Chapter 10

4K 654 68
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

"Aku pulang!"

"(Name)! Kau berhasil membawa pulang Rindou!" Ran terkejut karna gadis itu berhasil pulang dengan selamat dan membawa kembali adiknya.

(Name) menatap sebal ke arah Ran. "Memangnya kau mengira aku selemah seperti yang kau pikir dan tak bisa membawa pulang Rindou?"

Sanzu menghapus noda darah di wajah (Name) menggunakan tisu. "Kau selalu mengomeliku kalau aku pulang dalam keadaan penuh darah. Sekarang kau juga malah pulang dalam keadaan penuh dengan darah."

"Ya maaf, soalnya lawanku ada sekitar 20 orang di sana."

Yang lainnya hanya menatap tak percaya kepada gadis Uchiha itu. Mereka tak menyangka kalau ada seorang gadis yang mampu mengalahkan 20 orang pria dengan seorang diri saja. Sepertinya Mikey tidak salah memilih (Name) bergabung dengan Bonten. Ran mengambil tubuh adiknya dan berterima kasih kepada (Name) karna sudah mau menyelamatkan adik laki-lakinya yang telah diculik oleh geng lain.

(Name) tidak mempermasalahkannya. Selama dia mendapatkan hiburan untuk memuaskan dirinya. Dia dengan senang hati akan melakukannya, tanpa memedulikan harus mengotori kedua tangannya.

"Kalau begitu aku ke kamarku dulu, mau ganti pakaian sekalian mandi. Soalnya tubuhku sudah bau amis karna terkena darah." pamit (Name).

(Name) dengan riangnya berjalan menuju ke arah kamarnya. Sedangkan yang lain hanya menatap gadis itu tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Aku suka gadis itu.'' gumam Sanzu.

"Ya- tunggu dulu! Apa katamu tadi, Sanzu?" Kokonoi terkejut mendengar gumaman dari Sanzu.

Sanzu tidak menjawab Kokonoi dan malah pergi ke kamarnya.

(Di kamar (Name))

Sekitar 20 menitan akhirnya (Name) selesai juga membersihkan badannya. Mendadak ponselnya berdering. Gadis itu kemudian berjalan menghampiri ponselnya dan melihat kalau rekan kerjanya menelfonnya.

"Halo, dengan Uchiha (Name) disini?"

"Ah (Name)-chan! Apa aku bisa minta tolong kepadamu?"

"Memangnya ada apa, Riko? Sampai kau meminta tolong kepadaku?"

"Begini, aku dan suamiku sedang ada tugas diluar kota. Apa kau bisa menjaga putraku selama seminggu ini? Nanti aku bayar."

"Aku ingin membantumu tapi aku harus membicarakannya dulu kepada bosku kalau dia mengizinkannya."

"Ah baiklah (Name)-chan. Kabari aku kalau kau di izinkan oleh bosmu itu."

"Ha'i Riko, babay."

Telfon pun di matikan. (Name) menghela nafas dan meletakkan kembali di atas mejanya.

"Temanmu, (Name)-chin?"

Hampir saja (Name) menyerang Mikey dengan pisaunya. Untung saja dia sudah pakai baju kalau tidak, mungkin Mikey sudah melihat tubuhnya yang telanjang bulat tanpa sehelai benang.

"Mikey! Lain kali kalau mau masuk ke kamarku ketuk dulu pintunya! Bukan langsung main terobos masuk aja!" (Name) menatap sebal ke arah pemimpin Bonten itu, "Gimana kalau aku sedang mau ganti baju dan kau melihatnya?!"

"Biarkan saja. Lagipula aku suka melihat tubuh (Name)-chin telanjang. Membuatku merasa bergairah untuk melakukan seks."

(Name) menjitak kepala Mikey, hingga membuat pria itu meringis kesakitan. "Urusai baka Mikey! Otak kau ngeras mulu. Mau aku cuci otakmu supaya bersih?!"

"Oh iya soal temanmu tadi, kau bisa membawanya ke sini."

"Kau serius Mikey? Kita ini organisasi kriminal yang paling diincar oleh polisi."

Bagi Mikey, apapun yang diinginkan oleh (Name) tidak boleh dia bantah. Bisa dibilang sang pemimpin Bonten kita telah bucin kepada sang gadis Uchiha.

"Tenang saja, itu bisa di urus nanti."

"Ah terima kasih, Mikey sudah mau mengizinkanku untuk mengurusi anak dari temanku itu."

~~~ Bersambung ~~~

She is Our Queen (Bonten x Uchiha Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang