"Ok, sekarang aku harus melewati desa kecil disana" kata Tasya melihat dari atas bukit perbatasan yang lumayan tinggi. Tasya pun turun ke bawah untuk memulai perjalanan pertamanya. Tasya harus melewati kebun Apel yang letaknya tidak jauh dari desa Clover, pohon-pohon yang subur dan banyak memiliki buah apel yang sangat merah dan segar. Tasya mencoba untuk meraih apel itu, tetapi lompatan-nya sia-sia saja.
"Hey!" Seseorang berteriak kepada Tasya, Tasya pun berbalik dan melihat seorang kakek tua yang sedang berjalan kearahnya sambil membawa cangkul, "Ah! Maaf kan aku kek, aku tidak tahu kalau ini kebun orang" kata Tasya sambil membungkuk-kan badan-nya,
"Hmm, sepertinya aku pernah melihatmu" kata kakek itu, "dimana ya?" Kata kakek itu sambil mengingatkan memorinya, "oh iya, tentu saja kau pasti princess Vanessa iya kan? Aku ingat denganmu saat, aku masih muda dan kau masih kecil, saat itu kau sering ke kebun apel ini untuk memetik buah apel yang segar, dengan ditemani oleh tunanganmu....hmm...siapa ya namanya....Oh iya, prince Dexter" kata kakek itu.
"Apa!?" Kata Tasya kaget, kepala Tasya mulai pusing pandangannya mulai kabur, "Tunangan? Dexter? Ah!! Kenapa kepalaku sakit sekali!" Kata Tasya sambil memegang kepalanya.
"Ka-kau tak apa princess?" Tanya kakek itu,
"A-aku tak apa, mungkin anda salah orang, aku bukanlah Princess Vanessa" kata Tasya,
"Apa maksudmu? Jelas-jelas kau princess Vanessa" kata kakek itu dan mengeluarkan sebuah foto dari kantongnya, "lihat ini foto kita saat kau pertama kali datang kesini, saat, itu kau masih kecil dan kau selalu memintaku untuk mengambilkan kau buah apel dari pohon-nya" kata kakek itu.
"A-aku tidak ingat tentang itu" kata Tasya, "heran, kenapa kakek ini memanggilku Princess Vanessa juga? Saat pesta Masquerade Party prince Dexter juga menganggapku sebagai princess Vanessa, apa aku mirip dengan-nya? Sampai aku dikira princess Vanessa" Batin Tasya,
"E-princess?" Panggil kakek itu,
"Ah! Iya maaf, apakah aku boleh melihat foto itu?" Tanya Tasya,
"Tentu" jawab kakek itu dan memberikan-nya kepada Tasya.
Tasya melihat foto itu dan melihat seorang gadis disampingnya, "Aku!?" Batin Tasya Kaget. "Ah!" Kepalanya mulai pusing dan pikiran-nya menjadi kacau, pandangan-nya sekarang tidaklah jelas gelap hingga Tasya jatuh pingsan.
"Princess!"
****
Tokk...tokk...
"Ya?" Jawab tuan Al dan segera membuka-kan pintu rumah dan melihat prince Dexter yang telah berdiri di hadapan-nya. "Prince Dexter? Ada perlu apa anda ke rumah saya?" Tanya tuan Al,
"Dimana Tasya?" Tanya prince Dexter,
"Dia sedang pergi" jawab tuan Al tegas,
"Kemana?" Tanya prince Dexter,
"Mencari Diamond Sword di gunung drago" jawab tuan Al,
"Sendiri!? Kenapa anda tidak menemaninya?" Tanya prince Dexter,
"Dia pergi tiba-tiba pada saat aku sedang pergi keluar kota" jawab tuan Al.
Prince Dexter pun langsung berlari menaiki kereta dan kembali ke istana untuk segera mengejar Tasya.
"Sepertinya prince kecil itu juga ingin mati" kata nona Layla,
"Sepertinya begitu" jawab tuan Al dan menutup pintu rumahnya.
Setibanya di istana prince Dexter langsung berlari ke kamarnya dan langsung mempersiapkan barang-barang yang akan dibawanya. Tas, makanan, Gold, pedang dan kalung berharganya akan dibawa oleh prince Dexter diam-diam dari orang tuanya. Keluar dengan diam-diam, menggunakan jubah bertudung hitam untuk menutupi dirinya, prince Dexter membawa kudanya keluar istana dan pergi menyusul Tasya yang telah pergi duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Princess (END)
FantasyTasya sebenarnya adalah princess Vanessa, princess dari kerajaan Fiore. Menjelang pesta dansa, mengingat hilangnya princess Vanessa, prince Dexter tunangan princess Vanessa? menyimpan perasaan pada Tasya yang selalu membuatnya teringat akan princess...