~Chapter 1~

634 59 4
                                    

MWTM
.

.

.

.

.

Seorang Pria kemeja hitam melangkahkan kakinya ke dalam sebuah Perusahaan Di Kota Konoha. Rahang pria itu tampak mengeras dengan kedua tangan disaku celananya. Matanya penuh dengan kemarahan, dibelakangnya ia diikuti oleh sekretaris pribadinya dan puluhan anak buah yg tak kalah tinggi.

"Kakashi. apa aku langsung membunuhnya saja?"

"Menurutku, kita bisa bermain main dengannya sebentar,tuan. Mungkin itu bisa membuat anda terhibur."

Seringai kejam tampak memenuhi wajahnya. Ia setuju dengan saran sekretarisnya.

Mereka masuk kedalam lift dan menekan tombol lantai 10.

.

.

.

Di ruangan berbeda seorang lelaki tengah uring uringan. Ia menyusupkan tangannya ke rambut memijatnya frustasi.

"Arghhh...sial...sial!" Teriaknya frustasi.

BRAKK!

Suara tendangan pintu membuat tubuh pria paruh baya itu semakin gemetar hebat. Ia segera menghampiri sosok yang sedang menatapnya tajam penuh amarah. Pria paruh baya itu langsung bersujud dan mencium kaki pria itu.

"Tuan sasuke....Maafkan saya tuan....saya salah, tolong jangan hukum saya.."

Sasuke menendang kakinya membuat Pria itu tersungkur ke belakang. "Enyahlah dari kakiku!"

Pria itu tak mau menyerah ia kembali memeluk kaki sasuke, kali ini dengan terisak penuh ketakutan. "Kumohon tuan.. saya akan melakukan apapun untuk menebus kesalahan saya...."

Sasuke menghela nafas kasar tatapannya datar. "Kakashi, hukuman apa yang cocok untuk karyawan yang berkhianat dan menggelapkan uang perusahaan ini?"

"Mungkin dengan memotong satu tangannya cukup tuan. Karena saya tahu, tuan masih berbaik hati untuk tidak membuatnya mati."

Mendengar itu tubuh pria paruh baya semakin bergetar ketakutan. Ia terus menangis memeluk kaki sasuke.

"J-jangan tuan.. A-ampun.. saya.. saya akan memberikan Pu-putri saya untukmu tuan sebagai gantinya."

Mendengar itu sasuke langsung berjongkok mencengkeram keras dagunya dan menatap tajam wajah yang sedang meminta ampun itu.

"Beraninya kau membantu sabaku group untuk menjatuhkan perusahaanku disaat nyawamu berada di genggamanku pak tua!!.. kau yang memainkan nyawamu sendiri tapi kau libatkan putrimu dalam masalah ini" geram Sasuke

"Saya tidak tahu harus menukar kesalahan dengan apa tuan. Satu satunya yang saya punya hanya putri saya."

"Aku ingin bagian dari tubuhmu!!"

"Saya mohon tuan.. saya mohon ampuni saya..."

Sasuke menghela nafas. "Baiklah, Biarkan aku melihat putrimu itu."

Kakashi yang mendengar itu langsung membulatkan mata terkejut. Benarkah? Benarkah tuannya berani menukar sebuah penghianatan dengan seorang gadis?

Kisazhi Tampak sedikit lega ia kembali menundukkan diri dilantai seraya mengucapkan terimakasih berulang kali.

Sasuke pun keluar dari ruangan diikuti Kakashi dan bodyguardnya. Ia kembali masuk ke mobil setelah salah satu bodyguard membukakan pintu.

"Tuan, apa anda tidak bercanda. Dia membuat kesalahan besar dan hukuman ini terlalu ringan untuknya?" Tanya Kakashi sangat amat penasaran.

Married with the MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang