Halo pembaca :)
Aku Nabila Anindya. Keluargaku sering memanggilku dengan nama Nana.
" Nana, kamu sudah siap nak ?, ayo sarapan nanti telat ospeknya", Suara mamah ku memanggilku. "Iya Mah, ini Nana sudah siap". Tidak membutuhkan waktu lama aku segera membawa tas dan perlengkapan ospek lainnya menuju ruang makan.
"Selama Pagi Mah, Pah. Eh Ozan, udah siap juga loe" begitulah sapaanku untuk mamah, papah dan ozan.
"Wiih, sudah dong. Duluan gue ya siapnya. Emang loe harus dipanggil nyokab dulu.
Papah melihat kami yang sedikit adu mulut pun menengahi "Sudah, pagi ini sudah ribut aja kalian berdua. Ayo Nana segera sarapan, hari ini kamu ospek harus berangkat lebih pagi dari biasanya. Kamu juga Fauzan, kamu ketua Osis dan hari ini juga MOS, jangan lupa sampai telat juga".
Begitulah, obrolan keluarga Nana di meja makan. Papahnya Nana dan Fauzan adalah seorang pengusaha multinasional. Kampus yang menjadi tempat Nana kuliah, berdiri di bawah naungan yayasan milik perusahaan papanya. Nabila yang sederhana meminta papahnya dan semua dosen kampus untuk merahasiakan identitas Nana yang sebenarnya. Nana tidak ingin orang segan hanya karena Nana anak pemilik Yayasan kampus. Nana juga tidak ingin ditempatkan dikampus dimanfaatkan oleh orang lain.
Dengan Nana, semua orang yang mengenal Fauzan sudah tahu jika Fauzan adalah anak dari pengusaha Chandra Ari Wibowo, sekaligus donatur terbesar dan utama di sekolah. Namun, walaupun papahnya memiliki kekuasaan di sekolah, Fauzan terpilih menjadi ketua Osis tetap melalui pemilihan umum yang sah.
-------------
Nana tiba dikampus dengan diantar oleh sopir yang dipercayakan papahnya untuk mengantar jemput, padahal Nana sudah berulang kali menolak fasilitas mobil plus sopir yang diberikan papahnya.
Rambut hitam lurus tergerai sebahu, dengan jepit rambut warna hijau tosca di atas telinga. Wajah yang putih tanpa makeup tebal dan bibir merah muda hanya teroles lipgloss membuat Nana memiliki kecantikan yang tidak membosankan.
Nana memasuki gerbang kampusnya dengan mengenakan pakaian yang sama seperti mahasiswa lainnya, yaity kemeja putih, celana kain hitam dengan mengenakan sepatu kets. Penampilan Nana sebenarnya sederhana sekali dan sama dengan temannya, namun semua pandangan mata tertuju padanya.
Nana berjalan dengan santai, dengan melihan kanan-kiri lingkungan kampusnya, hingg dia tidak sadar tertabrak oleh mahasiswa lain sampai tersungkur.
"aduh, kalau jalan hati-hati dong jangan nabrak" keluh Nana.
"eh eh sory ya. Gue enggak sengaja, gue buru-buru. Sekali lagi gue minta maaf."" jawab seorang cewek rambut panjang yanng berdiri sambil memegangi tangan Nana karena ingin minta maaf.
"Iya, enggak apa-apa. Lain kali hati-hati ya. Buru-buru boleh namun harus tetap hati-hati"
"eh Iya, lain kali gue bakal lebih hati-hati lagi. Sekali lagi gue minta maaf ya. Ada yang luka nggak ? kita ke ruang kesehatan ya kalau memang ada yang luka"
"Enggak kok, gue baik-baik aja. Aman, enggak ada yang luka. Eh tunggu, loe maba juga ya?" Tambah dan tanya Nana.
"Iya gue Maba. Kenalin gue Mery. Nama loe" Jawab Mery. cewek yang baru saja sudah menabrak Nana
"Gue Nana, salam kenal. Jadi mulai sekarang kita teman ya?" jawab dan tanya Nana.
"Wah seneng banget gue, akhirnya dapet temen juga. Gue tadi bingung mau tanya-tanya ke siapa. oke Kita sekarang teman Na", jawab Mery dengan mengangkat jari kelingkingnya sebagai tanda berteman
"Yaudah yuk, kita ke aula. Nanti telat dihukum lagi" ajak Nana.
"Oke yuk, gue juga nggak mau, baru hari pertama udah di hukum aja"
Setelah percakapan mereka Nana dan Mery menuju Aula yang berada di belakang gedung rektorat. Ternyata sampai di depan aula sudah ramai dengan para maba dari berbagai program studi dan fakultas yang sedang antri absen. Ternyata Nana dan Mery mengambil jurusan yang sama yaitu Kedokteran.
Di depan meja absen lagi-lagi Nana tertabrak orang dari samping, sampai pinggangnya menabrak sudut meja .
"Aduh, sakit" cicit Nana sambil memegangi pinggangnya
"Nana, kamu nggak apa-apa ? mana yang sakit, Na? Tanya Mery orang yang berdiri dibelakang Nana.
"Eh Sory, gue enggak sengaja nabrak loe. Perlu ke ruang kesehatan? tanya cowok itu
Nana yang masih merasa sakit memegangi pinggangnya, kemudian dia merasa melayang sperti terbang.
.
.
.
bersambung.....:)
.
.
__Nantikan part selanjutnya. Jangan lupa follow dan tulis komentar dibawah ini ya. Maaf masih sangat jauh dari sempurna. Baru mencoba menulis ini__
YOU ARE READING
Akankah Ego Mengalahkan Cinta ?
RomanceGoal terbesar dalam hidup gue yaitu gue bisa mewujudkan cita-cita gue. Gue percaya cita-cita gue tidak akan tercapai kalau ada CINTA yang ikut campur didalamnya. Gue yakin, bisa bersikap biasa saja kalau nanti CINTA itu datang. Tapi, apakah hati gu...