01 [Re-publish, 26/11/21]

1.8K 163 21
                                    

Senyumannya semakin melebar, mendapati acara tontonan yang begitu menarik perhatiannya. Tontonan dewasa yang menayangkan pergumulan antara dua lelaki yang begitu dirinya kenali.

"HAHAhaha! Sepasang kekasih berhormon rollercoaster." Monolognya. 

NGAHhh~ Ch-channnhh, mmhhh~” Lenguh si manis pasrah, dorongan sang dominan terlihat kasar dan ganas. Akankah Jeno baik-baik saja?

Bukankah besok masih sekolah, ya?

"Tch, tch! Chan, Haechan. Tak bisakah kau bermain lembut dengan Jeno-mu?" Monolognya, jemarinya tergerak berniat mengambil sebatang nikotin yang menganggur di samping keyboard komputernya.

Pematik membakar ujung dari sigaret, dan hal itu serupa dengan membakarnya birahi dari seorang Na Jaemin. Tayangan di layar monitor semakin brutal, tatkala Haechan menyorot wajah erotis Jeno yang mendesah frustasi.

Lihatlah! Liquid bening yang tertahan di pelupuk mata, dan jangan melupakan saliva-nya sendiri yang mengalir keluar. Bukankah begitu menggoda Haechan? Dan Jaemin?

NGAAaahh! Ch-channnggg, ahh, ahhh, aaah! Fo-forgive mehhh! Ngghh, aahhh!” Desah Jeno memohon, sayangnya tidak digubris oleh dominan jelmaan iblis tersebut.

Haechan menarik sudut bibir tanpa mengurangi durasi gempuran-nya, mencengkeram leher Jeno kuat sampai terbatuk-batuk. “Kau sudah tahu, kesalahan mu, sayangku?”

Jeno menganggukkan kepala dengan susah payah, “ohhookk..oohook! I-iyahh, aahh! OHOKK! OOHHOK!”

Cengkeraman di leher Jeno terlepas secara perlahan, menarik paksa sang submissive yang terbaring agar melilit kedua kakinya pada tubuh besar Haechan. Haechan membawa Jeno menuju kamar mandi, masuk ke dalam bathtub, dan membiarkan air memenuhi bathtub tersebut.

Tidak berselang lama, Haechan kembali menggerakkan pinggulnya lebih kasar sembari menenggelamkan kepala Jeno sesekali. 

Gaya bercinta yang brutal dengan penonton yang gila, bahkan Jaemin sudah mulai mengocok rudalnya sendiri. Handjob, tidak begitu buruk apalagi sembari membayangkan hal lebih gila jikalau ia memiliki pasangan.

Ngomong-ngomong soal pasangan, Jaemin tidak mempermasalahkan soal gender. Lelaki atau perempuan menurutnya sama, hanya berbeda rasa ketatnya lubang dan suara desahan lawan main. Untuk selama ini, tidak ada satupun yang membuatnya candu akan suara desahan.

Lee Jeno, masih bisa dikatakan ia menyukai suara desahannya. Tetapi, ia tidak ingin bermasalah panjang dengan Haechan. Haechan itu tipikal dominan yang over: Overprotektif, over posesif, dan overthinking.

Bahkan Haechan pernah berniat membelah perut Jaemin, mengeluarkan isi perutnya untuk diberikan ke peliharaan anjing sekolah. Alasannya begitu kecil, merangkul Jeno-nya itu adalah suatu masalah besar bagi hidupnya. Setelah melerai Haechan dan Jaemin, Jeno akan diberi hukuman yang tidak begitu manusiawi. Tapi bagi Jeno sendiri, itu melebihi kata nikmat dari cara bercinta yang normal.

Hell ya! This is the real SADOMASOCHISM couple.

Deru napas Jaemin memburu, sedetik lagi ia akan mencapai klimaks terluar biasanya. Hanya sekadar menonton rekaman live, Jaemin dengan mudah mencapai kepuasan. Bukankah luar biasa?

"Aaaghh! HaahhhHahHAHAHAA!"

Kepalanya ia dongkak ke atas, tersenyum puas sembari menjilati cairannya sendiri. "Tidak buruk." Gumamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CAM-ERA   |   JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang