• 015 •

2.2K 374 38
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (✿❛◡❛)

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that (✿❛◡❛)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjelang ujian akhir Haechan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Jeno. Alasannya belajar. Iya sih belajar, belajar dengan maksud terselubung. Renjun, sialnya menjadi third wheel di antara sahabatnya dan calon pacar sahabatnya tersebut. Meski begitu, Renjun tidak mengeluh. Tidak seperti kemarin-kemarin saat dia masih gencar-gencarnya mengejar Jaemin, gadis itu jauh lebih tenang sekarang. Fokus pada ujian juga mungkin, sampai-sampai Haechan khawatir. Haechan sendiri yanh meminta Renjun untuk berhenti mengejar Kakaknya tapi tidak dia sangka dampaknya akan seperti ini. Renjun menjadi orang yang berbeda sekarang. Bagaimana gadis yang ceria yang biasanya banyak mulutnya tiba-tiba menjadi pendiam dan serius seperti ini? Kalau boleh Haechan ingin menarik lagi kata-katanya kemarin.

"Njun..."

Haechan ingin menanyakan bagaimana dengan Jaemin tapi melihat ekspresi Renjun yang tidak begitu baik membuat Haechan mengurungkan niatnya untuk menyebut nama Jaemin di depan Renjun. Jangan sampai dia mengamuk. Tidak lucu kan kalau mereka diusir dari perpustakaan padahal mereka belum ada setengah jam ada di sana.

"Sudah sampai halaman berapa belajarnya?"

"Seriously, Chan? Jangan belajar berdasarkan halaman. Belajar berdasarkan kisi-kisi yang sudah diberikan oleh guru sebelumnya."

"Kisi-kisi yang mana, Njun?"

Renjun memutar bola matanya malas. Inilah kalau punya teman yang di kelas kerjaannya hanya bengong jadi tidak memperhatikan apa yang dikatakan guru mereka di kelas.

"Ku pikir kisi-kisinya sama di semua kelas. Ini Haechan buku paketku. Sudah ku tandai semua yang harus dipelajari berdasarkan kisi-kisi yang diberikan oleh guru."

Jeno tiba-tiba muncul dengan setumpuk buku paket yang kemudian dia letakkan di atas meja di dekat Haechan.

"Kalau buku-bukumu kamu berikan semuanya padaku, kamu belajarnya pakai apa Jen?"

"Pakai bukumu. Kita tukaran. Lagipula aku sudah tahu apa yang harus dipelajari. Aku punya catatan hehe"

"Enak sekali ya Chan, punya calon pacar sebaya yang pintar? Masa depanmu terjamin."

"Masa depanmu juga terjamin Njun kalau kau dengan Kak Nana. Dia punya kebun binatang yang besar dengan pemasukan─"

Haechan segera mengunci mulutnya karena Renjun menatapnya dengan tatapan menusuknya seakan ingin menelan Haechan hidup-hidup. Suatu kesalahan yang besar karena Haechan seperti yang tadi dikatakan Haechan sendiri yang meminta Renjun untuk berhenti berharap pada Jaemin. Situasinya mulai canggung tapi Jeno berhasil mengalihkan perhatian mereka dengan mengajak Haechan untuk mulai belajar.

Di saat mereka sudah mendapatkan fokus mereka untuk belajar. Layar ponsel Renjun di atas meja tiba-tiba menyala. Haechan sempat curi pandang sekilas untuk melihat siapa yang menelepon Renjun. Jelas-jelas nama Jaemin tertera di sana tapi Renjun tidak mengangkatnya. Dia bahkan mengaktifkan mode silent lalu membalikkan ponselnya di atas meja agar dia tidak terganggu lagi dengan telepon atau pop-up notifikasi dari ponselnya, terlebih dari Jaemin. Membuat Haechan penasaran apakah Jaemin serung menelepon dan mengirimi Renjun chat sejak kejadian itu. Bahkan sampai mereka pulang pun Haechan masih saja memikirkan hal itu.

Little Princess • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang