xix

4.8K 711 661
                                    

p.s:

ini panjang loh guys, kalo sekiranya malas ngebaca tiati loh. wkwk.

←↓→




bertemu dengan seseorang yang bahkan belum pernah kita temui, itu bukan masalah biasa. kayak aku contohnya; daritadi aku nggak berhenti mengumpat-ngumpat dalam mobil, menunggu lampu merah di depanku berubah menjadi hijau. entah, disini aku yang telat, atau mungkin louis. yang pasti lima menit lagi jam dua. dan tepat saat aku mengucapkan nama 'louis', lampu hijau menyala.

dan setelah menempuh sepuluh menit perjalanan, kini aku tengah berada di depan starbucks. namun apa yang kudapatkan? starbucks tersebut tutup, oh, bahkan aku tak ada memperbuat kesalahan hari ini, lalu bagaimana dengan sialnya tempat ini tertutup rapat?

aku mendecak sebal dan memutuskan untuk mencari taman terdekat dan duduk. berharap ada louis, dan benar saja di bangku yang berhasil kutemukan--aku melihat seorang lelaki dari belakang--aku tak menggubrisnya dan memilih untuk duduk di sampingnya, dan sialnya lelaki itu bangkit dan pergi? oh, anjas.

sembari menunggu, aku mendengus kesal. hampir dua puluh menit sudah aku menunggu, namun louis si anak secret itu tak kunjung memberikan titik terang dari perjuanganku menunggunya. dan didetik terakhir aku menghitung mundur, aku bangkit memilih untuk pulang. anehnya aku mendengar sebuah langkah kaki dari belakang, jadi aku menoleh dan... whoa!

"eh, cewek, boleh nanya gak?" tanya lelaki tersebut yang berhasil mengejutkanku. aku mendesah panjang lega karena kupikir ia adalah seorang pencuri. "bentarkh-bentarkh, nama lo siapa?"

"maddi, lo?" tanyaku seraya memperhatikannya dari atas hingga bawah. lelaki itu menggaruk-garuk tengkuknya seperti merasa putus asa, "lo kenapa?"

"gue salah orkhang, hm. btw, nama gue louis. louis si cogan dari secrkhet," ucapnya lalu mengulurkan tangannya padaku dan.... anjir? man, ganteng banget, subhanallah!

"loh, louis?" tanyaku (sok bingung).

"iya, cantik. lama nunggu ya?" ucapnya seraya memainkan kedua alisnya. duh, mak.

"banget, haha. gue pikir lo gak bakal dateng. abis starbucks tutup."

"gaklah, biarkhpun starkhbucks tutup, gue tetep pengen ketemu lo, saikdah!" kedua matanya menyipit tatkala terkekeh-kekeh padaku. duh, begitu aja dia ganteng, apalagi sampe dia cium aku.

"anjir, haha. eh, terus sekarang kita mau ngapain?"

"tontonin gue main futsal mau? kebetulan tim gue harkhi ini tanding barkheng sekolah lain, gue udah nyiapin tempat duduk vip buat lo, btw. hahaha." lagi, dia tertawa. eh, dia pikir dia nggak ganteng apa pas ketawa?

"bisa-bisa, cuman emang jam berapa mainnya?"

"sepuluh menit lagi, lapangannya gak jauh darkhi sini. lo ikutin gue darkhi depan aja, ya. gue pake motorkh, kok."

aku mengangguk dan kami berjalan berlawanan arah, dia pergi ke tempat parkiran motor, dan aku ke tempat parkiran mobil. hehe.


→↓←



"AYO, LOUIS! AY--AH!" aku mendesis ketika melihat louis gagal memasukkan bola ke gawang lawannya. ih, gregetan aku. namun tampaknya dia nggak menyerah, buktinya ia semakin semangat bermain apalagi setelah ia melirikku beberapa detik lalu dan tentu sa--"GOOOOOL!" seruku--mungkin yang paling nyaring diantara yang lainnya, tidak, kami semua yang menonton berteriak, kok.

dan disaat itu pula, louis melihat ke arahku. ia menyunggingkan senyumannya dan mengacungkan jempolnya ke arahku. "buat lo, mad!" serunya dan sekilas ia terhunyung mundur ketika teman-temannya memeluk ia dari belakang. "woh, woh, hahaha!" tawanya yang masih dapat terdengar jelas.

secret [lwt]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang