3. Perbaikan

303 41 19
                                    

Seonwoo mengikuti pria jangkung itu ke sebuah apartemen mewah tengah kota. Ia heran bagaimana bisa orang kaya memungut boneka lusuh di tong sampah?

Pria jangkung itu masuk ke sebuah kamar, Seonwoo mengintip dari balik pundak si pria jangkung saat dia memasukan password 0824.

Padahal Seonwoo bisa saja masuk duluan dengan menembus dinding. Tapi yang namanya Seonwoo, meskipun pekerjaannya menjadi host dan menyandang predikat playboy, tata krama tetap nomor satu.

"Aku pulang." Ujar pria itu. Tapi hanya hening yang menyambutnya.

Pria itu membuka sepatu dan kaus kakinya, melangkah ke kamar mandi bersama bonekanya. Jiwa Seonwoo ikut di belakang.

Pria itu membuka kancing kemeja satu persatu dan bertelanjang dada. Menampilkan punggungnya yang kekar dan pinggangnya yang ramping. Untung saja posisi pria itu membelakangi Seonwoo.

Seonwoo menutupi mukanya dengan kedua telapak, malu sekali rasanya, padahal pria itu kan tidak bisa lihat Seonwoo.

Pria itu membawa boneka Seonwoo setelah mengisi bak dengan air hangat. Ia berjongkok di sisi bak.

Perlahan-lahan boneka Seonwoo terendam air. Tapi pria itu tidak membiarkan bonekanya tenggelam. Ia menahan kepala boneka di permukaan air. Mirip seperti memandikan bayi. Jiwa Seonwoo terkekeh gemas.

Sesekali terdengar bunyi kecipak air dari tangan si pria. Tak lama pria itu berdiri, menempatkan boneka Seonwoo di wastaffel mengambil sabun dan menuangnya ke bak.

Tiba-tiba saja Seonwoo mendengar bunyi ritsleting terbuka. Celana hitam pria itu merosot menyisakan celana dalam yang menghalangi pantatnya.

Seonwoo melotot, ia seperti seorang kriminal memperhatikan orang bertelanjang, padahal ia sudah tidur dengan banyak orang.

"Baiklah boneka kecil, waktunya mandi."

Pria itu mengambil lagi bonekanya dan masuk ke bak.

Jiwa Seonwoo tak kuasa. Ia melayang menembus dinding kamar mandi menuju ruang tengah.

Meninggalkan pria tadi bersama raganya.

Ia berkeliling, mendapati surat-surat resmi di atas meja tamu.

'Park Sunghoon'

Beberapa surat tertuju atas nama itu. Seonwoo menyimpulkan itulah nama si pria yang membawa raganya pulang.

Tanpa sadar Seonwoo tersenyum.

Seonwoo melihat figura yang ada di sebelahnya, ada foto Sunghoon di depan sebuah butik ternama bersama dengan seorang wanita.

'Oh, pacarnya sangat cantik.' pikir Seonwoo.

Seonwoo menunggu raganya selesai mandi. Tak lama pintunya terbuka. Menampilkan Park Sunghoon hanya memakai handuk di pinggulnya.

Seonwoo memanas. Sebisa mungkin ia mengalihkan pandangannya.

Sunghoon meletakan boneka Seonwoo di atas meja. Bonekanya kering, sepertinya boneka itu masuk ke dalam mesin pengering. Banyak sekali kerutannya.

Seonwoo meringis, beruntung bagian kepalanya tidak lepas.

Sunghoon kembali ke ruang tengah setelah berpakaian.

Ia membawa sesuatu bersamanya, setumpuk baju kecil berwarna-warni.

Setelah memilih ukuran dan warna yang benar-benar pas, Sunghoon memakaikannya pada raga Seonwoo.

Tak lupa Sunghoon menyemprotkan parfum pada bonekanya. Tercium seperti aroma bedak dan buah segar.

"Nah, sekarang kamu sudah bersih." Sunghoon tersenyum puas.

Sunghoon mengambil figura di meja. Ia menunduk.

"Chagi, bagaimana kabarmu? Apa uri baby, sehat-sehat saja di sana?" Sunghoon mengelus-elus perut si wanita dalam foto.

"Baby lihat. Hari ini appa menemukan boneka, sepertinya laki-laki, tapi rambutnya pink. Lucu sekali bukan?"

Sunghoon memamerkan raga Seonwoo berhadapan dengan figura.

"Mungkin kalau baby di sini, dia akan jadi adikmu."

Hening.

Sunghoon mengecup figura itu, sangat menghayati melepas rasa rindunya.

"Beristirahatlah dengan tenang, Wonyoung, Baby."

Jiwa Seonwoo menitikkan air mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Amor Fati ~ SungSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang