1.1K 70 0
                                    

Tenda-tenda sudah berdiri tegak dan berjejer rapi berisikan para pedagang yang akan menjual dagangannya. Harum khas makanan tercium dari sana sini menggugah selera makan siapapun yang menciumnya.

Malam itu di taman kota ramai seperti biasanya, apalagi mengingat jika malam ini adalah malam minggu. Malam dimana biasanya banyak pasangan kekasih berpergian untuk menikmati waktu bersama.

Haechan memilih tempat kencan yang sangat cocok dengan stylenya kali ini. Dan sang kekasih pun tidak keberatan untuk menuruti kemauannya.
Malam ini pun cuacanya cukup hangat, tidak hujan dan tidak pula ada awan mendung mengitari langit.

Sambil berpegangan tangan dua sejoli itu menelusuri taman tersebut. Haechan tak henti menebar senyum manis layaknya anak kecil yang sangat bahagia seperti ketika diajak orang tuanya mengunjungi taman bermain. Memegang erat tangan sang kekasih, menuntunnya kesana kemari untuk mencari apapun yang ia inginkan.
Mark sebagai kekasihnya itu hanya memperhatikan dan mengikuti haechan dengan senyuman hangat yang terpatri diwajahnya.

"Itu dia yang aku cari!" teriak haechan kegirangan.

Haechan melepas genggaman tangannya, berlari kecil mendatangi tenda yang ia cari cari sedari tadi. Mark menghela nafas pelan melihat kelakuan haechan yang sudah tak asing baginya.

"Jangan banyak banyak beli nya, nanti gak dimakan" ucap mark dan hanya dibalas dengan anggukan saja

"Bibi.. Aku ingin corndog nya 2, lalu odengnya juga 2, dan.. "

Belum sempat menyelesaikan ucapannya mark kembali mengintrupsi haechan

"Udah itu aja, nanti pasti akan beli yang lain lagi kan?"

Mendengar perkataan mark seperti itu haechan langsung melihat kearah mark dengan wajah memelas dan bibir nya yang sedikit maju. Mark tidak peduli, karena ia harus melakukan itu. Jika tidak haechan akan kalap dan nantinya makanan itu seperti biasa akan terbuang sia-sia.

Setelah pesanannya selesai, haechan berlari lagi untuk mencari dan membeli makanan yang lain, mendatangi setiap tenda yang dirasa menarik baginya. Mark hanya diam saja mengikuti haechannya itu, lalu sesekali memberitahu atau mengomeli haechan agar tidak berlebihan saat membeli sesuatu. Dan tidak lupa dengan senang hati ia membawakan belanjaan haechan. Seperti babu, tak apa mark tak masalah.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan saat itu haechan baru menyelesaikan kegiatan berburu makanan kesukaannya. Setelah selesai mark langsung mengajak untuk pulang, meskipun ajakannya dibalas erangan penolakan oleh haechan tetapi mark tetap memaksa untuk pulang dan menikmati makanannya dirumah saja. Karena selain sudah cukup malam bagi mark, disana juga sangat ramai hingga sulit mencari tempat untuk sekedar menikmati makanan dan waktu berduanya.

Setelah sampai dirumah haechan dengan segera membuka bungkusan makanan hasil buruannya.
Sibuk dengan makanannya sampai sedikit melupakan eksistensi mark yang sedari tadi setia memperhatikannya. Mark berdecak kesal melihat kelakuan haechan yang selalu tidak akan memperdulikan nya jika sudah berhadapan dengan makanan.

"Pelan-pelan aja makannya, gak akan ada yang rebut"
Ucap mark sambil mengangkat tangan dan mencondongkan badannya untuk membersihkan sisa sisa saus yang menempel dibibir haechan.

Mendapat perlakukan seperti itu haechan hanya membalas dengan cengiran khasnya saja

"Coba ini" Tawar haechan, dengan menyodorkan sebuah makanan yang ada pada tangannya ke depan wajah mark

"Gak mau, itu pasti pedes" Tolak mark

"Enggak pedes. Ayo coba dulu, ini enak"

Dan mau tidak mau mark menuruti saja keinginan haechan. Menggigit sedikit makanannya, mengunyahnya lalu ditelan hingga habis. Namun setelah beberapa detik kemudian dengan terburu-buru mark mencari air untuk bisa diminum nya. Katanya tidak pedas. Tidak dari mananya??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only you (Markhyuck-GS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang