One

946 48 2
                                    

Keseharian Lee Taeyong sangat menyenangkan apalagi dengan kehadiran kekasih yang selalu menemaninya selama dua tahun ini.

Menduduki bangku sekolah menengah atas membuat Taeyong semakin pusing dengan berbagai macam tugas yang mengisi hari hari nya.

Mark menjaga nya sepenuh hati membuatnya merasa luar biasa senang, bahkan sikap clingy nya terkadang membuat Mark tertawa.

"Sayang, sudah selesai?" Mendengar suara yang sangat dikenal nya Taeyong menoleh. Senyuman nya merekah saat melihat siapa orang itu, penyemangatnya.

Bibir Taeyong yang tadi melempar senyuman manis nya, menjadi mengulum bibirnya sendiri. "tugas tugas ini semua! god, aku bisa gila"

Mark mengusak rambut coklat Taeyong, duduk di sebelah kekasihnya ikut melihat tugas tugas yang luar biasa banyak itu. "kemarikan, kau makan siang dulu"

Taeyong tersenyum senang, kelebihan memiliki kekasih pintar. Lee Taeyong sangat beruntung.

Menunduk untuk mengecup pipi Mark, "love ya bae" Mark tertawa melihat tingkah menggemaskan Taeyong. Menoleh menatap boba eyes Taeyong yang sedang menatapnya juga, Mark mengecup pucuk hidung Taeyong, "love you too sweetie"

Taeyong berjalan ke arah dapur, oh dia sedang di rumah nya sendiri dan Mark berkunjung ke tempatnya. Hubungan selama dua tahun, tidak mungkin Taeyong tak memperkenalkan Mark kepada kedua orang tua nya.

Menjalin hubungan sejak kelas tiga sekolah menengah pertama, Taeyong dan Mark mampu berhasil sampai dua tahun lama nya.

Walau terkadang memang Taeyong yang menangis atau bahkan dia yang berteriak memaki Mark karena kesalahan lelaki nya, tak bisa di pungkiri dia memang menyayangi lelaki bule itu.

Taeyong membawa piring berisi makan siang nya ke ruang tengah dimana Mark mengerjakan tugasnya tadi.

Please god! Lelaki nya luar biasa panas! Apalagi dengan kacamata yang membingkai mata indah nya.

Mark yang menyadari kalau Taeyong masih berdiri disana melempar senyuman, "ada apa? kau sudah selesai makan?"

Taeyong menggeleng, ikut duduk di sebelah Mark, Taeyong meletakan piring nya di atas meja memamerkan makan siang yang lezat itu. "kau sudah makan?" tanya Taeyong

Mark mengangguk, mengecup pipi Taeyong lagi, "makan lah, makan yang banyak agar kau tidak terlalu kurus" Taeyong tertawa dan mengangguk paham.

Mark selalu mengingktatkan nya untuk makan agar dia membulat. Tentu saja Mark ingin kekasihnya tetap sehat, namun di satu sisi Taeyong suka tubuh kurusnya saat ini. Dia berencana mengambil modeling dan mempertahankan bentuk tubuh nya sekarang.

"ini ku beritahu, sebelum kau mencari ini cari lah dulu bilangan nol nya. Setelah kau mendapatkan nya kau cari dua lain nya, kau tentukan mana yang hasilnya minus dan plus. Tergantung soal, disini mereka membutuhkan yang minus, pilihlah yang minus. Setelah itu kau--"

Taeyong membungkam mulut Mark dengan bibirnya sendiri. Mark tersenyum miring membiarkan kekasih cantik nya mendominasi.

Taeyong mengalungkan tangan nya di leher Mark bersamaan dengan berpindah duduk ke pangkuan nya.

Tangan Mark yang tadi mengenggam pena pun melingkar indah di pinggang ramping Taeyong, membalas lumatan kekasih cantik nya.

Taeyong meliar, lidahnya dia julurkan untuk segera di belit oleh si tampan. Mark yang paham pun membelitkan dua benda tak bertulang itu, mengecap saliva satu sama lain.

Mendorong Taeyong untuk berbaring di bawahnya, Mark membiarkan Taeyong meremas kuat bahu nya. "mmhh"

Pukulan lembut di dada membuat Mark melepaskan ciuman panjang itu.

Di tatapnya wajah cantik Taeyong yang memerah di pipi dan bibirnya. "kau tau aku tak pernah bisa menahan diri kan?"

Taeyong tersenyum senang, "kau tak perlu menahan diri, i'm yours" Dengan kata itu, Mark menggendong Taeyong membawa nya ke kamar Taeyong

-.-



Terbangun dengan tubuh tanpa sehelai benang pun, Taeyong menepuk sebelahnya mencari kekasih tampan nya.

Namun nampak nya Mark tidak disana, Taeyong mengambil ponsel nya melihat jam dan juga notifikasi yang muncul.

20.23
Friday, 13 November

i.message
bae! 1 hour ago
hey, aku tak tega membangunkan mu tugas mu di atas meja dan makan malam lah...

i.message
ten 1 hour ago
bitch, ku harap kau tak akan menyesal melihat ini...
and five more messages

Jari Taeyong bergerak cepat membalas pesan Mark, hanya mengingatkan nya makan malam dan mengucapkan selamat malam untuk nya.

Pesan Ten? tidak penting, besok dia bertemu dengan sahabatnya itu dan biasanya hanya sesuatu yang tidak penting seperti tugas baru atau model tampan atau apalah yang di sukai Ten.

Taeyong menyingkap selimut dengan kaki nya, oh shit...Rasanya tubuhnya seakan terbelah dua. Walaupun memang dia sering melakukan nya tetap terasa menyakitkan sekaligus menyenangkan.

Duduk di pinggiran kasur, Taeyong bisa merasakan lubang nya yang penuh dengan lelehan sperma Mark. Mengingat beberapa jam lalu saat mereka bercinta, rasanya benar benar menyenangkan.

Taeyong menungging menaikan bokong padat nya. Dua jari nya dia masukan untuk menarik keluar sperma Mark di dalam nya, agar tak terasa lengket saat berjalan.

Menarik tissue dengan cepat, Taeyong memindahkan lelehan cairan lengket itu ke tissue dan membuang nya ke tempat sampah.

Kini dia membuka kamera ponsel nya, bukan untuk mengambil foto bugil. Taeyong melihat lubang nya yang memang membengkak, sepertinya dia harus mengoleskan salep lagi.

Menaikan ponsel nya menatap tubuhnya, untung saja Mark meninggalkan bekas di dada dan perutnya. Orang tua nya tak akan bertanya tanya tanda kemerahan kalau terletak di lehernya.

Taeyong bergerak menarik kaus yang tergeletak asal di lantai nya dan memakai nya cepat. Dia harus makan malam sekarang untuk mengisi perut nya

TBC

hey guys, aku balik sama book baru masih soal Jaeyong dan masih baku. Disini ada sedikit bumbu spice nya, ga ruwet ruwet juga soalnya aku ga tegaan juga pusing kalau mikir yang plot twist banget gitu.

Disini juga age gap ya, dan banyak hal yang gaboleh di contoh so di saring cerita nya yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang