- 3 -

365 30 2
                                    

Silahkan membaca...😉

___________________________________

Sebelumnya.....

"Sekaranga kita akan mulai..." Kata Ino yang bersemangat tapi harus terhenti karena ada cahaya yang membutakan mereka semua.

Ketika mereka membuka mata kembali, beberapa orang mengenalnya dan langsung terkejut.

"Sasu-chan"

"Hokage-sama"

"Tou-san...Kaa-san...Aniki"

"Sensei"

Ya mereka yang dibawa oleh Cahaya tadi adalah Hiruzen, Fugaku, Mikoto, dan Itachi.

Mikoto yang awalnya bingung karena tiba-tiba dipindahkan seperti yang lain, langsung mengerjapkan matanya berkali-kali ketika cahaya mereda, lalu matanya melihat sekeliling ruangan dan matanya mendarat pada anak bungsunya yang sudah dewasa, dan tanpa memerdulikan yang lain ia langsung memanggil anaknya dan berlari kearahnya untuk melepas rindu dengan cara memeluknya dengan erat sambil meneteskan air mata.

'GREPP'

"S-sochi." Ucap Mikoto sambil menangis dipelukan anaknya

"Kaa-san." Sahut Sasuke yang membalas pelukan ibunya, walaupun tidak menangis seperti ibunya hanya meneteskan air mata saking rindunya.

Semua yang melihat itu ada yang terharu sampai sudah ada yang menangis melihat adegan tersebut. Fugaku dan Itachi pun mendekati mereka berdua.

Mikoto yang sudah tidak menangis lagi melepaskan pelukannya lalu melihat langsung ke wajah anaknya dan membelai pipinya dengan sebelah tangannya lalu berkata, "Kau sudah semakin dewasa dan tampan... Maafkan Kaa-san tidak bisa ikut membesarkanmu Sochi dan meninggalkanmu sendirian dengan hidup mandiri.." Ucapnya sedih.

Sasuke menggenggam tangan ibunya yang membelai pipinya lalu membalas perkataan ibunya dengan lembut, "Tidak Kaa-san, kau tidak perlu meminta maaf padaku...lagi pula aku yang harus meminta maaf padamu... Karena kebencian butaku aku telah melawan saudaraku sendiri dan membunuhnya tanpa mencari tahu alasannya.." Jawabnya sambil menunduk karena menyesal telah membunuh kakaknya Itachi dan takut kecewa dengan ibunya.

Itachi yang merasa dibicarakan dan melihat adiknya masih menyesal karena membunuhnya akhirnya menepuk bahu adiknya yang melihat kepadanya, lalu berkata "Kau tau Otouto ketika aku dinyatakan sebagai missing nin... Aku sudah menderita sebuah penyakit yang tak bisa disembuhkan ditambah pernggunaan Sharingan yang terlalu sering... Dan aku hanya punya beberapa tahun lagi untuk hidup...lagipula itu adalah niat dan keinginanku untuk dibunuh oleh mu untuk menebus semua dosa yang telah kulakun saat membunuh orang-orang tak berdosa saat pembantaian Uchiha...jadi kau tidak harus terus merasa bersalah... Dan sekali lagi maafkan aku yang terus berbohong padamu waktu itu Otouto dan kau harus terjun kejalan kegelapan.." Ucapnya panjang lebar untuk menghilangkan rasa bersalah adiknya..

"Nii-san." Ucap Sasuke terkejut.

Sasuke kaget dengan pernyataan Kakaknya, Ibu dan Ayahnya yang sudah tau tentang penyakit Itachi saat bertemu kembali di alam berikutnya hanya bisa bersedih terutama Fugaku yang merasa ia lah yang paling bersalah menyebabkan anak-anaknya menjadi seperti ini.

Yang lain kaget dengan pernyataan Itachi terutama Hiruzen karena tidak tahu Itachi punya penyakit dan ia masih menyesal karena tidak bisa menghentikan pembantaian Uchiha, akibatnya ia harus memberikan sebuah beban berat kepada seorang anak.

Akhirnya Fugaku memegang bahu Sasuke sambil menutup mata lalu membukanya kembali dan menghela napas lalu berujar,"Seharusnya Tou-sanlah yang harus meminta maaf padamu karena keegoisan Tou-san kau dan Kakakmu harus saling membunuh... Jika Tou-san waktu itu lebih berkepala dingin dan lebih tegas mungkin tidak akan ada pembantain Uchiha... Dan Sasuke maafkan Tou-san juga yang selalu membanding-bandingkanmu dengan Kakakmu.." Ujarnya dengan lembut penuh penyesalan lalu menoleh pada Itachi, "Dan kau juga Itachi, sekali lagi Tou-san minta maaf padamu karena terus menekanmu untuk selalu tampil sempurna dan harus selalu menjadi kebanggaan Uchiha.. Akibatnya kau harus menanggung beban besar dan tanggung jawab dipundakmu... Kau adalah anak yang baik Itachi begitu pula Sasuke... Jadi Tou-san harap mohon maafkanlah orang tua ini.." lanjutnya dengan ekpresi penyesalan dan kesedihan dimatanya lalu membawa keluarga kecilnya kedalam pelukannya denga Mikoto ditengah. Istri dan anak-anaknya membalas pelukannya disertai isakan tangis Mikoto karena akhirnya keluarganya bisa bersatu kembali menjadi keluarga yang harmoni.

Reading : New SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang