~16~

3.1K 360 7
                                    

Mo nulis apa ya..
Ga tau bingung ah..
Jangan lupa ninggal jejak!!
Makin seru lo...
Jangan buru-buru pindah cerita..
Baca pelan-pelan!!
Jangan lupa sambil napas...
Dah lah baca aja ni cerita
Bye...

🧚🏻‍♀🧚🏻‍♀🧚🏻‍♀

Setelah singgah di rumah Fafa, Axel memutuskan untuk pulang ke apartemennya karena hari semakin larut dan ia tak ingin menjadi perbincangan para tetangga Fafa.

"Sayang aku pulang dulu ya." ucap Axel.

"Iya,hati-hati di jalan." Jawab Fafa yang dibalas anggukan oleh Axel dan tak lupa iya mencium anak yang akan menjadi anaknya dengan Fafa.

Axel pun terus memikirkan pernikahannya yang mungkin tak lama lagi akan di gelar. Ia masih minder dengan Fafa,karena ia tak dari keluarga berada bahkan ia tak tau orang tuanya dimana.

Sesampainya di apartemen ia segera membersihkan diri dan bersiap untuk sholat, selain itu ia akan meminta doa kepada Allah agar segera di pertemukan oleh kedua orang tuanya.

🧚🏻‍♀🧚🏻‍♀🧚🏻‍♀

Axel pun terbangun dari tidurnya,dan ternyata sudah siang. Ia segera membersihkan diri dan segera berangkat kuliah karena ia ada jadwal pagi.

Sesampainya di kampus,seperti biasa Axel menjadi pusat perhatian cewe-cewe. Tak sedikit dari mereka juga menggoda Axel, gimana reaksi Axel? Tentu saja cuek, dingin bagaikan kulkas berjalan. Karena ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak melirik wanita selain Fafa.

Di lain tempat

Fafa sedang mengurus keperluan anaknya, kebetulan ia libur sekolah karena sebentar lagi ia akan melaksanakan ujian.

"Ulu-ulu anak bunda ganteng banget sih." monolog Fafa lalu mencium kedua pipi tembam anak itu.

"Kalau udah gede mau jadi apa anak bunda?"

"Apa aja ya nak, yang penting jangan jadi mafia." ucap Fafa yang mengajak ngomong anaknya yang sama sekali belum paham apa-apa.

"Kek orgil anjir."~author~
"Biarin aja napa. Sirik aje lo."~Fafa~
"Habis nikah jangan lupa live malam pertama ya."~author~
"Matamu."~Fafa~

Back to topik

Setelah selesai kuliah Axel berencana mengunjungi Fafa dan calon anaknya serta ia ingin membahas mengenai pernikahannya.

Saat di jalan ia sempat berhenti sejenak untuk membeli camilan favorit Fafa.

"Totalnya berapa mba?" tanya Axel ke  mba kasir sebuah minimarket itu. Namun orang yang sedang di hadapan Axel malah diam dan terpesona oleh wajah tampan Axel.

"Mba." panggil Axel dengan nada agak tinggi. Hal itulah yang menyadarkan lamunan mba kasir itu.

"Eh, iya gimana mas?"

"Ini totalnya berapa?"

"Oh, sebentar ya mas saya total dulu."

"Hm."

"Totalnya Rp 450.000 mas." tanpa menjawab Axel memberikan uangnya dan segera pergi karena ia sudah tidak nyaman dengan orang dihadapannya.

Sesampainya di rumah Fafa ia segera mengetuk pintu.

"Assalamualaikum." ucap Axel.

"Waalaikumsalam, eh nak Axel yuk masuk." saut mamah Fafa.

"Tante, Fafa sama Chiko dimana?"

"Ada dikamarnya,mau tante panggilin?"

"Ah tidak perlu, saya aja yang keatas menemui Fafa." Mama Fafa pun mengangguk.

Tok..
Tok..
Tok..

Clek..

"Eh Axel. Ada apa? Tumben kesini."

"Ye pacarnya dateng bukannya disambut eh malah bingung gitu."

"Ya kan aku syok."

"Ini ga disuruh masuk dulu gitu?"

"Ah iya, ayo masuk tapi jangan berisik Chiko lagi tidur." Axel hanya mengangguk.

Axel pun mendekat ke arah Chiko yang tidur dengan tenang dan mencium kedua pipi anak itu. Dan kemudian mereka di selimuti keheningan.

"Sayang." panggil Axel.

"Apa?"

"Aku setuju kalau kita nikah secepatnya agar engga nimbulin fitnah. Kamu gimana?"

"Hm, oke deh aku juga setuju. Yuk turun kita bahas sama papah dan mamah,sepertinya papah sudah pulang. Axel pun mengangguk sebagai jawaban.

🧚🏻‍♀🧚🏻‍♀🧚🏻‍♀

"Om, kami setuju kalau pernikahannya dilaksanakan secepatnya."ucap Axel dengan sedikit gugup.

"Oke,kalian akan dinikahkan 2 minggu dari sekarang. Setuju?"

"Setuju." jawab Axel dan Fafa bersamaan.

"Pah, Fafa juga mau ngomongin suatu hal yang sangat penting. Fafa harap jangan marah ya."

"Hm apa itu?"

"S-sebenarnya Fafa punya perusahaan sendiri yang Fafa bangun sejak SMP." ucap Fafa dengan menunduk lesu.

"OMG, serius? Ga boong kan?"

"Ya engga dong pah." jawab Fafa dilanjut memutar kedua bola mata malas.

"Kalau gitu namanya apa?"

"Vf company."

"Ha serius? Perusahaan terbesar di dunia?"

"Iya."

"Wah hebat banget anak gua." jawab papah Fafa kemudian memeluk Fafa.

"Papah ga marah kan?"

"Ya engga dong,kenapa harus marah?"

"Ya sapa tau gitu kecewa. Anak nya yg bandel ini diam-diam menjadi suhu." jawab Fafa sambil terkekeh.

Halo guys, i'm come back...
Segitu dulu cerita kali ini...
Jangan lupa vote!!!
Jangan lupa follow akun tik tok mimin @nifafai dan akun Instragram mimin @nniiffaa_ & @nifafai
See you next part:)

VALENESYA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang