secret [lwt]

x {skype}

aku merebahkan tubuh di atas kasur, bertepatan saat itu juga ponselku berdering nyaring. aku menyipitkan mata heran, ini sudah jam setengah dua belas malam, dan mengapa masih ada yang ingin berbicara denganku?

menarik napas, aku membangunkan diriku lalu mengambil ponsel di atas meja nakas tersebut. jantungku nyaris jatuh menyentuh lantai setelah melihat siapa yang tertera dalam layar tersebut.

harry, satu kata yang mampu membuat seluruh darahku berhenti mengalir. aku mengigit bagian dalam pipiku lalu kembali berpikir positif, mungkin saja dia merindukanku. lalu, dengan sekali geseran aku menunggu loading dari skype ku, kemudian dalam sekali hentakan tubuhku, aku melihatnya.

harry tersenyum setelah melihat diriku, dan aku menutup wajah tak bisa memendung rasa rinduku terhadapnya.

// skype \\

"maddi? "

"harry? pfftt! aku gak bisa napas, hahaha!"

"hahaha, aku gak tau mau ngomong darimana. tapi aku kangen kamu, maddi!"

"jangan gitu, ah kamu mau buat aku netes. huahahaha!!"

"seriusan, aku kangen banget sama kamu. maaf aku gak pernah ngasih kabar ke kamu, dan akhirnya setelah sekian lama aku merendam rinduku-asik bahasaku wkwk-aku bisa liat kamu lagi."

"hiks hiks, kamu kemana sih harry? hubungan kita ldr, aku gak apa-apa, kamu jarang kasih kabar aku terima, tapi aku..... agrh!!"

"hahaha, maafin aku ya? oh ya kamu lagi apa?"

"lagi minum susu."

"maddi cobadeh kamu gaya metal ke aku. anjir aku kangen. sumpah."

"gini?"

"wess mukanya santai aja dong, wkwkwk. kayaknya kamu lagi minum ya? minum apaandah?"

"nih minum susu! tapi harry, kok kayak lagi rame banget ya? kayak ada suara orang teriak-teriak gitu, kamu di mana emangnya?"

"YAA, TUNGGU GUE NJING!"

"udah ya maddi, ntar aku skype in kamu lagi. aku lagi ada urusan, gapapa kan? makasih ya karna kamu gak marah sama aku! bye-"

tut.. tut.. tut..

"00:00 i wish you were here with me."

aku tahu, ada yang lebih penting dari aku. dan sangat aku tahu, bahwa mungkin kau telah melupakan sesuatu; kita selalu mengucapkan wish bersama. bahkan ini semua belum cukup menghapus rasa rindu teramatku. belum, benar-benar belum cukup.