MY BIRTHDAY

2 2 0
                                    

Pukul 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 11.55 caca terbangun, sengaja memang. Untuk mengucapkan selamat pada dirinnya sendiri.

00.00

"Happy Birthday to me, gue udah besar ya? Tapi kok masih jdi beban?" Batin Caca. Tidak ada ucapan dari siapapun, ntah teman, keluarga eh keluarga yg mana? Ataupun orng lain. Memang sedari dulu setiap dia ulang tahun tidak ada yang mengucapkan, ntah karena apa. Malah menurutnya hari ulang tahunnya adalah hari terburuk.

"Ntar keluar ah, itung-itung ngebahagiain diri dihari lahir" gumamnya.

06.00

Caca terbangun dan segera bergegas mandi karena dia ingin jalan-jalan siapatau ada upacara memperingati hari pahlawan.

Setelah siap Caca segera turun, tak ditemukan kedua orang tua nya yg berarti sudah pergi dengan urusan masing-masing.

"Sarapan non" ucap slah satu ART.

"Ga bi, saya mau makan diluar aja. Byee" jawabnya.

Segera bergegas mengeluarkan motor tujuan utamanya sekarang mencari sarapan terlebih dahulu, setelah menyusuri jalan akhirnya dia melihat penjual nasi uduk dipinggir jalan. Setelah memarkirkan motornya caca segera memesan.

"Pak nasi uduk 1" pesan caca.

"Siap mbak silahkan ditunggu" ucap penjual sambil menyiapkan pesanan caca.

"Ini mbak" sambil menyerahkan nasi uduk tersebut.

"Makasih pak" ucap caca.

Setelah makanan habis caca segera membayar dan melanjutkan perjalanan nya. Setibanya dia disebuah lapangan kota dia bisa melihat bahwa sedang ada upacara untuk memperingati hari pahlawan.

"Wiss, seenggaknya gue masih ada tuh yg memperingati pas ultah walau gda yang ngucapin ga masalah sih" ucapnya.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundak caca, seketika caca berbalik.

"Bentar-bentar, lo bukannya yang di Caffe City ya?" Tanya caca.

"Iya masih inget lo?" Jawabnya, yaps benar orang yang bertemu di Caffe City lah yg tadi menepuk pundak caca.

"Ngapain lo disini? Ga kerja?" Tanya caca.

"Keliling aja sih, eh kebetulan ketemu lo. Gue kebetulan hri ini libur" jawabnya.

"Oh iya kenalin nama gue rayhan, lo?" ucapnya sambil mengulurkan tangan. Ya namanya rayhan lebih tepatnya Rayhan Elvan Brawijaya, laki-laki yang bekerja dicaffe City.

"Cahya tapi lo bisa panggil gue caca" jawabnya.

"Ok, serius amat lo kayanya lihat tuh upacara" ucap rayhan.

"Gue ini namanya menghormati pahlawan" balasnya. Ntah kenapa dia bisa tidak bersikap dingin kepada rayhan, padahal biasanya dia akan bersikap dingin pada orang baru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VIRTUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang