kisah 1

15 1 0
                                    


"Jadi, agenda minggu depan presentasi ya, oke, kelas hari ini kita cukupkan sampai sini, sekian dari saya."


Sandhya ngerengangin badan, capek, pegel-pegel badan dia, ngantuk yang daritadi dia tahan-tahan ilang sewaktu dosen keluar dari ruangan, sekarang cuuus waktunya dia pulang ke rumah, akhirnyaa.


Sampai rumah dia bersih-bersih badan, hari ini dia di rumah sendiri, bude lagi nemenin pakde yang tugas keluar kota, sepupunya, Arkan masih di asrama, pulang sebulan sekali, iya, Sandhya tinggal di rumah bude selama kuliah di Jogja, orangtuanya nggak tega ngebiarin Sandhya ngekos, dan bude senang sekali dengan kehadiran Sandhya di rumahnya, Beliau jadi nggak sendirian, ada teman mengobrol.


Setelah sholat isya, Sandhya mikir diam mau ngapain dulu, seingetnya tugas dia udah selesai tadi di kampus, dia kerjain bareng ziya, bestie-nya.

Dia ambil hp, lagi-lagi hela napas yang dia keluarin, nggak ada notif dari orang yang dia tunggu-tunggu kabarnya, yaudahlah, nggak papa, habis tu Sandhya telponan sama bundanya, ada kira-kira 3 jam an mereka ngobrol, apa aja diomongin, trus ada juga dia ngobrol sama ayahnya, kalau adeknya udah tepar, gara-gara kecapekan latihan PBB.


Setelah menimbang-nimbang, Sandhya akhirnya mutusin buat chat suaminya lebih dulu, iya, suaminya, dia udah nikah, Tara nama suaminya, mereka nikah 23 hari yang lalu, iya Sandhya ngitung, dia udah lama suka sama suaminya ini, mereka menikah karena alasan klasik, iyap dijodohkan, mereka masih sama-sama canggung, sempat tinggal bareng seminggu sehabis nikah, di apartemen Tara di Jakarta, kemudia, Sandhya balik ke Jogja.


Tara dan Sandhya berada dalam dua kota yang berbeda, Sandhya di Jogja sedang Tara di Jakarta, mereka sama-sama sedang menempuh jenjang perguruan tinggi, Tara semester 5, sedang Sandhya semester 3


Cukup lama Sandhya pandangi foto profil suaminya itu, satu katan terlintas dalam pikiran Sandhya, tampan, rasanya jarak dia dan Tara jauh sekali, suaminya itu tampan, mapan, dan pasti idaman, sedang dia, buat dia, ada yang menyukainya saja sudah merupakan suatu hal yang wow sekali, tapi sekarang?, tau-tau dia sudah menjadi istri orang.

Cukup lama Sandhya pandangi foto profil suaminya itu, satu katan terlintas dalam pikiran Sandhya, tampan, rasanya jarak dia dan Tara jauh sekali, suaminya itu tampan, mapan, dan pasti idaman, sedang dia, buat dia, ada yang menyukainya saja sudah m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sandhya senyum-senyum sendiri waktu liat chat an dia sama Tara, cukup dengan itu dia bahagia, sempat panik sewaktu Tara tanya apa username twitternya, nggak Tama nggak boleh tau, bahaya.

Sandhya senyum-senyum sendiri waktu liat chat an dia sama Tara, cukup dengan itu dia bahagia, sempat panik sewaktu Tara tanya apa username twitternya, nggak Tama nggak boleh tau, bahaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu, Sandhya makan mcd nya sambil mesem-mesem nggak jelas, dia seneng, berasa lagi makan berdua sama Tama, tapi beda kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu, Sandhya makan mcd nya sambil mesem-mesem nggak jelas, dia seneng, berasa lagi makan berdua sama Tama, tapi beda kota.

Kita (2021)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang