Full Team - Hillcrest

46 4 1
                                    

Liburan musim panas mulai terasa membosankan untuk Lana. Selain memang tidak ada kerjaan, gerombolan sirkusnya juga sibuk sendiri. Termasuk Taecyeon, pacarnya.

Lana sedang berbaring telentang di kasurnya sambil membuka sosial media. Sebuah foto bianglala membuat ide gila melintas di kepalanya. Ia membuka aplikasi kalender di ponselnya dan menekan nomor panggilan cepat di ponselnya.

"Eo, Lana-ya?" Suara yang familiar menyahut di seberang, membuat senyum Lana mengembang.

"Oppa, kapan ada waktu kosong?" Lana langsung menembak tanpa basa-basi.

"Mwo?"

"Jadwalmu. Kapan kosongnya?" Lana mengulang tak sabar.

"Tunggu, aku harus melihat dulu." Suara di seberang terdengar menggumam sendiri. "Kau butuh waktu kosong seharian, atau cukup hanya beberapa jam saja?"

"Kalau ada waktu kosong seharian, aku akan sangat bahagia!" Lana mengikik, membayangkan idenya.

"Haaahh.. agaknya sulit. Kenapa kau tak coba yang lain?"

"Aku butuh kalian semua!" Senyuman Lana lenyap. "Berundinglah dengan yang lain, beri aku satu tanggal."

"Yak, yak, mana bisa begitu."

"Ayolaaaahh.. geser saja hal-hal tidak penting yang tidak melibatkan terlalu banyak orang seperti syuting drama. Kalian kan bisa menggeser jadwal pemotretan atau apalah." Lana merengek.

"Yak! Hal-hal tidak penting maksudmu itu adalah sumber kehidupan, tau! Akan kuusahakan, tapi tak bisa kujanjikan."

"Hehehe.. Khunnie Oppa, kau tau kan, kau selalu jadi yang terbaik?"

"Cih, tentu saja aku yang terbaik! Sudah, kukabari lagi nanti, ya." Nichkhun memutus sambungan telepon, meninggalkan Lana yang terkikik kegirangan.

Selesai satu tugasnya, Lana mengendap-endap menuju kamar Shin Hae lalu membuka pintu dan mengagetkan makhluk di dalamnya.

"Anjir, sarap!" Shin Hae melempar bantal yang tadi dipeluknya ke arah Lana.

"Bahahahaha.. lagian serius amat elah. Ngapain sih?" Lana memungut bantal di kakinya dan membawanya ke arah Shin Hae, lalu duduk di kasur. "Ini sepanjang liburan nggak ada kegiatan yang berarti di hidup lu, kan?"

"Si bangke emang, ya. Hidup gue udah berarti! Mau liburan kek, mau kuliah kek. Gue tidur aja ada artinya. Emang hidup lu?!" Shin Hae melotot.

"Marah-marah mulu." Lana mencibir. "Barusan gue telepon Khunnie, minta dia ngosongin jadwal seharian. Lengkap semuanya berenam."

"Yah anjir, apaan lagi nih sekarang? Lu mah suka aneh-aneh ah, Lan." Shin Hae meletakkan ponselnya dan menatap Lana serius. "Lu sadar nggak sih, yang lu rusuhin tuh artis? Mereka jadwalnya udah fix, Lan. Nggak bisa seenak jidat dioprek diganti-ganti gitu. Urusannya sama manajemen dan banyak pihak."

Lana memutar bola matanya. "Yaaa kalo emang nggak bisa kan paling mereka bilang. Apa kamuflase syuting aja sekalian gitu lah biar pada punya konten."

"Ih bedul, susah banget emang ngomong sama makhluk yang nggak ada jiwa keartisannya mah!"

"Bodo! Pokoknya, begitu dapet kabar dari Khun, lu kudu ngikut ya! Gue mo telepon Hana dulu." Lana bangkit dari kasur dan berjalan keluar tanpa menutup pintu.

"TUTUP LAGI PINTUNYA IH!!" Jeritan Shin Hae membuat Lana tersenyum puas.

Lana duduk di sofa, di depan televisi, dan menekan nama Hana di ponselnya. Menunggu beberapa saat, suara Hana yang terengah membuat Lana yakin anak itu sedang berlatih.

Lovely Beast Spin Off (One Shot Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang