2. Pria?

208 19 1
                                    

_____

Lamanya perjalanan memakan waktu tiga jam. Valions yang tertidur nyenyak terbangun oleh tepukan dari Rossa, gadis yang duduk di sebelahnya tadi.

"Hei, ayo bangun kita sudah sampai."

Valions tebangun, sambil menguap dan mengusap matanya.

"Sampai, sampai dimana kita?" tanya Valions dengan wajah mengantuk.

"Hahahaha... Kamu terlihat lucu, tentu saja kita di Sekolah"

Valions terkejut "Apa Sekolah kata mu?"

Rossa menggelengkan kepala dengan kelakuan Valions. "Sudahlah ayo cepat bersiap dan bawa barang bawaan mu. Kalau tidak cepat nanti dimarahi." Valions yang menggaruk kepalanya mengangguk.

_____

Setelah semua murid-murid baru berkumpul di depan gerbang sekolah yang masih terkunci. Datanglah sosok pria berjubah hitam yang mengejutkan mereka. Sosok itu terbang menabrak gerbang yang terkunci. Tabrakan itu membuat pintu itu terbuka tapi tidak melukai sosok itu.

Sosok berjubah memberi sinyal kepada semua murid, untuk masuk ke dalam area sekolah. Murid-murid yang sepertinya sudah tahu sinyal itu, mereka semua berjalan bersamaan masuk. 

"Wow... Apa itu tadi?... Mengapa gerbang tadi dibuka seperti itu. Apa itu semacam atraksi?" Tanya Valions pada Rossa dengan ekspresi kaget sekaligus takjub.

Rossa yang sedang memakai jaketnya, menengok ke arah Valions "Bukan  atraksi, tapi itu sihir." singkat Rossa.

Valions yang mendengar kata sihir itu terkejut. "Apa, sihir kata mu? 

Oh hahaha... kau pasti bercanda." tawa Valions pelan.

"Tidak aku serius itu benar-benar sihir dan bukan atraksi." senyum Rossa. Valions yang tertawa spontan langsung diam dan menatap Rossa.

"Tunggu... Apa kita masih di bumi?"

Rossa tertawa saat melihat ekspresi Valions yang berubah drastis. "Oh, tentu saja kita masih di bumi. Hanya saja... " Rossa mendekat ke arah telinga Valions, membisikan sesuatu. Valions yang didekati diam mematung mendengar jawaban Rossa. "Kita memang di bumi, tapi bumi di dunia lain... "

_____


Valions bersama Rossa sekarang berada di aula utama sekolah.  Kursi-kursi para murid, sudah disusun sesuai dengan nama dan nomor urut. Sehingga mau tak mau Rossa dan Valions harus berpisah, karena tempat duduk yang berbeda.

Untuk soal barang bawaan, barang yang dibawa oleh para murid sudah di simpan di dalam kamar asrama masing-masing  yang sudah ditentukan. Kunci kamar asrama di ambil ketika murid-murid akan memasuki ruangan pertama sebelum aula. Yakni, ruangan pengecekan.

Semua barang di cek satu persatu. Tapi bukan hanya barang yang di cek tetapi perlengkapan yang dipakai oleh tubuh, kondisi kesehatan, hingga handphone yang menjurus ke arah privasi semua murid juga ikut di cek.

Setuju atau tidak ini semua sudah berada di dalam surat keputusan yang diterima oleh para murid. Jika ingin sekolah di Wisteria High School.

Valions duduk di tempatnya. Ia melihat ke sekeliling ruangan aula yang dipenuhi murid-murid baru. Terhitung sekitar 100 murid berada di aula. Valions melihat beberapa murid yang berpenampilan aneh atau bahkan yang terlihat seperti kalangan bangsawan.

Mata Valions memandang sekeliling aula.

Gedung aula yang atapnya terbuat dari kaca tebal, sekilas gedung ini seperti kebun kaca yang dimiliki Ibu Valions saat masih bersamanya.

ValionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang