•Transmigrasi story•
Simak kisahnya dan ikuti alurnya.
•••
Alana Sastie Madison, gadis berkepribadian lugu dan sangat naif untuk ukuran gadis remaja SMA sepertinya. Alana adalah anak gadis bungsu dari seorang pengusaha tersohor di negara Indonesia m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mamah" Alana mendengkus kesal saat Velin tiba-tiba datang memeluknya dan menciumnya seperti anak kecil yang dimanjakan.
Aluna tersenyum geli melihat adiknya yang merasa risih, "Kenapa kamu? Kok kek risih banget? Padahal biasanya paling manja tuh" ejek Aluna membuat Alana mendelik tajam.
"Aku udah besar kak!" Elak Alana, namun tak dipungkiri hatinya menghangat, ia sedikit terkejut saat Velin datang memeluknya dengan sayang, Meylinda saja dulu tak membuatnya seperti itu, bagaimana ia tau kalau pelukan dari ibu senyaman ini.
"Tapi bagi kami, kamu tetap little girl kami" ujar Velin sambil mengintari meja makan dan duduk disamping suaminya.
"Kamu tetap adik bontotnya kakak" timpal Aluna.
Alana pun mendelik tajam, tidak tahu kah mereka bahwa mereka sekarang lagi berhadapan dengan seorang wanita muda berketurunan billionaire, Hilary Kylie Austin? Yang sayangnya menempati tubuh dari sosok Alana.
"Terserah kalian!".
Aluna dan Velin kompak tertawa melihat wajah kusut Alana. Dalam hati mereka sedikit merasa aneh, Alana itu gadis yang manja jika sudah berhadapan dengan Velin dan Aluna, namun sekarang gadis itu malah menunjuk raut wajah risih.
"Oh yah, mama lupa bilang sesuatu" Velin penepuk keningnya pelan ketika teringat sesuatu yang ia lupa katakan. "Keluarga Aldebaran, udah nyediain cincin pertunangan kamu dan Kenzo".
Kegiatan makan Alana terhenti, ah iya! Dia melupakan itu, besok tepat hari sabtu acara pertunangannya diselenggarakan, bagaimana ia bisa melupakan itu? Aishh, ini pasti karena terlalu sibuk berleha-leha diluar rumah bersama kekasihnya dan teman-teman membuatnya lupa diri.
"Maaf aku lupa, lalu bagaimana kebutuhan lainnya? Bukannya udah besok yah?".
Velin tersenyum penuh arti, "Semuanya udah pacar kamu yang handle, sweetheart" Ujarnya terkekeh pelan, "Bahkan beberapa hari ini dia yang paling sibuk urusin semuanya".
Uhuk uhuk
Alana dengan sigap mengambil air putih dan meminumnya karena terbatuk-batuk. Ia berdehem pelan menetralkan pita suara, "P-pacar?" Kaku-nya dengan suara sedikit serak.
Katakan saja lebay, Alana lagi-lagi dibuat speechless dengan tingkah pria itu. Sibuk? Bahkan pria itu terlihat santai seperti tidak terjadi apa-apa ketika bersamanya. Lalu apa ini? Pria itu benar-benar sudah bergerak banyak dibelakangnya.
"Kamu bayangin, cincin pertunangan kalian aja dia pesan langsung dari perusahan luarnegri, kamu mau tau ga cincinnya apa?..." Aluna tersenyum misterius, ia mengeluarkan ponselnya kemudian mengsearch sesuatu disana.
Aluna menggeleng miris, "Ini bener-bener gila sih, di design langsung dari brand limited editionnya ujarnya memperlihatkan cincin indah itu kepada Alana.