Bagian 1 - Awal kisah

14 0 0
                                    

"Eh mbak Arun, mau kuliah ya mbak"

"Iya bu"

"Semangat ya mbak. Pasti stress banget sama tugas-tugas nya"

"Ibu bisa saja. Terima kasih ya bu"

Perjalanan yang menghabiskan waktu panjang, melewati jalanan panjang.

"Akhirnya sampai"

Bangunan besar dan luas. Semua orang berlalu-lalang. Bangunan tersebut adalah sebuah universitas. Memiliki banyak jurusan, dan gedung yang berbeda-beda setiap jurusan nya.

Seorang gadis cantik, tinggi, memiliki warna kulit kecoklatan. Rambut nya panjang, mata coklat, dan bibir berwarna merah muda.

ARUNIKA BESTARI KELAYA
Arunika : Cahaya matahari setelah terbit
Bestari : Berpendidikan
Kelaya :Wanita cantik

"Arun, hari ini banyak tugas?"

"Iya. Banyak tugas yang harus di periksa dosen"

"Bisa tidak ya, lulus tanpa harus mengerjakan tugas"

"Kamu ini ada-ada saja"

"Lama-lama otak ku memikirkan hal yang tak jelas. Semua pertanyaan yang tidak masuk akal selalu muncul"

"Itu tanda nya, rasa ingin tahu mu besar. Kamu suka membayangkan banyak hal"

"Kamu tahu saja kalau aku suka memikirkan banyak hal. Saking banyak nya, aku hampir gila"

NAURA SAVITA
Naura : Cahaya yang bersinar terang
Savita : Matahari

•-------------------•

"Kau lihat perempuan di gedung dua? Di sana ada perempuan yang benar-benar cantik"

"Anak jurusan Kedokteran juga ada. Perempuan yang ku incar ada di sana"

"Kalian ini selalu saja membicarakan tentang perempuan"

"Dasar persetan. Kenapa kau memukul kepala ku-?!" - YUDHA RADITYA [Raditya : Sinar matahari ]

"Lihat saja nanti. Akan aku balas kau Mahes" - DIMAS BRAMANTIO [Bramantio (Jawa): Semangat]

"Maaf maaf. Habisnya kalian terus membicarakan tentang perempuan"

ARJUNA PUTRA MAHESA
•> Arjuna : terang, putih, dan bersih (Sansekerta)
•> Mahesa : pemimpin kuat/pemimpin hebat/pemimpin agung (Sansekerta - Maheshwara)

"Wajar jika kita selalu membahas tentang perempuan. Itu artinya kita normal" - Yudha

"Tapi tidak setiap waktu. Hidup mu hanya tentang perempuan, perempuan, dan perempuan"

"Halah, nanti juga saat kau tertarik dengan perempuan, kau akan terus memikirkan nya setiap saat" - Dimas

"Tapi setidaknya aku tidak akan bodoh seperti kalian"

"Kurang ajar kamu Mahes" - Yudha

•---------------•

"Eh, Arun?" sebuah sapaan yang tiba-tiba

"Eh Dimas. Ya ampun, sudah lama sekali kita tidak bertemu. Apa kabar?"

"Baik, kamu sendiri?"

"Baik. Oh iya, kamu sendirian?" Tanya Aruna

"Tidak. Nanti ada 2 teman ku yang ke sini" jawaban yang hanya di respon anggukan

"Eh iya, ngomong-ngomong bagaimana kuliah kamu?"

Janji Yang Masih DitungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang