2nd

2 3 0
                                    

Hana mendisplay barang di toko tempat dia bekerja sambil melihat-lihat harga susu khusus kucing. Dia menghitung sambil berpikir mencari opsi yang termurah. Setelah memantapkan hati dia mengambil satu merk dan membawa ke kasir.

"Kaori, aku mau membeli susu ini. Hitung kan ya." ucap Hana lalu menyerahkan susu formula untuk kucing.

"Eh? Hana memelihara kucing?"

Hana mengangguk, "iya aku menemukannya ketika pulang kerja kemarin."

"Wah, senangnya!" ucap Kaori terlihat senang juga.

"Siapa namanya?"

Hana bengong, dia baru menyadari jika dia belum kepikiran untuk memberi nama kucing kecil itu.

"Aku belum memikirkannya." ucap Hana sambil menggaruki kepalanya.

Kaori tertawa, dia lalu menyerahkan susu yang dibeli Hana serta struk belanjaannya. Hana mengambil susu yang sudah dimasukkan dalam plastik. "Berapa?"

"Sudah bawa saja. Anggap saja hadiah perkenalkanku untuk kucing kecil itu."

Hana membulatkan mata tidak percaya, "sungguh?"

Kaori mengangguk lalu tersenyum. Hana lalu membungkuk, "Terima kasih Kaori."

"Sama-sama."

Hana membawa susu formula itu lalu memasukkannya ke dalam lokernya. Setelah itu dia mulai kembali mengerjakan pekerjaannya.

🐈 RAINCAT🐈

Pekerjaan Hana telah selesai, kini dia tengah berjalan menuju halte bis bersama Kaori. Mereka memang biasa pulang bersama. Namun rumah mereka berbeda daerah.

Mereka lalu menaiki bis dengan sukacita. Sesekali mereka bercanda untuk menghibur diri, apalagi hari semakin malam.

Kaori turun duluan. Kini Hana sendirian. Dia menatap jalan dengan sesekali bersenandung. Tanpa dia menyadari jika ada seorang pemuda yang memperhatikannya dari tadi.

Pemuda itu sesekali tersenyum kecil ketika melihat Hana. Tangannya lalu meraih. Kamera miliknya dan memotret sosok Hana. Entah apa tujuannya, tapi terlihat dia tidak bermaksud jahat kepada Hana.

Beberapa blok kemudian, bis berhenti. Hana turun dari bis karena tujuannya sudah sampai. Hana turun tanpa menyadari jika pemuda itu ikut turun. Ketika Hana akan berjalan menuju tujuannya mendadak pemuda itu menghentikannya.

"Maaf, bisakah aku meminta waktumu sebentar?"

Hana mengerutkan dahinya. Dia menatap pemuda itu dengan penuh rasa curiga. Ketakutan, Hana langsung berlari meninggalkan pemuda itu tanpa basa basi.

Hana terus berlari tanpa mempedulikan keadaan sekitarnya. Ketika sampai di tempat tinggalnya, dia segera membuka pintu dan masuk dengan nafas tersengal.

"Hampir saja..."

"Meow, meow.."

Hana langsung tersenyum begitu melihat kucing kecil itu. Dia ambil kucing itu dan langsung menggendongnya.

"Merindukanku?" tanya Hana kepada kucingnya.

Kucing itu seakan mengerti. Dia lalu mengeong sambil menduselkan kepalanya kepada Hana. Hana lalu menaruh kucing itu di dekat meja. Dia lalu meletakkan tas serta bungkusan berisi susu yang dibelinya. Setelah itu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri, Hana segera mengambil susu dalam plastik. Dia lalu membaca petunjuk sebelum membuatkannya untuk si kucing. Setelah selesai dia menaruh pada mangkuk kecil dan memberikannya kepada kucingnya. Hana tersenyum begitu melihat di kucing meminum susu dengan antusias. Dia lalu menatap kucing itu sambil memikirkan nama yang bagus untuknya.

Entah apa yang mendasarinya memberikan nama. Namun raincat menjadi pilihannya. Dia lalu mengelus kucing yang masih meminum susunya.

"Hai Raincat, sekarang aku akan memanggilmu dengan nama itu."

Seakan mengerti, kucing itu menghentikan kegiatannya lalu menatap majikannya itu. Dia mengeong sperti mengiyakan lalu kembali menikmati susu yang sangat lezat baginya itu.

🐈To be continued🐈

Lagi musim penghujan. Jangan lupa bawa payung dan mantel ya.

RAINCATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang