Beberapa menit kemudian baby kana sudah tidur dan mew yang melihat bayi mungil nya sudah tidur perlahan bangkit dari tempat tidur dan sebelum pergi ke ruang kerja nya mew mencabut dot tersebut dan Menganti nya dengan empeng.
Setelah nya mew langsung keluar dari kamar menuju ke arah ruang kerjanya.
.
.
.
.Sesampainya di ruang kerja.
Mew langsung mendudukkan dirinya di kursi kerja nya dan mulai mengerjakan berkas-berkas tersebut.
.
.
.
.
Beberapa menit kemudian mew masih saja sibuk mengerjakan berkas-berkas nya.Tiba-tiba mew mendengar suara tangisan dari kamar milik nya.
"HUWAAAA DIDI HIKS HUWEEE"
"Kana"gumam mew.
Mew langsung bangkit dari duduknya dan langsung berlari ke arah kamar milik nya.
.
.
.
.
.
Sesampainya di kamar mew langsung membuka pintu kamar nya dan bisa ia lihat baby kana menggeliat di atas ranjang dan jangan lupa tangisan dari baby kana."Hey baby kenapa menangis sayang"tanya mew.
Mew langsung mengendong tubuh mungil baby kana dan memenangkan nya.
"Hiks pucing didi hiks huaaa"tangis kencang baby kana.
Mew langsung mengecek suhu tubuh baby kana dan dugaan nya benar kalau bayi mungil nya demam.
"Kita pergi ke dokter na"ucap mew.
"Hiks dak au hiks ana atut hiks di cuntik hiks"ucap kana.
"Gak di suntik sayang hanya di periksa saja baby"ucap mew lembut.
"Hiks dak au potok na hiks huweee"pekik baby kana.
Mew menghela nafas pasrah dan langsung membawa baby kana keluar kamar menuju ke dapur untuk mengambil obat.
.
.
.
.
Sesampainya di dapur mew langsung saja mengeluarkan obat penurun panas,,mew membuka tutup obat penurun panas itu dan menuangkan nya ke sendok."Sekarang baby minum obat na"ucap mew.
"Hiks dak au num bat ait didi hiks"tolak baby kana.
"Tidak pahit baby ini obat nya manis sayang"ucap mew.
"Hiks benal dak hiks ait didi hiks"tanya kana dengan isak kan kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡╠BABY KANA╣♡
Short Storymenceritakan tentang seorang bayi perempuan yang memiliki wajah cantik, imut, manis dan lucu, yang terpaksa di buang oleh ibu kandung nya karena sang suami yang ingin membunuh anak nya. "Nak maaf kan bunda ya sayang, bunda terpaksa membuang kamu sup...