Bertahan Sulit Berhenti Menyakitkan

58 12 0
                                    

Sungguh pagi ini,adalah pagi yang sangat mendung.
Bukan hanya langit dan cuaca,tapi suasana hati Fenly dan Kinan benar benar tak seperti biasanya.
Dan adapula masalah antara Zwei dan Misel.

Fenly merasakan ada yang berbeda di diri Kinan hari ini.
Kinan yang tanpa aba aba menjauh dari Fenly,yang tak ada sepatah kata pun berbicara dengan nya.
Pertanyaan demi pertanyaan muncul di pikiran Fenly setiap detik nya.

Fajri dan Kawan Kawan POV:
"Eh, Fenly sama Zwei mana ya" Tanya Fajri
"Kek nya di kelas,kalo ga sama Kinan ya sama Misel" Jawab Farhan
"Yaudah yu ke kelas,dah mau bel juga" Ajak Fiki
Mereka pun langsung menuju kelas,dan mereka tersadar bahwa Fenly ada di dalam kelas tapi tak bersama Kinan dan tak seperti biasanya.
"Loh itu Fenly,tapi Zwei mana" Shandy
"Coba gue cari Zwei ke luar ya,Lo coba ke Fenly" Ricky dan Fiki
Fajri,Shandy,Gilang,dan Farhan menghampiri Fenly yang tengah murung.
"Fen"
"Bro"
"Hoi Fenly"
Fenly pun terkejut dengan keberadaan teman-temannya. "Astaga,Lo padaa ih demen banget si ngagetin orang" Ketus Fenly
"Loh,ko ngegas" Shandy
"Eh Lo kenapa,dipanggil dari tadi ga nyaut,kita juga ga ngagetin Lo ko" Farhan
"Dari tadi Lo tu bengong,diem,kek orang yang baru kena musibah tau ga Lo" celetuk Fajri
"Sembarangan Lo" Fenly
"Yaa lagian,ko diem saja dari tadi. Tak macam biasanya" Gilang
"Emang nya gue bengong ya dari tadi" Tanya Fenly
Teman temannya hanya geleng-geleng dengan sikap aneh Fenly
Disisi lain, Ricky dan Fiki mencari Zwei. Dan ternyata Zwei ada di belakang sekolah.
"Zwei"
Zwei hanya terdiam
"Zwei,Lo ngapain disini"
"Ini masih pagi,Lo ngapain,Lo mau apa"
"Gue cuma mau nenangin diri"
"Kalian balik kelas aja,gue pengen sendiri"
"Engga lah,kita berdua ga akan ninggalin Lo sendirian disini,kita ke kelas bareng yok"
"Gue masih pengen disini,udah kalian sana balik kelas"
"Zwei,Lo jangan kek gini. Lo udah ngomong sama Misel?"
"Percuma gue ngomong,gue gatau usaha gue bakal bisa bikin dia ngerti atau engga. Dia mikirnya gue ga setuju kalo dia ke Korea,gue bukannya ga setuju,gue cuma ga pengen terjadi apa apa dan jauh dari Misel."
"Yaudah, makannya kita ke kelas,nanti Lo bahas lagi sama Misel. Jangan dibiarin masalah ini,nanti hubungan kalian yang terancam."
"Bener tu,ayoo ke kelas. Udah mau bel,ujian juga mau dimulai"
Ricky dan Fiki berhasil membujuk Zwei untuk kembali ke kelas.

Ujian dimulai...
Kring kring kring kring. Bel istirahat berbunyi.

Suasana di kelas cukup berbeda dari biasanya.
Fenly dan Kinan yang sekarang cukup berjarak.
Zwei dan Misel yang sekarang sedang dilanda dilema besar.

"Kinan,aku mau ngomong sama kamu sebentar,bisa?" Tanya Fenly
"Jasmine temenin aku ke mushola yuk" Kinan yang mencoba menghindar dari Fenly.
"Nan,aku lagi ngomong sama kamu. Ko kamu malah mau pergi si,jangan gini dong. Kalo ada apa apa selesain,jangan diem aja. Kita masih pacaran,inget itu." Fenly tak sengaja berkata sedikit keras,karna ia sangat bingung apa yang terjadi pada Kinan.
Tak lama Fajri memegang tangan Jasmine,dan membawa Jasmine keluar.
"Ayo ikut Aji"
"Aji"
"Ih kamu ngapain narik aku,kan aku mau nemenin Kinan"
"Kamu ga paham,apa yang terjadi"
"Memang nya kenapa"
"Fenly lagi mau bicara serius sama Kinan,masa kamu mau disitu."
"Emangnya mereka lagi ada apa ya,ko Kinan kek beda gitu sikapnya sama Fenly"
"Itu,aku juga gatau,makannya Fenly mau bicara serius,kamu sini aja sama aku"
"Kita ke taman aja yu,biar ga kepo sama urusan mereka. Nanti mereka marah lagi,kalo kita disini"
"Yaudah ayo ke taman"
Tak lama Fajri dan Jasmine pun pergi ke taman,dan meninggalkan Fenly dan Kinan di dalam kelas,ini waktunya untuk Fenly bertanya apa yang terjadi.
"Kinan,kamu sebenernya kenapa si hah? Kamu kenapa jadi dingin gini ke aku? Seakan akan kamu ga anggap aku ada,kamu lagi kenapa? Aku ngelakuin salah? Atau apa? Kalo ada bilang,jangan ngediemin aku gini,aku gasuka"
Kinan hanya menatap Fenly dengan dalam, dan mengeluarkan air mata nya.
"Hei,kenapa nangis? Kinan jangan diem aja dong,jawab aku. Kalo kamu diem kek gini aku gatau apa yang terjadi"
"ABI UDAH TAU SOAL KITA" Ucapan Kinan begitu lantang
Fenly hanya terkejut dan terdiam saat mendengar itu.
"MAKSUD KAMU? TAU KALO KITA PACARAN? ATAU TAU PERBEDAAN KITA YANG CUKUP BESAR?!"
"ABI HANYA TAU HUBUNGAN KITA,BELUM TAU PERBEDAAN KITA"
"ABI KECEWA SAMA AKU,KARNA AKU SELAMA INI UDAH BOHONGIN DIA. DAN AKU BINGUNG HARUS GIMANA FENLY SEKARANG"
"Jadi,ini alasan kamu  dari aku? Apa kamu ingin akhiri ini semua? Nan,inget aku sayang sama kamu"
"Fenly,kamu ga ngerasain jadi aku gimana. Aku serba salah,antara bertahan atau berhenti. Satu sisi aku gamau jadi anak durhaka karna ga patuh sama orang tua,dan melanggar agama aku,karna berpacaran dengan orang yang tak seiman sama aku. Tapi satu sisi aku berat kalo harus jauh dari kamu. Karna selama aku disini selama aku di sekolah ini,cuma kamu yang bisa bikin aku bahagia,dengan ketulusan hati kamu bikin aku merasa nyaman dan takut kehilangan. Tapi aku gatau Fen,jika nantinya kita lanjutin hubungan ini,apa yang bakal terjadi kedepannya aku gatau."
"Fine nan fine. Aku tau itu. Perbedaan kita cukup besar. Tangan aku menggenggam dan tangan kamu mengadah. Tapi aku masih mau ko berjuang untuk ini semua. Di dunia ini ga ada yang ga mungkin nan. Coba kamu liat sama pasangan orang yang lain,ada kan pasangan yang beda agama,tapi masih bisa tetep berjalan karna keduanya saling memperjuangkan."
"Jadi maksud kamu,aku ga mau memperjuangkan hubungan ini?"
"Bukan gitu,tapi dengan sikap kamu yang seolah olah menjauh dari aku,itu udah terlihat kalo kamu bakal berhenti dan bakal udahin ini semua."
"Aku bakal ketemu Abi kamu. Aku ngomong empat mata sama Abi,dan aku minta izin kalo aku akan tetep perjuangin ini semua."
"Jangan ngaco Fen, Abi lagi emosi. Nanti kamu yang jadi sasaran."
"Aku ga peduli apa yang terjadi,aku akan tetap ngomong langsung sama Abi."
"Nanti pulang sekolah aku langsung ke rumah kamu"
Fenly pun berlangsung pergi meninggalkan Kinan sendiri. Dan Kinan pun hanya terdiam dan menangis.

Setelah bermain main di taman,Fajri dan Jasmine pun balik ke kelas. Tetapi di tengah jalan,mereka bertemu Fenly yang keluar kelas dengan muka kosong nya.

"Loh itu Fenly"
"Ko Fenly lari, sebenernya apa yang terjadi si"
"Kamu ke kelas coba,takutnya ada Kinan disana. Biar aku yang susul Fenly.
"Yaudah Jasmine ke kelas yah, Aji hati hati"
Jasmine menuju kelas,dan langsung memeluk Kinan.
Sedangkan itu,Fajri mengejar Fenly. Dan langsung bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

Jasmine dan Kinan POV:

"KINAN"
"JASMINE"
Kinan langsung memeluk Jasmine dengan erat,dan menumpahkan air mata nya.
Disitulah Kinan bercerita apa yang terjadi saat ini dia dan hubungannya.
Jasmine tak tau harus melakukan apa,karna ia sendiri pun bingung.
Tak lama itu, Misel menghampiri mereka bedua,tapi dengan raut wajah yang sedih.
"Loh itu Misel"
"Hi sel"
Misel hanya tersenyum tipis dan tak banyak bicara.
"Loh Misel kenapa?"
"Kek nya Misel lagi sedih,dia kan juga lagi ada sedikit masalah sama Zwei karna masalah Misel keterima di Universitas Korea itu"
"Yaampun kasian"
Dua sahabat gue lagi sedih,gue jadi bingung mau nenangin yang mana dulu. Batin Jasmine
"Kinan sini dulu ya bentar,jangan sedih lagi,Jasmine mau ke Misel dulu"
"Iya jas"
"Sel,are you oke?"
Misel langsung memeluk Jasmine dan menangis.
"Kinan,sini" Jasmine memanggil Kinan untuk menghampiri ia.
Disitulah mereka bertiga berpelukan saling menguatkan satu sama lain.
Memang benar benar berat rasanya yang dialami Kinan,dan Misel. Bahkan Jasmine saja sampai bingung apa yang harus ia lakukan untuk membantu kedua sahabatnya itu keluar dari masalah ini.
Disisi lain, Fajri yang mengejar Fenly.
"Fen tunggu Fen"
"Fenly"
"Berhenti"
Fenly pun berhenti,dan langsung memeluk Fajri sambil menghela nafas.
"Ji,gue bener bener bingung. Gue bingung sama yang sekarang terjadi di gue. Gatau harus gimana,gue bingung Ji."
"Lo kenapa,cerita yang bener jangan langsung kek gini. Gue jadi yang bingung bukan Lo" Sempat sempat ny Fajri mengalihkan pembicaraan Fenly.
Fenly menceritakan apa yang terjadi sama Kinan.
Fajri hanya terkejut dan syok,ia pun bingung apa yang harus ia bantu.
"Kalo ini susah men,lawannya Tuhan. Apalagi orang tua Kinan agama Islam nya kuat banget,dia ga akan sembarangan bolehin anaknya pacaran sama orang yang beda keyakinan. Terus juga orang tua Lo sama kuat jugaa. Lo bener bener ada di pilihan yang sulit Fen,ini antara bertahan menyakitkan,tapi berhenti lebih menyakitkan."
"Tapi gue udah pikirin hal ini. Sepulang sekolah nanti gue mau ketemu Abi Kinan. Gue mau bicara sama Abi nya,empat mata."
"Gila Lo ya,jangan bunuh diri. Masa Lo mau ketemu Abi Kinan,yang ada Abi Kinan marah terus emosi ke Lo."
Fenly tetap kekeh,untuk bertemu Abi Kinan sepulang sekolah nanti.

Tak lama bel berbunyi,dan memulai ujian mata pelajaran terkahir,dan berlangsung pulang.

Hmm,apakah Fenly tetap jadi untuk bertemu Abi Kinan sehabis ini?

See You Next Part!!

2 IMAN 1 AAMIIN || UN1TY [▪︎FULL EPS▪︎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang