Jangan lupa vote yaa.
Pagi yang cerah tapi tak menggambarkan suasana hati seorang gadis yang tengah bercermin di depan meja rias.Dia Lily. Lilyana Fitria.
Ia merasa grogi untuk datang ke sekolah barunya. Karena memang ia sedikit pemalu pada orang-orang baru.
Walaupun saat ini Lily terlihat manis dengan rambut sebahunya yang dipermanis dengan sebuah jepit rambut berbentuk bunga lili. Tapi ia tetap terasa deg-degan. Entah karena apa itu, ia pun tak tau. Karena memang seperti itulah sikap dia. Tidak terlalu percaya diri.
Dengan langkah gontai Lily menuruni tangga rumahnya menuju ruang makan. Ia tersenyum masam saat hanya ada Bi Siti di ruang makan sana.
"Mama sama Papa dimana Bi?" Tanya Lily berbasa basi pada Bi Suti yang seminggu ini bekerja di rumahnya.
"Ibu Bapak udah berangkat kerja atuh Non, sini-sini makan udah Bibi siapin nasi goreng spesial buat Non Lily," Jawab Bi Siti sambil membawa segelas susu buat Lily.
"Emhh.. Lily minum susu aja deh Bi, maaf ya," Lily langsung meminum susunya.
"Soalnya udah mau telat Bi, Lily pergi dulu ya!"
***
Di depan ruang guru Lily duduk sambil menunggu sang wali kelas yang akan mengantar dirinya ke ruang kelas.
Dalam hati, Lily terus berdoa supaya nanti ia bisa diterima dengan baik dengan teman-teman barunya.
"Ayo Ly, Ibu antar ke ruang kelas. Kebetulan juga sekarang jam Ibu," Ujar Bu Tuti, wali kelas Lily.
"Iya bu," Lily mengikuti Bu Tuti sambil menunduk.
Pintu kelas dibuka Bu Tuti, "Pagi anak-anak,"
"Pagi Bu," Jawab semua siswa-siswi serempak.
"Baik. Anak-anak pagi ini Ibu bawa teman baru buat kalian. Ibu harap kalian bisa berteman baik dengannya, "Bu Tuti menoleh pada Lily. "Ayo Lily perkenalkan diri kamu," Sambung Bu Tuti.
"Iya bu," Menghela nafas sebentar, Lily berucap, "Halo semuanya. Perkenalkan nama aku Lilyana Fitria. Kalian bisa panggil aku Lily," Ucap Lily dengan tersenyum manis.
"Halo Lily," Balas mereka semua.
Kecuali satu cowok yang menatap dingin dirinya. Lily tau siapa dia. Dia Ardhan. Ardhana Rahaditya, tetangga barunya. Beberapa hari yang lalu Lily pernah melihatnya.
Lily yang diperhatikan seperti itu lantas menunduk.
"Lily, silakan kamu duduk di bangku kosong itu. Kebetulan sebulan lalu anaknya pindah," Titah Bu Tuti.
Lily hanya mengangguk. Lalu berjalan menuju bangku kosong itu, yang sialnya bangku iku berada di depan Ardhan.
Dengan perlahan Lily duduk dan menaruh tas punggungnya di kursi.
"Hai Lily! Gue Karina Larasati. Panggil Karin aja," Sapa gadis di samping Lily.
"Ck. Lily lo imut banget sih!" Laras benar-benar terpesona dengan paras seorang Lily.
"Halo Karin," Lily tersenyum malu. "Ah nggak kok biasa aja," Ucap Lily malu. Karena Lily memang orangnya pemalu.
"Beneran," Kekeh Karin.
Lily tersipu, lalu ia menghadap ke depan. Tak sengaja, matanya menangkap tatapan intens yang ada di belakangnya.
Lily juga bingung. Ardhan sebenarnya kenapa sih.
***
Maaf ya gais di part pertama aku nulis dikit bgt. Karena aku nulis ini pun sebenarnya iseng aja. HAHA
So, makasi ya buat yang udah ngluangin waktu mampir ke cerita ini. In Syaa Allah kalo aku ada waktu luang pasti aku lanjutin ko. Hehee.♥
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilyana
Roman pour AdolescentsIni tentang kisah Lily. Lilyana Fitria. Iya, itulah namanya. Nama yang manis sangat cocok dengan parasnya yang juga manis. Seorang gadis SMA yang menghiasi hari-harinya dengan senyuman ceria. Tapi tak ada yang tau apa yang sebenarnya ada di dalam...