Pyoris

Chapter 1

"Rouni!.. dimana kamu!!??"

hari petang dalam hutan berkabut, seorang mama sedang mencari anak kesayangan nya yang hilang . Selina wanita berumur 23 tahun, tinggal di pinggir pedesaan hidup berdua dengan anak nya. kini sedang mencari anak nya yang dari pagi belum pulang.  khawatir anak nya tersesat atau terjadi sesuatu yang mengerikan selina sangat panik. 

"mama!!"

suara anak kecil riang memanggil mama. selina langsung mencari sumber suara.

"mama!!"

teriak nya anak kecil itu. rupanya ia sedang bersenang ria melambai tangan dengan rubah yang ia tunggangin nya. selina langsung berlari,memeluk anak umur 5 tahun itu.

"rouni sudah mama bilang, jangan tidak ingat pulang. mama sangat khawatir. "

"maaf mama,rouni salah. mama mau maaf kan rouni?" ucap nya menatap sejajar dengan mama nya. 

"maaf rouni,  kali ini tidak. mama akan menghukum mu karna mama sudah berkali kali mengingat kan. "

rouni ingin menangis tapi memang salah nya karna sudah di peringat kan berkali kali. rouni harus bertanggung jawab apa yang ia perbuat. Selina memang sering kali mengajar kan Rouni dari dini untuk bertanggung jawab. walaupun ia masih kecil namun umur ini lah yang paling bagus untuk diajaran kan. jika mengajar tata krama,tanggung jawab, maupun sopan satun ketika dewasa amat lah sulit. karna kebiasaan lama sanagt susah dirubah. selina merasakan nya ketika ia mulai beranjak dewasa. maka selina sangat tidak mau anak nya berperilaku seperti dia. ia ajarkan semua kebiasaan dan perilaku baik dari kecil,termasuk sopan santun dalam berbicara.

" jangan terlalu keras pada nya" ucap rubah itu. ya rubah itu yang berbicara. ini adalah hutan spiritual yang bisa dibilang hutan berhantu. banyak makhluk makhluk aneh disini. termasuk rubah merah yang ada di hadapan selina dan rouni.

"jika aku tidak tegas. bagaimana bisa ia tau apa kesalahan nya?. bagaimana bisa ia akan menghargai orang lain?" ucap selina. selina memang tidak tega menghukum rouni. tapi bagaimana pun juga anak nya sangat ia sayangi. ia juga memikirkan masa depan anak nya.

"ia tak akan seperti itu. karna ia dirawat oleh mama yang perhatian. ia akan menghargai orang orang di sekitar nya. " 

selina tersenyum 

"baiklah.. mama maafkan untuk ini saja. tapi berjanji dengan mama, jika hal ini terulang mau tidak mau kamu harus di hukum."

rouni tersenyum. ia memeluk mama nya dengan bahagia. 

"baik mama Rouni berjanji,akan jadi anak yang baik dan tidak mengulangi nya lagi. janji jari kelingking" ucap nya sambil menunjukan jari kelingking mungil nya.

"ya.. janji jari kelinking" ucap selina menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking rouni.

"baiklah rubah. kami harus pulang hari akan berganti malam. jika kami tidak pulang sekarang kami akan tersesat disini." ucap selina menggandeng tangan rouni

"kalian benar. malam akan datang maka hutan akan berganti arah. jalan yang kalian tempuh akan bebeda. segeralah untuk pergi."

"baik kami pergi sekarang. terima kasih" selina dan rouni melambai.  dan sang rubah juga pergi berlain arah hingga menghilang dari penglihatan mereka.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

setelah sesampai nya dirumah selina langsung duduk mengistirahat kan badan nya. ia lelah berjalan jauh. ia tidak bisa sangat lelah atau ia akan sakit. selina bukan orang yang akan memaksakan diri. ia takut ketika ia sakit,siapa yang akan mengurus rouni. selina akan mengerjakan yang ia mampu. walaupun ada hal yang tidak bisa selina lakukan. selina akan mencoba sedikit demi sedikit,dan memberitahu agar rouni lebih bersabar. rouni sangat paham. ia akan menunggu dan juga ikut membantu mama. benar benar anak dan mama yang damai.

lalu ayah rouni? dimana ia?. sebenarnya selina sama sekali belum menikah atau pun becakap dengan lelaki asing.  ia wanita perawan yang sama sekali belum tersentuh dengan lawan jenis kecuali ayahnya dan rouni. rouni ditemukan didekat rawa rawa tanpa sehelai benang apapun di badan nya. sungguh kejam melihat bayi menangis namun yang melahirkan nya tak peduli ia lahir. 

walaupun begitu selina tetap menceritakan nya pada rouni. ia menjunjung kejujuran. namun ia peringatkan selina sangat sayang,dan hal ini adalah takdir untuk selina menjadi mama tanpa merasa sakit melahirkan. rouni adalah keajaiban yang selina temukan.

ya.. perasaan seorang ibu memang seperti itu.