TERROR

4 0 0
                                    

Di sebuah negeri, ada yang bilang saat ini sedang tidak baik. Yah itu cuma menurut sebagian orang.


Kalian tahu ?, Mungkin ada benar nya kata mereka tapi, lupakan hal itu dan mari simak sebuah cerita yang akan ku suguhkan tentang sebuah kisah yang mungkin akan mengubah pandangan kalau Indonesia itu cukup baik jika di kelola oleh orang-orang yang benar dan tepat. Kesampingkan hal negatif dan ini hanyalah cerita fiksi oleh seorang penulis.


Baiklah mari kita mulai kisahnya.



TERROR

"Anak-anak, Ibu harap kalian sepulang sekolah langsung kembali ke rumah masing-masing dan jangan ada yang berkeliaran di luar. Faham !!!". Peringat seorang guru di jam pulang sekolah tegas. Kelas pun bubar dan murid-murid bergegas pulang. Yah bukan anak SMA kalau tidak ada beberapa siswa yang nakal dan malah keluyuran. Dan untuk pengingat saja, situasi saat ini daerah tersebut memang sedang tidak baik.



Beralih ke cerita lain, lokasi kantor pusat kepolisian setempat.

"Semua tim sudah bergegas ke lokasi, jumlah tersangka hanya satu, dia mengenakan rompi berbalut bom di badan nya dan bersembunyi di sebuah gedung pemerintahan setempat". Salah seorang polisi berpangkat IPDA. Nasution.

"Haah bisa repot jika kita salah langkah, di tambah massa semakin padat. Hadeeh ini asli penangkapan terois kan, bukan syuting film ?". Ucap salah satu anggota polisi yang akan melakukan pembekukan.


"Diam lah, dan ikuti saja instruksi komandan". Tegur salah satu teman nya.

"Bukan negeri berflower namanya kalau situasi begini malah jadi tontonan masyarakat. Tak usah khawatir, semua sedang di tangani oleh tim lain". Sahut salah satu nya lagi.



Lokasi, gedung pemerintah. Pusat kota A. Belakang gedung adalah sebuah jalan gang setapak dengan sisi lainya merupakan hamparan sawah yang luas.

"Jadi, untuk apa kesini Petra ?. Aku lihat di depan sedang ada penyergapan, bisa kau jelaskan ?". Ucap bocah SMA bernama Tomo.

"Jujur ya Pet, gua takut melewati jalan ini. Si Tomo bilang tadi kan ?". Seorang perempuan bernama Yani.

"Hah, kalian ini kenapa penakut begini. Ini kan jalan pulang kita memang lewat sini. Toh penyergapan nya juga di depan kan ?". Jawab Petra santai.

"Yah di depan, tapi pelaku bersembunyi di belakang kayaknya tuh". Sahut anak satu nya lagi bernama Ahmad sambil menunjuk pada pelaku teror.

"Ah sial, cepat sembunyi !!!". Mereka yang lumayan ketakutan bersembunyi di parit-parit sawah. Namun ada satu anak yang malah memberanikan diri menghampiri si pelaku teror.

"Ajig si bego, ngapain dia kesana sih". Geram Petra.


"Sepertinya bapak ketakutan, jika di liat dari out pit nya tak salah lagi bapak yang mereka cari kan ?". Tanya anak pemberani bernama Kujang.

"HAAAH !!!, a anak muda, b berani sekali kau menghampiriku. A aku i ini terois". Bentak si teroris yang justru seperti sedang ketakutan.

"Sudah keliatan dari awal, bapak sebenarnya ketakutan kan ?". Sahut Kujang.

"Kau tahu apa soal diriku, akan aku ledakan semua isi gedung ini sekarang juga". Ancam si teroris.

"Bapak yakin ?, Sudah 10 menit bapak duduk kebingungan. Dan tidak melakukan apa-apa".

"WOY KUJANG!!!, NGAPAIN KAMU DI SITU BEGO ?". Teriak Petra.

"TIDAK APA-APA PET, TENANG SAJA. KALAU KALIAN JUGA PEMBERANI DATANG SAJA KESINI". Balas Kujang menengok ke belakang. Perlu di ketahui, gang tersebut luput dari pengamanan polisi karena jalan menuju ke gang tersebut sudah terhalang oleh massa yang ingin melihat kejadian TKP.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TEROR DI GEDUNG PEMERINTAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang