Chapter 02

5 7 0
                                    

Wooyoung menatap ragu gadis itu, lalu mengalihkan pandangannya ke Hongjoong.

"Serius? Dia kaptennya loh, Bagaimana nanti kalau kau terluka? Dia juga bisa berontak— "

"Ya tinggal bunuh dia saja" Jawab Seoji santai sambil mengangkat bahunya.

Wooyoung menghela nafasnya, memeriksa Hongjoong barangkali pemuda itu menyembunyikan senjata kecil. Setelah dirasa aman, Wooyoung hendak melepas ikatan laki-laki itu tapi ia masih ragu dan menatap Seoji yang sedang memainkan pisaunya.

"Dengar, akan ku pastikan bahwa anggota mu akan baik-baik saja, jika kau tak berontak. Hanya membahas kesepakatan antar perompak kok" Ucap Seoji sembari menatap Hongjoong yang juga terlihat ragu.

Pada akhirnya Wooyoung melepas ikatan Hongjoong, Seoji mengajak laki-laki itu masuk ke kabin pribadi Hongjoong membahas hal yang 'katanya' kesepakatan.

Pintu luar dijaga oleh beberapa awak kapal Bloody Party. Para anggota Dark Illusion menatap punggung sang pemimpin yang kian menjauh, dalam hati mereka berharap kalau semuanya akan baik-baik saja.

30 menit berlalu, dua insan itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Bahkan pintu kabin itu tak sekalipun terbuka.

Seluruh mata tertuju pada pintu kayu yang tertutup itu. Anggota Dark Illusion mulai menjadi was-was, begitu juga dengan para anggota Bloody Party.

Tatapan para anggota berubah menjadi lega saat melihat kedua pemimpinya itu keluar dari kabin tersebut, kelihatannya sih tak ada yang terluka hanya saja tatapan Hongjoong jadi sedikit berbeda, seperti menahan sesuatu sedangkan Seoji berjalan keluar dengan riangnya, tak lupa ia membawa sesuatu ditangannya.

Sebenarnya dua orang itu sedang apa sih?

- 30 menit yang lalu

Dua orang pemimpin itu memasuki kabin Hongjoong. Seoji duduk di kursi Hongjoong seakan-akan itu adalah kursinya sendiri.

'Gadis ini kenapa sih? Masa benar, kalau dia ini pemimpin kapal itu' batin Hongjoong.

Di atas meja juga sudah tersedia dua buah cangkir dan satu teko teh. Seoji menyuruh Hongjoong duduk manis dan menyodorkan salah satu cangkir.

Gadis itu menuangkan teh ke cangkir miliknya dan milik Hongjoong.

"Minumlah, aku yang membuatnya. Lagipula di dalamnya juga tak ada racun" Ujar gadis itu tersenyum sembari menyesap tehnya.

Loh, kenapa ia malah menghadiri pesta teh?

"Kau tahu, aku tadi masuk ke salah satu kabin di dek bawah. Ada banyak sekali tumpukan tong. Kau menyimpan rum kan?" Kata Seoji basa-basi.

"Aku tak terlalu suka rum jadi tenang saja, aku tak akan mengambil persediaan rum milikmu" Sambung Seoji lagi.

"Omong-omong aku Seoji Vo– Maksudku, Seoji Van Tsae. Kau?" Ujar Seoji sedikit tergagap sembari mengulurkan tangannya ke depan Hongjoong.

Serius, ia benar-benar menyebalkan, Hongjoong benar-benar ingin menarik penutup mata gadis di depannya itu kalau bisa.

"Hongjoong De Gnayna" Jawab singkat laki-laki itu.

"Oh? Kau dari jauh rupanya"

"Ck, Langsung intinya saj—"

"Santai lah, berdiskusi itu membutuhkan pikiran yang rileks"

Hongjoong menatap gadis di depannya itu penuh kejulidan, karena gadis itu bertingkah seperti bangsawan yang sedang minum teh.

Hongjoong menatap secangkir teh di depannya, dengan ragu-ragu ia mengambilnya dan mulai menyesap sedikit.

The Pirate (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang