My Diligent Mom Sugar

247 7 0
                                    

Keynan POV
Langkah kaki yang begitu ringan, dan lorong yang sudah biasa gw lalui. Saat ini gua hanya ingin bertemu dengan Bu Dian sosok Dosen baik hati dan licik di dalamnya. Dia adalah perempuan berusia 36 tahun dan sudah memiliki keluarga kecil yang bahagia, namun dia tidak bisa melepaskan kebiasaan yang cukup buruk gw pikir.

Gw sendiri bukan mahasiswa ajarannya, dan sebaliknya gw merupakan salah satu langganan yang selalu menerima jasa Dosen cantik itu. Sekiranya satu tahun sekali gw memberi dia upah atas pekerjaanya, gw merasa sangat buruk jika mengatakan gw udah make jasa dia selama 5 tahun di umur gw yang masih 19 tahun saat ini.

"Hey, bos mau nyari Bu Dian yak?" salah satu pekerja kampus di bagaian kebersihan menyapa gw, gw menghampirinya dan memberikan bungkusan yang emang gw peruntukkan untuk dia yang kabarnya sang istri sedang hamil anak ke 5 saat ini.

"Iya nih pak, dia ada di ruangannya gk sekarang?" Sosok laki-laki paruh baya yang gw kagumi mengangguk mantap, membuat gw semakin tersenyum lebar. Karena tak perlu repot repot menunggu, layaknya seorang mahasiswa bimbingan.

"Terimakasih bos, kebetulan istri bapak memang sedang mengidam cake"
Gw melangkah lebih dekat dan mencoba merangkul si bapak, seraya berbisik

"Kembali pak, dan jangan lupakan untuk anak sulung mu yang harus datang kerumah ku malam ini. Aku benar benar butuh sosok psikolog hahahahaha"

"Bos selalu menganggap anak sulung ku sebagi seorang ahli, padahal dia belum lulus sarjana" Ucap bapak itu yang masih bisa gw denger, setelahnya gw memutuskan untuk melanjutkan langkah ini ke ruangan Bu Dian.

Sambil bersiul dan memandangi beberapa senior kampus gw dengan genit. Oh ayolah, image gw dikampus adalah junior tengil yang misterius. Karena memang sudah jadi kebiasaan hidup gw untuk menerima layanan dari siapa yang gw bayar.

Dulu gw hidup pas pasan dengan orang tua gw, gw anak ke 3 dari 3 bersaudara. Parahnya kedua abang gw adalah anak blangsak yang mengedepankan nafsu dari pada karir, eh berlebihan nyatanya abang gw juga sukses dengan suntikkan dana gw sekarang.

Nyatanya kekayaan gw nih bukan karena ortu yang sudah kaya dari lahir, yaaa karena emang gw sering deketin bos Ayah gw aja dulu pas masih SD, sehingga gw jarang masuk sekolah yang menurut gw itu sangat membosankan.

Akhirnya gw ngikut bisnis, dan jadi pengusaha sukses di usia belasan. Meski jadi secret Owner, dan cuman bisa ketemu petinggi mealui ruang rahasia.

Gw tetep sukses sejak 8 tahun terjun ke dunia bisnis, meski awalnya berada di naungan perusahaan CEO dari tempat Ayah gw kerja dari dulu sampai sekarang. Gw rasa Bos Ayah gw emang sosok Bapak yang sangat berjasa setalah kedua orang tua gw tentunya.

Tanpa memperhatikan sopan santun, gw lansung membuka pintu ruangan Bu Dian. Seperti biasa dia sedang berada di depan laptopnya, gw berani bersumpah. Bu Dian bena-benar seperti Dosen pada umumnya, dan sangat tidak terlihat bahwa dialah penjual wanita-wanita melarat untuk perkerja malam.

"Bos kecil, udah lama gk kesini. Yang terakhir kali, mommy pikir cukup lama membuat mu nyaman yaa" Bu Dian melangkah dengan seksi menghampiri gw dan duduk dipangkuan gw, yang emang udah duduk di sofa ruangan Bu Dian.

"Gak ada, doi sibuk sama kekasihnya yang katanya mau nikahin doi. Sad banget, padahal gw yang selalu ada buat doi" Gw emang pemakai atau bisa dibilang Tuan mereka, tapi gw tetep mentreatment mereka layaknya seorang kekasih.

"Kaciaan banget, ya udah deh kamu mau yang kek gimana skarang. Ada anggota baru nih, dia melarat banget hidupnya. Seenggaknya kalo emang kamu srek biarin dia buat rawat Ibunya juga" Gw cuman manggut-manggut mengerti.

"Gw liat dulu dianya, bagus apa enggak. Kalo terlalu menye-menye, gw cuman bisa jadi donatur hahahahaha"

"Tentu tidak sayang, dia sangat professional. Karena memang dia membutuhkan uang itu, dia anak baik dan pintar. Sesuai dengan tipe idaman mu bukan" Jelas Bu Dian dengan tangan yang tak mau diam, dan sekarang malah mengelus muka gw dengan jari-jari lentiknya.

Oneshoot By The DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang