Aw siders kencang bos
.
"Apaan sih lo?! Dahlah sana pulang!" Dengus Jaemin, sedikit mendorong Renjun.
Dia kesal karena orang di sampingnya ini terus menggodanya, melemparkan kalimat manis. Tidakkah kau tau Renjun, bahwa oknum Jaemin ini merasa baper?
Oh, jika dia tau, Renjun akan merasa sangat bangga karena bisa menaklukkan hati seorang Jaemin. Dan juga peluangnya untuk menjadikan Jaemin pacar lebih mudah, bukan?
Tidak, tidak semudah itu. Jaemin masih milik Jeno. Renjun harus menyingkirkan Jeno dan memisahkan mereka berdua.
"Kok gitu? Tega banget sama Aa Renjun."
Jaemin memalingkan wajahnya. "Ya habisnya lo gak serius."
"Jadi lo mau hubungan kita serius?" Renjun memajukan wajahnya, menatap mata Jaemin dari dekat.
Jaemin mendorong dada Renjun, kali ini dengan tenaga tak main-main. Salahkan Renjun membuat Jaemin kesal. "Loncat aja kek lo sana dari jendela biar mati!" Sergahnya.
Pemuda itu meringis, menyentuh kepalanya yang terantuk lantai, kemudian langsung berdiri, berjalan menuju jendela. Membuat mata Jaemin membelalak.
"Woy, mau ngapain?! Jangan main-main woy!" Teriak Jaemin, dia sudah berdiri.
Renjun memutar kepalanya kebelakang. "Tadi nyuruh gue loncat dari jendela. Disini kan?" Renjun mengeluarkan kepalanya keluar jendela untuk melihat seberapa tinggi jarak sampai ke tanah.
Jaemin kelabakan, dia meringis andai saja jika Renjun tidak main-main dengan ucapannya dan meninggal disini, dirumahnya. Kan gak lucu!
Karena tidak bisa berpikir lagi, dia berlari menuju Renjun dan memeluknya erat sampai mereka berdua terjatuh keatas kasur.
"J-jaem..."
"Jangan mati woy! Gue gak mau rumah gue angker."
Pemuda itu mengerjap, belum bisa mencerna apa yang terjadi. Sedetik kemudian Renjun tersenyum, dengan sangat lebar.
"Pas banget!" Dia terkikik.
Jaemin membuka matanya perlahan. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah tangan kanannya yang memeluk seseorang.
Seseorang? Netra Jaemin naik sampai bertemu cengiran milik Renjun.
Renjun memandangi netra kecoklatan itu sepuasnya. Bagai dihipnotis, entah darimana keberanian yang Renjun dapatkan sampai dia mengangkat kepala, kedua tangannya yang melingkar ditubuh Jaemin menarik Jaemin untuk mempertemukan belah bibir mereka.
Hanya menempelkan, tidak ada pergerakan diantara mereka, bahkan suasana disekitarnya pun sunyi.
Renjun membuka matanya, membawa tubuh Jaemin untuk bangkit. Sekarang mereka berhadapan dengan posisi terduduk diatas kasur.
Jaemin memalingkan wajahnya, tiba-tiba merasa gugup, bisa dipastikan semburat merah muncul di pipinya.
"Maaf..."
Jaemin menggerakkan lehernya mendengar kata yang diucapkan lirih itu.
"A-apa?"
Renjun menundukkan kepalanya. "Gue tau gue salah, seharusnya gue gak bercanda kaya tadi."
Jaemin speechless. Mereka hanya berciuman, maksudnya hanya menempelkan saja tidak lebih! Bahkan dia dan Jeno sering melakukan hal ini.
"Ja-jangan gitu. Kamu gak salah, maksudnya-kita lanjut kerjain tugas aja ya?" Jaemin merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia berbicara dengan begitu lembut selain kepada kekasihnya; Jeno dan kedua orang tuanya sendiri.
"B-bener?"
Jaemin menghela nafasnya malas. "Iya..."
Jaemin terkejut saat Renjun melompat dari ranjangnya. "Kalau gitu ada syaratnya!"
Jaemin sedikit melebarkan matanya, takut jika saja permintaan Renjun yang aneh-aneh. "Apa?"
"Lo harus berangkat sekolah bareng gue pokoknya! Besok gue jemput, yeayy!"
.
"Itu bukannya Jaemin ya?"
"Iya, woy! Itu Jaemin tapi dia kok..?"
."Jaemin sama Renjun? Anak baru itu, kan?"
."Ketinggalan berita apa nih gue? Gak mungkin kan Jaemin selingkuh dari Jeno?"
."Mencurigakan..."
.Kacamatanya terangkat bersamaan dengan wajahnya yang terkejut mendengar desas desus disekitarnya. Entah mereka sengaja atau tidak tapi bisikan itu mampu didengar oleh Jeno.
Jeno membenarkan kacamatanya lalu menutup buku yang sebelumnya dia baca. Tatapan nyalang dia berikan, mengarah pada dua anak adam yang sedang jalan berdampingan diujung sana.
"Jeno ini..."
Pemilik nama menoleh, mendapati temannya yang baru datang dengan menyodorkan sebuah amplop yang langsung diterima olehnya.
"... Jisung mau nganterin titipan buat Jeno dari Kak-"
"Hah?!"
Tbc.
31-10-2021💚
KAMU SEDANG MEMBACA
With you: Story in November|RenMin
FanfictionRenjun bertekad menjadikan Jaemin sebagai kekasihnya. Tapi, Jaemin sendiri sudah memiliki seorang kekasih. lalu Renjun harus bagaimana? Warning! Ini cerita BXB, okay! Bagi yg gk suka silahkan segara tinggalkan cerita ini. Semua yg ada dlm cerita td...