Part 02

108 31 2
                                    

            Minggu, di rumah kediaman keluarga Ahmad di adakan pesta ulang tahun yang sangat meriah. Semua undangan hadir di hari ulang tahun Mida Kartika Ahmad, di usianya yang keenam belas tahun. Mida terlihat mengucapkan kata-kata terima kasih di hari jadinya ini. Tak henti-hentinya para kerabat, keluarga, tetangga, dan teman-temannya memberinya ucapan selamat. Hadiah kado ulang tahun terlihat tertumpuk di meja. Berkali-kali Mida mengucapkan terima kasih kepada semua yang datang ke pesta ulang tahunnya.

            “Thanks hadiahnya” ucap Mida saat Dessy memberikannya kado besar.

            “Ini hadiah special buat elo” kata Dessy tersenyum. “Moga panjang umur” katanya lagi sambil memeluk temannya ini.

            Mida tersenyum. ”Makasih, Dess” ucap Mida memeluk erat temannya.

            “Ini kado gue” kata Rara, dia cipika-cipiki dengan Mida, lalu juga memeluk Mida. Mida balas memeluknya.

“Makasih” kata Mida.

            “Ayo Mida… kita mulai acara potong kuenya” kata kak Andi datang dengan temannya.

            “Ini siapa?” tanya Mida pada kak Andi.

            Kak Andi menoleh pada temannya. “Ini teman kakak… namanya Riki”

            Riki mengulurkan tangannya. “Hai… Aku Riki Pradiwijaya”

            “Mida Kartika Ahmad” kata Mida sambil membalas jabatan tangan Riki.

            “Folla mana?” tanya kak Andi, kak Andi tampak matanya mencari ke sekeliling halaman rumah orangtuanya.

            “Sabar… Folla nanti datang juga. Tadi aku memintanya mengambilkan gelang tanganku yang tertinggal di toilet rumah” jawab Mida. “Itu dia datang” kata Mida dengan cepat.

*****

            Aku berjalan ke arah Mida berada, di sana aku melihat ada kak Andi dan sepertinya teman kak Andi. Mida dan kak Andi tersenyum padaku dan aku balas tersenyum dengan mereka. Aku menghampiri mereka.

            “Hai” kataku pada kak Andi.

            Kak Andi mengangguk. “Kamu seperti biasanya selalu tampil cantik banget Folla” ucap kak Andi menggoda. “Iya nggak Riki?” tanya kak Andi sambil menepuk lengan Riki.

            Aku melihat teman kak Andi yang namanya Riki itu mengangguk. Aku melihat sekilas wajahnya, dia tampan, cakep, gagah, dan keren. My type. Ucapku dalam hati.

            “Oh iya… Folla… Kenalkan… ini teman kakak namanya Riki Pradiwijaya. Riki, ini sepupu aku namanya Folla Dirrna Malik” ucap kak Andi memperkenalkan kami berdua.

            “Hai… salam kenal” kata kami bersamaan lalu kami tersenyum karena kami terlihat kompak saat bicara.

            “Ini gelang loe” kataku sambil menyodorkan gelang imut berwarna keemasan pada Mida.

            “Makasih, Folla” ucap Mida. “By the way, loe belum memberi gue hadiah” kata Mida.

            “Hadiah? Hehe… itu gampang, entar gue beri… Hihiii” jawabku sambil ketawa-ketiwi.

            “Kapan?” tanya Mida lagi.

            “Ambil hadiahnya di kamar gue. Hehe” kataku dengan mulut cengar-cengir, aku memang sengaja mengerjai Mida. Wajar dong… dia kan ultah, jadi wajar aja di kerjaiin. Hehe… Padahal hadiah dari gue, udah gue letakkan di meja belajarnya. Kado special dari gue. Hehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

F & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang