1. Playboy

694 28 12
                                    

"KIM SEONWOO!!!" seorang pelanggan tiba-tiba saja teriak saat bar klasik itu sedang ramai pengunjung.

Pelanggan lain memperhatikan pria berjas yang berjalan terpogoh-pogoh menuju Seonwoo yang duduk ditengah-tengah para gadis.

Seonwoo hanya tersenyum, mengangkat alis dan gelas champagne-nya mengisyaratkan agar pria tadi untuk ikut bergabung dengannya.

Naas sepertinya bukan itu tujuan si pria berjas datang ke bar ini. Pria itu mengangkat tangan tinggi-tinggi, menampar Seonwoo kencang sekali, sampai pemain orkest mehanan alunan biolanya.

Pipi Seonwoo memerah dan bibirnya sobek hingga mengeluarkan darah.

Gadis-gadis di sekitarnya memekik nyaring. 

Kim Seonwoo, Host nomor 1 di bar tersebut telah dilukai oleh seorang pria asing tepat di wajahnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN, BODOH! LIHAT WAJAH TAMPAN SEONWOO, INI ASET! ASET!!" Pekik salah satu gadis, dan gadis-gadis lain ikut memaki, berteriak menyetujui.

Host lain dan juga pihak keamanan menahan pergerakan brutal pria asing itu.

"KALIAN TIDAK TAU, KIM SEONWOO YANG SELAMA INI KALIAN PUJA ITU SEORANG HOMOSEKSUAL!" pria itu menuding Seonwoo dengan muka bengisnya.

"Tidak! Seonwoo pernah tidur denganku, dia milikku." Seorang gadis membela diri, memeluk lengan Seonwoo posesif.

"APA? MILIKMU? JANGAN MIMPI DIA JUGA TIDUR DENGANKU!" gadis lain menyeret gadis yang memeluk Seonwoo.

"DENGANKU JUGA!" ujar gadis lainnya menimpali.

"DIA MILIKKU BUKAN MILIKMU!"

"DIA PUNYAKU BRENGSEK! KAMI SUDAH TIDUR RATUSAN KALI!"

Berapa banyak gadis yang ditiduri Seonwoo? banyak, sangat banyak.

Dan begitulah kira-kira teriakan yang menghiasi suasana ricuh dalam bar. Gadis-gadis saling jambak, melempar gelas tak tentu arah hingga pecahannya berserakan, segala macam alkohol tumpah di lantai, mengotori sofa, dan baju. Beberapa orang terluka saat kejadian, host lain dan keamanan kelimpungan, baik pria asing tadi dan gadis-gadis saling serang.

"KIM SEONWOO, AKU BERANI SUMPAH KAU TIDAK AKAN PERNAH MENEMUKAN CINTA! KAU HARUS TAU RASANYA DISAKITI!" pria asing tadi kembali teriak di tengah kericuhan. Ia tak dapat mengejar Seonwoo karena terhalang banyak orang.

Seonwoo hanya melambai tanpa menengok ke belakang, melanjutkan langkah santainya ke pintu keluar.

Seonwoo menuju mobilnya yang terparkir di basement sambil sesekali menjilat luka di bibirnya. Linu rasanya. Ia ingin segera pulang ke rumah, mandi dan tidur nyenyak.

Seonwoo memegang handle mobilnya yang terasa menjadi lebih besar dari yang biasa ia genggam.

Bukan, bukan mobil Seonwoo yang membesar, tapi tubuh Seonwoo yang mengecil. Seonwoo menyusut hingga kemeja putih dan celana jinsnya terasa sangat longgar.

Seonwoo panik, badannya semakin kecil. Ia berniat memanggil bantuan, tapi terlambat. Kesadarannya sudah menghilang bersamaan badannya yang berubah menjadi sebuah boneka.

Amor Fati ~ SungSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang