010. CAMP PLAN

87.2K 11.3K 1.5K
                                    

oOo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oOo


  Jam pelajaran telah usai. Luna mulai membereskan barang-barangnya. Sejenak ia melirik bangku Alpha yang sejak pagi hingga siang ini tidak berpenghuni. Entah kemana perginya pria itu. Terakhir kali bertemu adalah di mobil, setelah itu, Luna tidak lagi melihat keberadaannya. Luna mengedikkan bahu. Mencoba cuek, walau hati dan pikirannya sangat penasaran.

  Meski ada baiknya juga Alpha menghilang dari pandangannya. Sebab kejadian tadi pagi masih menyisakan rona malu diwajah Luna. Setelah pengakuan tentang Tessa yang ternyata adalah adiknya, entah kenapa Luna dibuat senyum-senyum sendiri. Sebenarnya Luna juga heran, bagaimana bisa Alpha menebak pikirannya begitu cepat? Atau mungkin ia memang mudah ditebak? Entahlah..

  Yang pastinya, Luna menjadi sangat malu untuk bertemu dengan Alpha lagi. Terlebih ada Tristan disana. Luna berharap semoga pria tampan itu tidak berpikiran aneh-aneh tentangnya. Dan berprasangka jika dirinya terlihat begitu tertarik pada sosok Alpha. Walau sebenarnya hal itu tidak sepenuhnya salah.

  Kembali, Luna tidak dapat menahan senyum dibibirnya. Beruntung kelas sudah kosong sehingga teman-temannya tidak akan mengira ia gila kerena terus tersenyum tanpa sebab.

  Luna menggeleng sembari memukul pipinya pelan. Tidak ingin berlama-lama dalam kelas yang malah nanti akan membuatnya benar-benar gila, Luna lantas berbalik dan melangkah keluar seorang diri. Namun langkah Luna harus terhenti ketika menemukan ada banyak siswa berkumpul di depan mading.

  Siswa yang didominasi oleh teman-teman kelasnya.

  "Ini ada apa?" Luna bergumam pelan. Karena rasa penasaran yang membara, ia lantas bergerak maju menghampiri kerumunan itu.

  Memanfaatkan tubuhnya yang kecil, Luna mulai menyelip diantara orang-orang. "Permisi.." Luna berusaha untuk berada dibagian paling terdepan. Hingga akhirnya perjuangannya terbalaskan. Kini Luna telah berdiri tepat di hadapan mading sekolah.

  Ternyata ada sebuah pengumuman di papan lebar itu. Luna mulai membacanya seksama. Mencari tahu apa yang membuat orang-orang menjadi begitu tertarik mendatanginya.

  ANNOUNCEMENT

  Diberitahukan kepada seluruh siswa siswi kelas tiga untuk mengikuti acara perkemahan yang akan diadakan pada hari Rabu hingga Sabtu, dalam rangka memperingati hari ulang tahun sekolah. Segala persiapan, kendaraan maupun konsumsi akan ditanggung oleh pihak sekolah.

  Sekian,
  Terima kasih.

  "Kemah? Tumben.." Luna bergumam pelan. Selama tiga tahun bersekolah, baru kali ini pihak sekolah mengadakan acara Perkemahan. Padahal ulang tahun sekolah yang telah berlalu bahkan tidak pernah mengadakan perayaan semacam ini.

STALKER (S#6) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang