Bagian 04. Pasar

32 5 3
                                    


Pagi pagi sekali sekali Mei Yan sudah bersiap dengan hanfu yang berwarna putih dengan corak yang berwarna perak.

"Nona, anda ingin kemana?"
Tanya Bao Shi.

"Aku akan ke pasar" jawab Mei Yan.

"Tapi putri, jika kita ingin meninggalkan istana, harus meminta izin terlebih dahulu kepada kaisar"
Ucap Bao Shi

"Huh.., baiklah, tolong izinkan aku ke kaisar"

Lalu Bao Shi pun segera pergi setelah pamit undur diri.

Tak lama Bao Shi kembali.

"Nona, anda diizinkan untuk kepasar tetapi harus ditemani beberapa pengawal" ucap Bao Shi.

"Huh, baiklah"
Ucap Mei Yan pasrah.

Setelah 30 menit bersiap, akhirnya Mei Yan akan pergi ke pasar.

Saat di depan paviliun Mei Yan melihat ada 2 pengawal.

"Salam putri, kami berdua ditugaskan oleh kaisar untuk mengawal putri"
Jelas salah satu pengawal.

"Baiklah"

•••••

Saat ini Mei Yan, Bao Shi, dan 2 pengawal itu sudah berada di pasar.

"Bao Shi, aku ingin ke toko itu"
Tunjuk Mei Yan ke salah satu toko yang menjual bahan obat obatan.

"Baik nona"

"Kalian tunggulah disini, aku saja yang masuk" ucap Mei Yan

"Baik putri" ucap serempak Bao Shi dan kedua pengawal itu.

"Bao Shi, berapa uang yang kita bawa?"

"Kita membawa 5 tael emas, dan 300 koin perak putri" jawab Bao Shi

"Hmm, berikan padaku 5 tael emas, 300 koin peraknya kau bawa saja"

"Baik"

Lalu Mei Yan berjalan ke arah toko itu.

Mei Yan make hanfu biasa ya, jadi ga ada yang tau dia putri, dan juga cadar nya tetep di pake.

Toko tersebut bisa dibilang ramai, karena tempat nya luas, dan bahan bahan yang dijual nya pun lengkap, fasilitas nya juga dijamin.

"Selamat datang nona, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang pelayan.

"Aku ingin membeli tanaman herbal"
Ucap singkat Mei Yan.

"Mari nona, ikuti saya"
Ucap pelayan itu.

Lalu Mei Yan mengikuti pelayan itu.

"Disini nona, semua tanaman herbal yang toko kami miliki semuanya ada disini" ucap pelayan itu.

Lalu Mei Yan melihat lihat tanaman yang ada disana, lalu ia tertarik pada satu tanaman yang berbentuk unik.

"Apa khasiat tanaman ini?"
Tanya Mei Yan.

"Pertanyaan yang bagus nona, tanaman itu bisa menyembuhkan segala penyakit penyakit awal"
Ucap pelayan itu.

Kalo di dunia modern penyakit awal itu kayak demam, pilek, flu, yang gitu gitu deh, intinya penyakit yang belum parah.

"Aku ingin membeli tanaman ini"
Ucap Mei Yan.

"Berapa harganya?"
Lanjutnya.

"Hanya 1 tael emas nona"
Ucap pelayan itu.

Lalu Mei Yan menyerahkan 1 tael emas yang dibawanya tadi.

Memang mahal.

Karena Mei Yan tidak ingin bersama dengan Bao Shi dan pengawal pengawal itu dia memutuskan untuk kabur melewati pintu belakang toko itu, sebelum pergi, dia berpesan kepada pelayan itu.

"Tolong katakan pada 3 orang didepan, bahwa aku akan pergi sendiri, jadi suruh mereka untuk kembali ke kediaman" ucap Mei Yan.

"Baik nona" jawab pelayan itu.

Lalu Mei Yan segera pergi melalui pintu belakang toko itu.

"Huh, akhirnya bebas juga" ucap Mei Yan sambil merentangkan tangannya lebar lebar, menghiraukan pandangan aneh orang orang disana.

Saat di perjalanan Mei Yan melihat ada seorang kakek kakek yang sepertinya berjualan alat alat untuk membuat pil, kakek tersebut berjualan di pinggir jalan, dengan sepetak kain untuk alas dagangannya.

Mei Yan pun berjalan kesana
Siapa tau jual pil kan pikir Mei Yan.

Saat sampai disana, Mei Yan pun bertanya apa kakek itu menjual pil.

"Permisi kakek, apakah kakek menjual pil?" Tanya Mei Yan.

"Tidak" ketus kakek tersebut.

Mei Yan sebenarnya sudah geram, tapi karena kakek tersebut lebih tua darinya dia berusaha untuk tetap sopan.

"Lalu, apa saja yang kakek jual?"
Tanya Mei Yan.

"Alat alat membuat pil"
Ucapnya masih terdengar ketus.

"Baiklah, aku akan membeli salah satu tungku disini" finall Mei Yan

"Kakek, bisakah kau tunjukan tungku terbaik yang kau punya?" Tanya Mei Yan lagi.

Lalu kakek tersebut langsung menyerahkan tungku dengan ukiran ukiran rumit yang terdapat ukiran naga yang begitu mencolok kepada Mei Yan tanpa mengatakan sepatah katapun.

Mei Yan menerima tungku itu lalu melihat nya.

Wow, cantik sekali
Batinnya kagum.

"Berapa harganya kakek?"
Tanya Mei Yan lagi.

•••••

TBC.

Jangan lupa vote komen!

Transmigrasi Agent : Liu Mei Yan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang