Pohon Bicara

62 3 0
                                    

Dari ketinggian tampak ada jalan setapak di ujung depan, segera aku berlari menuju ke jalan itu untuk mengetahui kemana arah jalan itu. Aku menyusuri jalan setapak itu yang di kanan kirinya banyak sekali tanaman pohon apel. Segera aku memetik beberapa apel dan betapa terkejutnya aku karena saat aku memetik apel itu terdengar orang berteriak "aduh....aduh...." Aku terkejut dan segera mencari arah suara itu beraasal. Tapi tidak kujumpai satu orang pun disana. Aku kembali memetik apel dan kembali terdengar "aduh sakit..." Aku sungguh terkejut saat mengetahui bahwa suara itu berasal dari pohon apel yang buahnya aku petik.

"Mengapa kamu tidak permisi dahulu saat hendak mengambil buah apelku?" kata pohon itu kepadaku...dengan terbata-bata aku menjawab "maafkan aku....aku tidak tahu..." Aku langsung teringat akan kata-kata trampolin rumput mengenai 5 kata ajaib.

Pohon itu tersenyum dan berkata silahkan ambil sebanyak yang kamu mau tapi ingat sebatas yang bisa kamu habiskan ya..." mendengar itu aku jadi ingat akan mama yang sering menegurku karena sering tidak menghabiskan makanan yang sudah aku ambil.

"Bolehkah aku meminta 3 buah apelmu?"

"Silahkan-silahkan tapi ingat harus habis ya..." kata pohon itu kepadaku.

Segera aku memetik 3 apel dan memakannya dan aku benar-benar terkejut saat memakan apel tersebut karena apel disana benar-benar renyah dan rasanya sangat manis sekali, beda sekali dengan apel-apel yang biasa aku makan di rumah.

"Wah apel ini enak sekali yaaa..." kataku kepada pohon itu. Pohon itu tersenyum melihat aku semakin lahap memakan apel-apel tersebut.

"Iya benar disini buah-buahan sangat manis dan semuanya berbeda dengan yang selama ini kamu jumpai di tempat asalmu.

"Memangnya ada apa saja disini?" tanyaku semakin penasaran.

"Kamu akan mengetahuinya sendiri" jawab pohon itu sambil tersenyum lembut. "Jalanlah terus kedepan maka kamu akan menemukan hal-hal yang ajaib di depan" pesannya kepadaku.

"Terimakasih atas buah apel yang enak ini yaaa...." seruku sambil melambaikan tangan kepada pohon itu. Aku berlari terus lurus kedepan untuk mengetahui keajaiban-keajaiban apalagi yang akan aku temui. 

Dunia KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang