Part 2

11 2 0
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Kehidupan Karina sekarang ini adalah belajar bersama teman-temannya, belajar di rumah maupun di perpustakaan, ataupun belajar di sekolah.
Karina tidak pernah lepas dari kata belajar. Setiap hari bahkan setiap saat dia pasti belajar. Karina tidak pernah merasa bosan dengan belajar. Dan juga sekarang Karina tidak pernah di bully lagi karena Karina sangat dijaga oleh Laura dan beberapa dari mereka juga takut kepada Laura. Bisa di bilang kehidupan Karina sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya.

2 tahun kemudian...

Hari ini adalah hari terakhir mereka Ujian akhir sekolah, setelah itu mereka akan menunggu pengumuman hasil nilai mereka. "Wah gak kerasa kita sudah hampir lulus, otomatis kita dekat sama impian kita dong". Kata Laura.
"Iya bener banget, aku jadi tidak sabar". Kata Karina.

Karina yakin dia bakalan bisa lulus di kampus impiannya tersebut. Akhirnya ujian akhir sekolah pun selesai, dan mereka sudah melihat hasil nilai mereka, dan ternyata cukup memuaskan.
"Wah Karina, kamu peringkat 1 hebat kamu". Kata Laura.
"Kamu juga hebat Laura kamu peringkat 2 iya kan?".
"Hehe iya, ini semua berkat kita selalu belajar bareng, kalau kayak gini ada kemungkinan kita bisa lulus tes di kampus impian kita".
"Iya, semoga kita bisa lulus tes di sana".
"Tasya, kamu juga peringkat 1 kan di kelas mu?". Kata Karina.
"Iya nih aku senang".
"Kita semua memang yang terbaik". Kata Laura.

Setelah itu mereka pulang ke rumah dengan perasaan senang. Sesampainya di rumah Karina langsung menemui Mamanya. "Mama, aku dapat peringkat 1!".
"Wah hebat sekali anak Mama". "Kalau aku kayak begini kemungkinan bisa lulus di kampus impian ku Ma".
"Iya nak, tapi jangan terlalu berharap ya, masuk ke kampus itu sangat banyak peminatnya, jadi kalau kamu gak lulus jangan sedih ya, masih banyak kampus lain".
"Tapi Ma aku sangat yakin bahwa aku pasti bisa masuk ke kampus itu Ma, karena selama ini aku selalu belajar dengan sungguh-sungguh".
"Iya nak, Mama doakan yang terbaik aja buat kamu".
"Terima kasih Mama".

Sebenarnya mamanya Karina itu merasa khawatir terhadap Karina tapi Mamanya akan selalu memberikan doa yang terbaik untuknya. Setelah dia menghampiri Mamanya, Karina kembali belajar untuk tes masuk kampus impiannya tersebut. Jadi 1 bulan lagi dia akan mengikuti tes tersebut.
"Oke, tinggal 1 bulan lagi semangat Karina pasti bisa".

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, Mamanya Karina ingin memeriksa anaknya apakah sudah tidur. Dan ternyata masih belum tidur dan masih belajar.
"Karina ini sudah jam 10 malam ayo cepat tidur".
"Sebentar lagi Ma selesai".
"Sudah cukup Karina, besok masih bisa dilanjut".
"Baiklah Ma, Karina akan pergi tidur". "Besok kamu ada acara perpisahan kan?"
"Iya Ma".
"Nah sekarang tidur ya".
Dan akhirnya Karina pun tertidur.

Keesokan harinya, Karina, Laura, dan Tasya sedang merayakan perpisahan mereka di sekolah.
"Happy graduation". Kata Laura. "Akhirnya kita lulus juga". Kata Tasya. "Aku senang banget sebentar lagi kita bakalan mencapai impian kita". Kata Karina.
"Iya, Aku sudah tidak sabar akan hal itu". Kata Laura.
"Sebulan lagi kan? Kita bakalan tes?". Kata Tasya.
"Iya sebulan lagi".
Mereka merayakan kelulusannya dengan bahagia.

1 bulan kemudian..

Tak terasa hari yang ditunggu Karina, Laura, dan Tasya telah tiba. Mereka berencana untuk pergi bersama-sama menuju ke tempat tes. Saat ini mereka sedang di perjalanan,
"Aku gugup nih, aku takut tidak lulus bagaimana nih?". Kata Karina.
"Kamu jangan gugup dong, kamu kan sudah berjuang untuk ini semua, berdoa saja semoga kita lulus". Kata Laura.
"Iya, pasti kita bertiga bakalan lulus kok, jadi kamu jangan gugup lagi ya Karina". Kata Tasya menenangkan Karina.
"Terima kasih teman-teman, aku sangat beruntung bisa berteman dengan kalian". Kata Karina.
"Iya sama-sama" Kata Laura.

Setelah itu mereka sudah sampai di tempat tes, dan mereka langsung masuk ke ruangan untuk mengerjakan tes. Karina sangat semangat sekali dalam mengerjakan soalnya, dan dia juga percaya bahwa dia pasti bakal bisa lulus tes. Setelah selesai tes mereka keluar ruangan, "Bagaimana? Mudah aja kan soalnya?". Kata Laura.
"Iya mudah saja, aku yakin bakal bisa lulus". Kata Karina percaya diri. "Kalau aku sih apapun hasilnya aku terima aja, kalau ke terima ya bagus kalau tidak ya tidak apa-apa". Kata Tasya.
"Jangan begitu dong, Tasya aku yakin kita semua bakalan lulus kok tenang saja kok". Kata Karina.

Jadi untuk menunggu kelulusan tes itu harus menunggu sampai minggu depan. Karina pun pulang ke rumahnya.
"Bagaimana, Karina? Lancar gak tes nya?". Kata Mamanya Karina.
"Iya Ma, lancar doakan saja ya Ma semoga aku bisa lulus".
"Iya, pasti Mama akan mendoakan kamu selalu, hasil tes nya kapan dibagi?".
"Minggu depan Ma". "Oh iya-iya".

Seminggu kemudian..

Hari ini adalah hari yang mendebarkan bagi Karina, Laura, dan Tasya. Karena sekarang ini mereka sedang menunggu hasil pengumuman tes mereka. Setelah hasilnya keluar, mereka langsung mencari nama mereka.
"Aku lulus, aku sangat bersyukur". Kata Laura.
"Aku juga lulus, Laura". Kata Tasya senang.
Sedangkan mukanya Karina langsung muram dan matanya langsung berkaca-kaca.
"Karina, kamu bagaimana? Kamu pasti lulus juga kan?. Aku yakin itu". Kata Laura.
Namun Karina tidak menjawab pertanyaan Laura dia langsung pergi begitu saja sambil menangis. Laura dan Tasya yang bingung, mereka akhirnya melihat nama Karina, dan mereka sangat terkejut, Karina ternyata tidak lulus tes. Lalu mereka pun menyusul Karina. Karina berlari dan menangis sepanjang perjalanan menuju pulang, dia merasa sangat kecewa pada dirinya sendiri. Impian yang dibangun nya selama bertahun-tahun tak tercapai, dia jadi merasa tak berguna. Sesampainya di rumah, Karina langsung menuju ke kamar dan mengunci nya, dia mengurung diri. Mamanya yang melihatnya berlari sambil menangis terkejut. Mamanya menyusul ke kamar dan mengetok pintu kamar. "Karina, Karina, kamu kenapa nak, ada apa?". Karina tidak menjawab pertanyaan Mamanya dia hanya berdiam diri.
"Karina ada masalah apa nak, coba cerita ke Mama, tolong buka pintunya nak". Namun tetap tidak ada jawaban dari Mamanya. Bel rumah berbunyi, Mamanya Karina pergi membuka kan pintu dan ternyata itu Laura sama Tasya.
"Tante, Karina ada di rumah gak? tadi dia langsung pergi aja, kami khawatir". Kata Laura.
"Dia ada di rumah tapi dia mengurung diri di kamarnya, sebenarnya apa yang terjadi?".
"Emm, sebenarnya dia tidak lulus tes tante". Kata Tasya.
"Benarkah?, aduh Tante jadi khawatir sama dia, itu sebenarnya adalah impian dia dari lama banget, dia pasti sedih banget, Tante takut dia tertekan".
"Bagaimana kalau kami yang bicara sama dia, semoga aja bisa". Kata Laura.
"Iya, coba kalian berdua ajak dia bicara".

Setelah itu Laura dan Tasya menuju kamarnya Karina.
"Karina, Karina, ini kami, tolong buka pintunya, kami ingin bicara sama kamu". Kata Laura.
"Iya, Karina ayo buka pintunya". Tidak ada jawaban sama sekali. "Bagaimana ini Tante, Karina tak kunjung menjawab". Kata Laura "Mungkin dia butuh ketenangan dulu".
"Kalau begitu kami pulang dulu ya Tante". Kata Laura.
"Iya, hati-hati ya, terima kasih sudah memberitahu masalah Karina tadi". "Iya sama-sama Tante".

Mereka pun akhirnya pulang. Mamanya Karina tetap memanggil Karina dan tetap aja sama sekali tidak ada jawaban di dalam. Sampai malam pun tiba, Karina masih tak kunjung untuk keluar, Mamanya khawatir karena Karina belum makan, Mamanya takut kalau Karina begini terus akan jatuh sakit. Papa nya Karina juga sudah memanggil Karina tapi juga sama dia tak kunjung menjawab. Sampai akhirnya Papa nya mendobrak pintu dan terkejut melihat Karina menangis sampai bengkak matanya dan dia keliatan seperti depresi.
"Astaga Karina!, kamu kenapa Nak". Mamanya Karina menangis.
"Aku tak berguna, aku sudah belajar mati-matian tapi kenapa aku tidak lulus! Kenapa mereka saja yang lulus!" Kata Karina sambil sedikit berteriak.
"Aku benar-benar tak berguna!". Karina menangis sambil mengacak rambutnya. Mamanya Karina langsung memeluk anaknya dan menenangkannya.
"Sudah nak, masih ada kesempatan lain".
"Tapi itu adalah kesempatanku satu-satunya, Ma".
Mamanya Karina menangis dia tak tega melihat anaknya seperti ini. Hari demi hari telah dilalui kondisi mental Karina semakin buruk dia sering depresi, menangis, dan dia sering jadi menyalahkan diri sendiri sebagai seorang yang tak berguna. Tentu saja itu membuat Mama nya, Papa nya, Laura dan Tasya jadi sedih. Sampai pada akhirnya Karina jadi semakin depresi dan akhirnya dia menjadi gila, Karina di bawa ke rumah sakit jiwa, karena dia pernah mencoba bunuh diri, untungnya itu tidak terjadi. Sebenarnya Mamanya tidak ingin Karina dibawa ke rumah sakit jiwa tapi melihat keadaan anaknya membuat Mamanya jadi sangat sedih. Dan pada akhirnya Karina menjadi depresi dan gila karena impiannya tersebut tidak tercapai.

END

Udah segitu aja ya guys haha, ini sebenarnya cerita berdasarkan dari tugas UAS aku guys wkwk, jadi iseng2 upload aja. Buat kalian terima kasih yg sudah mau membaca cerita gaje ini🥰💖💖💖

Impian yang tak tercapai (two shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang