bab 29

2.8K 522 79
                                    

Haii

Hello

Annyeong

Yorobunnnn

Masih ada bab selanjutnya kenapa pada bilang gantung coba 😂

Bang Regan aja belum bisa gendong twins, masa iya mau end' haha

Btw musim hujan nih banyak petir kan, hati-hati ya usahain jangan keluar rumah
Kemaren tanggal 10 November ada petir gede banget di rumah aku
Pas malem temen mama ku bilang ada yang kena petir tetangga dia pas lagi di tengah sawah.
Pas paginya eh ternyata, yang kena petir tuh tepat di belakang rumah aku cuma jaraknya satu sawah aja dari rumah aku. Posisinya kan lagi sepi jadi gak tau kalo di belakang rumah ada yang kena petir.
Mana pas tanggal 11 dia tuh mau panen, eh malah dapat beras duluan sebelum panen. Tapi tukar sama nyawa.

Lah kok aku malah cerita yaa 😂

Udah deh lanjut baca aja ya 💚

Happy reading

Dan happy birthday buat yang ulangtahun hari ini💚





 

   Setelah dua Minggu mengalami koma, akhirnya Regan sadar. Renatha menangis haru melihat putranya yang kini sudah membuka mata dan tersenyum teduh. Setelah menjalani berbagai penanganan dokter dan pemeriksaan, kini kondisi Regan sudah membaik. Berkat do'a dari banyak orang yang menyayangi Regan, kini dia bisa kembali membuka matanya. Hal pertama yang keluar dari bibirnya adalah nama sang istri.

   Keadaan Regan belum ada kemajuan, ia hanya bisa duduk. Tubuhnya sangat lemas tak bertenaga setelah koma, dari raut wajahnya juga terlihat putus asa.

   Sekarang ini Regan hanya duduk dengan pandangan kosong, tubuhnya begitu lemas setelah bangun dari koma. Keluarganya tidak ada yang memberitahu dimana Aquila, mereka hanya mengatakan Aquila baik-baik saja.

   Revan dan Rain hanya diam menatap kakaknya yang terus diam dengan pandangan kosong. Regan terlihat begitu hampa, dan tidak ada sedikitpun senyum dari wajahnya.

" Bang, Vincent tadi ngeselin banget deh. Masa dia ngompol pas gue gendong " adu Revan

" Hemm " respon Regan

   Revan menatap Rain, lalu bernafas pasrah melihat kakaknya yang hanya diam. Bahkan Regan lebih cocok disebut sebagai mayat hidup saking diamnya.

" Bang, Victoria tangannya udah membaik loh. Kata dokter juga Valerie boleh dibawa kesini biar bisa liat Daddy-nya setelah dia di periksa. Tapi Vincent gak boleh " ujar Rain penuh semangat

   Bukannya merespon, malah terdengar isaknya yang keluar dari bibir Regan. Air matanya mulai deras membasahi pipi lelaki yang kini tak bisa menahan kesedihannya. Kedua adiknya mendekat dan memeluk Regan, mereka siap menjadi sandaran sang kakak kapanpun itu. Seperti sekarang ini, mereka berdua tidak akan lelah memberikan semangat dan menjaga Regan.

" Hiks hiks jujur sama gue, istri gue dimana " isak Regan

" Dia ada di rumah sakit- "

" Jangan bohong lagi gue mohon, dia istri gue Van, Rain. Apapun yang terjadi gue harus tau kebenarannya hiks gue mohon " potong Regan

   Rain yang memiliki hati begitu lembut tak tega mendengar isak tangis sang kakak. Ini kali pertama Regan menangis seperti ini, hati Rain seperti di goreng pisau tajam mendengar suara pilu kakaknya. Ia juga tak kuasa menahan air matanya.

Fated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang