2.

309 48 6
                                    

"Kau tidak bekerja?" Tanya Beomgyu

"Tidak"

"Hyungku bilang hari ini yang mengantar makanan tidak datang"

"Iya aku tahu"

"Jadi kau tidak makan?" Tanya Beomgyu sambil memotong cabai

"Nanti saja selesai kau masak"

"Awwwww" Beomgyu berteriak dan mencampakkam pisau yang ia pegang, Taehyun pun langsung mendekatinya dan memegang jarinya yang terluka, ia menghisap darah itu dan membuangnya ke wastafel, Beomgyu hanya melihatnya

"Aku tidak apa" Beomgyu menarik tangannya

"Kau itu kan tidak pandai memasak mengapa kau memasak? Beli saja sudah"

"Emm tau dari mana aku tidak bisa memasak?"

"Ahhh kau pernah mengatakannya di kontenmu, kau tak bisa memasak"

Beomgyu membulatkan bibirnya lalu kembali menatap Taehyun, ia melihati wajah Taehyun lalu nafasnya menjadi berat, hatinya terasa sakit seketika, kepalanya pusing, ia memegang kepalanya

"Ada apa?" Tanya Taehyun

"Tidak ada, kepalaku sakit, dadaku juga terasa sesak, mengapa setiap melihatmu aku merasa aku seperti mengenalmu ya? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Tidak"

Beomgyu memejamkan matanya dan memegangi dadanya "lalu mengapa aku begini ya? Aku merasa aku tak canggung padamu, aku merasa sudah sangat dekat padamu"

"Tapi kita tidak pernah saling mengenal" Taehyun menjauhinya "aku mau ke minimarket dulu membeli makanan, aku akan membelikanmu juga, jadi tidak perlu memasak dan melukai dirimu lagi"

"Boleh aku ikut?"

"Mau apa?"

"Aku bosan, Hyungku bilang dia akan mengajakku jalan, tapi dia malah tidak menghubungiku hingga sekarang"

"Mungkin dia sibuk"

"Jadi apakah aku boleh ikut?"

"Yasudah"

Beomgyu pun dengan girang mengikuti langkah Taehyun

"Kita akan menyebrang"

Beomgyu melirik pada lelaki di sampingnya, lalu mengaitkan jari - jarinya pada sela jari - jari Taehyun, Taehyun menatap tangan yang saling mengait itu "mengapa harus sambil memegangku?"

"Kita akan menyebrang"

"Tidak perlu saling berpegangan juga"

"Aku takut"

Taehyun pasrah, ia pun ikut menggenggam tangan itu dan membawa Beomgyu menyebrangi jalan, sampai di sebrang jalan, Beomgyu kembali menatapnya "kau yakin kita tidak pernah bertemu?"

"Apa kau merasa kita pernah bertemu?"

Beomgyu mengerdikkan bahunya "ada banyak hal yang tak bisa kuingat tentang masa laluku, mungkin saja kita pernah bertemu"

"Tidak"

"Kau yakin?"

Taehyun melepaskan tangannya "aku bilang tidak pernah ya tidak pernah! Jangan merasa pernah dekat denganku karena aku saja merasa baru kali ini melihatmu"

"Oh maafkan aku" Beomgyu menundukkan kepalanya

Taehyun menghela nafasnya dan berjalan meninggalkan Beomgyu, setelah berjalan cukup jauh, ia melihat ke belakangnya dan tak menemukan Beomgyu mengikutinya, ia malah berdiri dibelakang pohon yang besar

Ito { Taegyu } ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang