Tok tok tok
Suara pintu diketuk pelan dari luar lalu sang guru membukakan pintu untuk orang yang mengetuk tadi
"Haechan? Kenapa sampai terlambat masuk nak?" Ucap guru wanita yang berusia memasuki kepala empat namun masih sangat cantik, Kim Irene.
Bisa Haechan lihat saat wanita itu tersenyum manis namun tatapan matanya terlihat sembab dan sendu, Haechan yakin wanita ini semalam hanya menghabiskan waktu menangisi kematian anaknya namun tak diberikan ijin dari pihak sekolah, atas perintah Seo Haechan tentunya.
"Saya kelelahan dan istirahat sejenak di UKS, dan sepertinya anda sangat lelah apa perlu istirahat saem?" Tak ada rasa bersalah ataupun semacamnya yang menghantui pikiran Haechan, dia hanya senang dan gemar melakukan apa yang membuatnya puas
"Ah tidak Haechanie, mari masuk nanti kau lelah berdiri disana, dan anak-anak buka halaman bla bla bla. . ."
Bel istirahat berbunyi, anak-anak dengan semangat keluar kelas dan menuju kantin sedangkan Haechan sangat lesu dan ingin menuju ruangannya saja, tapi niatnya itu harus ditunda terlebih dahulu saat sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya
"Ada apa Mark?" Mengerutkan keningnya karena dengan tiba tiba lelaki didepannya ini menghambat rencana awal Haechan
"Ada yang ingin ku bicarakan" menjeda ucapannya sebentar "tentang hubungan kita" Haechan yang tadinya tak bersemangat dan untuk sesaat ia merubah gestur tubuh dan menarik Mark kearah ruangannya
Sesampai didepan pintu dengan cepat Mark membalikkan tubuh Haechan untuk menghadap kearahnya
"Mark -mmpph"
Mark mencium bibir Haechan dengan begitu lapar dan membuka pintu dengan terburu buru, setelah keduanya masuk tak lupa Mark mengunci pintu ruangan tersebut dan mendorong Haechan ke sofa yang tersedia disana
"Hey jangan terburu-buru babe" Haechan menyeringai saat melihat Mark mulai melepas satu persatu kancing bajunya
"Diamlah!" Titah Mark, tak mau kalah Haechan pun turut membuka pakaiannya dengan cepat hingga keduanya sekarang full naked
Sedikit meludahi kedua jarinya lalu mengarahkan ke lubang Haechan dengan pergerakan cepat, Haechan yang belum siap tergelojak kaget saat merasakan sesuatu yang menerobos masuk ke tubuhnya
"M-markhh"
"Aku tau kau juga menginginkannya jadi diamlah dan desahkan dengan Indah namaku"
Plakk
"Bangunlah Seo Haechan! Apa kau tak malu melenguh seakan kau sedang dimasuki?" itu teman sebangku Haechan, Huang Renjun terkenal dengan keangkuhan dan sifat pemarahnya tak jarang dia hanya mendiamkan orang² bodoh yang selalu menatapnya dengan kekaguman akan kecantikannya
"aishh sialan kau dan tolong ingatkan aku untuk membunuhmu nanti" haechan mendelik tajam kearah Renjun dan yang ditatap hanya acuh, toh Haechan takkan melakukan hal buruk terhadapnya
"mimpi mu terlalu indah sampai mendesah begitu? apa kau perlu pergi ke toilet untuk menuntaskannya?" ujar Renjun dengan seringai dibibirnya
"Sialan kau Huang!!" Haechan berteriak dan untungnya tak ada satupun murid didalam kelas kecuali mereka berdua, Haechan berdiri sembari mengumpulkan nyawanya yg masih gentayangan kemana-mana
"Mau kemana kau?"
"Pulang!"
"Dasar tak tau malu"
"Terserah"
Sesampainya Haechan dirumah, ia langsung menekan pin masuk lalu berjalan menuju kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur king size nya, ia merasa gerah dan berinisiatif untuk mandi
![](https://img.wattpad.com/cover/290039492-288-k633782.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me or My
FanfictionMenceritakan seorang pemuda berhati dingin dan tak tersentuh. Lee Donghyuck, pemuda yang awalnya adalah anak laki-laki manis dan ceria berubah seiring berjalannya waktu menjadi pemuda yang gemar membunuh dan menyiksa orang lain jika malam tiba. Seo...