Perjuangan Seorang Sean

262 76 8
                                    

Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berfikir, semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apapun.

Beby Queenna Michelle

Happy Reading All ✨ ✨

Anak-anak sudah pulang sekolah dari 15 menit yang lalu dan kini mereka sudah berada di rumah dan berada di kamar masing-masing. Sedangkan Surya ia masih berada di kantor dan Amel dari 5 menit yang lalu pergi keluar untuk mengantarkan makanan buat sang suami tercinta.

Di kamar Beby.

"Obat gue mana si," Beby yang sedari tadi sedang mencari obat nya karena ia baru mengingat nya bahwa dirinya belum minum obat sejak pulang sekolah tadi.

"Yaelah obat gue mana si," Beby terus mencari-cari

akhirnya setelah mencari obatnya pun di temukan.

"Nah ketemu," Beby pun membuka tutup dari obat tersebut namun saat di buka tempatnya sudah kosong.

"Hah?!! Abis?!! Astaga gue lupa akh!! Gue lupa gue kan belum check up lagi Minggu ini astagaa!!!" Beby sangat kesal karena dirinya baru mengetahui bahwa Minggu ini belum check up.

Tiba-tiba Beby merasakan sakit di bagian kepalanya.

"Akhh!!" Beby yang kesakitan dan sambil memegang bagian kepalanya yang terasa seperti di pukul-pukul oleh sebuah palu yang besar.

"Jangan sekarang" lirihnya.

Dan dengan secara bersamaan cairan merah muncul dari hidung Beby menandakan bahwa Beby mimisan.

"Yah kok malah mimisan sii pliese tuhan jangan sekarang ku mohon" lirih Beby sambil menghapus darah-darah yang keluar dari hidungnya.

Beby mengambil ponselnya menghubungi seseorang.

Telepon pun tersambung.

Kak Sean
Hallo dek?

Beby
Kakak tolongin Adek
Kepala Adek sakit kak
Hidung Adek berdarah

Beby menelpon Sean dengan suara paraunya dan menahan rasa sakit yang luar biasa di kepala juga hidung yang terus mengeluarkan darah.

Kak Sean
Adek sayang tunggu kakak ya
Kita ke rumah sakit sekarang oke tunggu kakak * suara Sean terdengar begitu panik dan sangat khawatir Terhadap adik kesayangannya dan yang paling menyakitkan bagi dirinya kini dia tidak berada di sisi sang adik.

Beby
Kakak ini sakit

Kak Sean
Adek tahan sebentar ya

Beby
Kakak gak usah ke rumah Adek
Biar Adek nanti tunggu kakak di
Perempatan jalan

Kak Sean
Iya sayang tunggu kakak oke

Telepon pun berakhir, Sean langsung pergi dari kantor dan buru-buru untuk menjemput Beby di perempatan jalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang