap seperti seorang Casanova handal yang menggoda iman wanita" kata Lao sambil menyeringai.

"Omong kosong, lebih baik kau tutup mulutmu dan bantu aku mencari 1000 orang yang bisa memenuhi semua persyaratan yang kau minta" kata Arka.

"No...no...no hal seperti itu harus kamu sendiri yang mencarinya, ini adalah persyaratan untuk membuatmu menjadi laki-laki seutuhnya dan mendapatkan kembali emosi mu yang hilang" kata Lao.

Arka menghentikan langkahnya membuat Lao langsung menatapnya.

"Ada apa ?" Tanya Lao.

"Entah lah mau di pikir seperti apapun ini terlihat tidak masuk akal tubuh ini, perasaan ini dan jantung ini seperti bukan milikku, ini seperti milik orang lain" kata Arka.

Wajah Lao yang awalnya tersenyum langsung berubah dingin dan kosong.

"Aku pikir kau itu orang yang tumpul ternyata kau sadar juga, ini memang bukan tubuh mu" jawab Lao tenang.

Arka menatap tajam Lao, membuat kucing hitam itu langsung mengingat tatapan Karin saat merampas koin-koin berharga miliknya.

"Jelaskan" kata Arka pelan.

"Hah...kenapa anak-anak jaman sekarang tidak ada sabaran" keluhnya sambil menghelai nafas panjang.

"Jiwamu saat ini menempati tubuh orang mati dan sewaktu-waktu bisa saya kau bertemu dengan orang tua pemilik tubuh asli ini dan setiap kau menyelesaikan 1 kebaikan dari 1000 kebaikan yang harus kau kumpulan, kau akan mendapatkan poin kebaikan, dengan poin itu kau bisa menukarnya dengan skill yang ingin kau miliki" kata Lao.

"Tunggu dulu... bukannya ini terdengar seperti bermain game ?" Kata Arka.

"Yap kau benar, karena setiap hidup manusia itu sebenarnya adalah permainan lebih tepatnya permainan takdir kalian sendiri" jawab Lao.

"Lalu berapa poin ku miliki saat ini ?"kata Arka.

"50 poin dari kebaikan yang kau buat untuk sepupu mu Dinar" kata Lao.

Handsome GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang